41. Keluargaku Dimana?

727 56 3
                                    


Malam itu , Seorang Gadis telah kehilangan seluruh Keluarganya.

Ayah , Ibu , Adik , bahkan kedua Kakaknya , semuanya telah pergi meninggalkannya

Dibawah derasnya hujan , Gadis itu duduk termenung..dengan air mata yg terus membasahi pipinya.

Dunianya hancur , kebahagiaanya hilang , Gadis itu telah kehilangan seluruh orang yg ia sebut Keluarga.

Kenapa semua pergi meninggalkanya?

Pertanyaan itu selalu memenuhi pikiranya , kemana sosok Ibu yg menyayanginya? Kemana sosok Ayah yg mencintai dirinya? Kemana Adiknya yg dulu menghabiskan waktu bersamanya? Kemana perginya kedua Kakak yg rela memberikan apapun demi kebahagiaanya?

Mereka kemana? Tolong jawablah!

Ditanganya , kini berisi sebuah sesobek kain berwarna putih..hanya itu yg dapat ia selamatkan dari kejadian Siang tadi

Tubuhnya basah kuyup , air matanya telah menyatu dengan air hujan , isakan tangisnya tak dapat didengar siapapun , bahkan luka yg ada pada lenganya tak dihiraukan sama sekali oleh pemiliknya.

Semilir angin Malam tak membuat Gadis itu beranjak dari duduknya , masih terbayang bagaimana Orang itu menembak salah satu Kakaknya..

Ya , gadis itu Riana , Riana Bratadikara.

Haruskah ia mati saja daripada hidup sendiri dan terjebak dalam kesedihan?  Sakit , Perih , Hancur , Sendiri , Sesak , Muak , Depresi , apa lagi yg dapat mendeskripsikan kehidupanya sekarang?

Dalam tangisnya , Gadis itu tertawa pelan. "Apa lagi yg mau lo ambil dari gue? "

Kala angin Malam menembus kulitnya , Anak itu segera memeluk tubuhnya sendiri , menggosok kedua telapak tanganya untuk mencari setidaknya sedikit kehangatan.

Flasback on

Kala Riana hendak memanggil Riyan , namun terlambat..suara pistol itu telah berbunyi kencang bersama dengan Riyan yg seketika ambruk

Riana segera menghampiri Riyan yg sudah memejamkan matanya itu. "Kak?! Bangun Kak?! Ngga mungkin! Masak cuma satu peluru Kakak pergi sih?! Engga kan Kak?! Jawab Kak?! " Cewek itu menggenggam erat tangan Riyan

Cowok itu diam , tak sedikitpun berniat menjawab ucapan Adiknya , Riana memeluk tubuh Riyan erat..tak peduli dengan darah yg mengalir deras pada kepala Riyan.

Dengan pelan..tangan Riana menutup hidung Riyan sejenak , tak bernafas. Riana mematung , Gadis itu menggeleng cepat sembari menyentuh denyut nadi Kakaknya , tak bergerak.

Riana menangis kencang , apa Riyan akan benar benar pergi kali ini?. "Kak , bangun..ini cuma Prank kan Kak?! Waktu itu kan Kakak ngeprank gini juga sama aku?! Iya kan?! " Cowok itu tak menjawab

"Kakakkkk!!!!!!!!! " Cewek itu berteriak kencang , bersamaan dengan itu hujan turun dengan deras beserta petir yg bergemuruh , Dunia seolah ikut merasakan hancurnya hati seorang Riana.

Setelah Reyhan , kini Riyan pun ikut meninggalkanya...Riana memeluk erat tubuh Riyan yg sudah tak bernyawa itu. "Kenapa Kakak pergi?! Kemana janji Kakak yg katanya ngga bakal ninggalin aku?! Kemana Kak? Sekarang aku tagih janji Kakak itu?! Mana?! "

"Jawab Kak!!!!!!! " Riana kembali mengeratkan pelukanya , Hatinya benar benar hancur kehilangan sosok Riyan dalam hidupnya

Perlahan , bibir Riana mendekati telinga Riyan sembari terisak pelan. " Jangan menangis , Kamu kuat , Ada Mama disini " Cewek itu kembali menangis , kalimat penenang itu telah ia ucapkan untuk terakhir kalinya pada Riyan.

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang