Tiga

8.1K 713 54
                                    

"Satu-satu, Dian sayang Dion."

"Dua-dua, Dian cinta Dion."

"Tiga-tiga, Dian kangen Dion."

"Satu-dua-tiga, sayang Dion bo'ong."

Sedari tadi, tak henti-hentinya Dion menyisir rambutnya sembari bersenandung ria.

Ia tak sabar jalan bersama Dian.

Ada pengunduran jadwal, tadinya Dion akan ke rumah Dian jam delapan. Namun, berhubung Dian sedang diajak pergi Abang-nya. Akhirnya Dion mengalah.

Pukul setengah sepuluh nanti, Dion akan ke rumah Dian.

"Latihan dulu ah," kata Dion bergumam.

"Dian, berhubung kamu udah putus. Sekarang, mau enggak pacaran sama Dion?" Katanya mulai berbicara sendiri di depan cermin.

"Duh, jangan-jangan. Nanti langsung ditolak lagi."

Dion nampak berpikir sejenak, bagaimana caranya agar Dian nanti bisa percaya kalau Dion memang tulus mencintainya. Tidak sama seperti, Mira, Deswita, Laura, Michel, Mona, atau yang lainnya. Yang kata Dion hanya bercanda.

"MILI!!!" Teriak Dion kencang.

Cukup lama, Mili tak kunjung datang. Dion memutuskan untuk memanggilnya lagi, hingga akhirnya, pintu kamar Dion terbuka kasar.

"Apa sih Bang, gue nggak budek kali," jawab Mili kesal.

"Sini dek," kata Dion menyuruh Mili duduk di sampingnya.

"Mau lo apain gue Bang? Ogah ya gue, kalau lo suruh nyelesaiin masalah lo sama cewek korban gombalan gila lo itu," kata Mili was-was.

"Kagak, udah buruan sini," ucap Dion.

Mili akhirnya menurut juga. Ia duduk di samping Dion.

"Tatap mata gue dek," pinta Dion.

"Apa sih?" Tanya Mili.

"Tatap aja udah," balas Dion.

Lagi-lagi, Mili hanya menurut.

Dion memegang pundak Mili. Ditatap balik ke dua mata Mili.

"Malam ini lo cantik banget, gue jadi makin sayang sama lo. Kalau kita pacaran sekarang, kira-kira, lo mau enggak?" Kata Dion tak lepas dari mata Mili.

Abang gue gila abang gue gila, batin Mili dalam hati.

"Nggak!" Tolak Mili sembari menepis tangan Dion.

"Itu jawaban lo?" Tanya Dion.

"Iya lah."

"Berarti, nanti Dian bakal jawab gitu juga dong," kata Dion.

Mili paham sekarang, dirinya tadi hanya dijadikan kelinci percobaan rupanya.

"Lo jadiin gue percobaan gitu, Bang?" Tanya Mili.

Dion mengangguk.

"Nggak ada akhlak!" Ucap Mili garang.

"Eh Mil, gue minta restu dari lo ya. Doain biar malam ini gue nggak pipis di celana karena grogi," kata Dion.

"Sempak lo ganti popok aja Bang, biar kalau ngompol nggak ketauan," kata Mili yang kemudian pergi dari kamar Dion.

"Adek nggak ada akhlak! Masa ganteng-ganteng gini disuruh makai popok," ucap Dion bergumam.

Dion hampir lupa. Ravli.

Ia belum mengabari sahabatnya itu kalau malam ini dia akan pergi bareng Dian.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang