18. RIYAN TURUT PERGI MENINGGALKAN RIYANA

1K 80 4
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

****

Riana membuka kedua matanya dengan perlahan, gadis itu sedikit meringis karna kepalanya yg lumayan sakit. Riana mengedarkan pandangannya, ternyata dia masih berada di Rumah Sakit. Perlahan, gadis itu mendudukan tubuhnya kemudian melirik sebuah infus yg sudah terpasang ditangan kanannya.

Tiba tiba air matanya kembali luruh. Ah, sialan. Riana kembali mengingat sosok Reyhan. Gadis itu masih tak menyangka bahwa kakak pertamanya sudah pergi meninggalkannya, sebenarnya apa salah Riana? Apa yg terjadi sampai Reyhan tiba tiba pergi begitu saja?

Jika kalian bertanya, apakah Riana percaya bahwa Reyhan telah membencinya? Tentu tidak! Riana benar benar tidak percaya akan hal itu. Reyhan sangat menyayangi Riana, Reyhan sangat mencintai Riana. Sampai kapanpun, akan tetap seperti itu. Hanya saja, keadaan langsung berbalik hebat sekarang.

"Cepet banget sih, Kak. Perginya" Gumam Riana kemudian mengusap air matanya.

Setelah hampir 15 menit terdiam, Riana tersentak saat dirinya ingat dengan Riyan. Bodoh, kenapa Riana malah diam dongo sampai melupakan Riyan?!

Dengan tergesa-gesa, Riana membuka selang infusnya kemudian beranjak dari tempat tidur. Bagaimanapun juga, Riana harus menemani Riyan. Saat sampai disana, Riana terdiam saat melihat Kevin yg sudah duduk didepan kamar Kakaknya. Sontak gadis itu berjalan mendekati Kevin dengan perasaan yg sedikit tidak enak. " Kevin? Lo ngapain disini?"

Kevin yg semulanya menunduk lantas mendongak, laki laki itu terkejut saat melihat kedatangan Riana. Kevin langsung berdiri dan menyentuh kedua bahu Riana, "Lo lagi sakit, ngapain kesini sih?!" Tanya laki laki itu.

Riana menepis tangan Kevin, gadis itu lantas menggeleng lemah. " Ngga usah peduliin gue, Lo ngapain disini?"

Kevin nampak terdiam lalu menghembuskan nafas kasar. "Gue lagi nungguin kakak, Lo."

" Hah, emang Kak Iyan kenapa?"

Saat Riana hendak masuk, Kevin dengan segera mencekal pergelangan gadis itu. " Tunggu disini, dokter masih meriksa kondisi dia."

Riana mendengus, gadis itu mengintip para dokter yg sedang sibuk didalam sana melalui jendela pintu. " Kak, kakak kenapa?" Gumamnya.

Tak lama, Sadewa pun datang. Cowok itu baru muncul setelah sekian menit mengaku sedang membeli makanan di Kantin. Sadewa langsung duduk disamping Kevin dan memberikan sebungkus roti untuk temannya satu itu.

Setelahnya, Sadewa hendak memberikan makanan untuk Riana. Tapi tertahan karna Kevin mendadak mencengkram lenganya. " Dia lagi sensi, awas kit ati Lo denger bacotannya dia ntar" Ujar Kevin.

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang