Aku akan terus mencintaimu.
Meski semesta berkata tidak.
-Dion.-----------------
Perjodohan.
Memangnya Dion sedang hidup di zaman Siti Nurbaya? Kenapa harus dijodohkan, jika jodohnya saja sudah ada di genggaman?
Dion marah, kecewa, tidak percaya atas ini semua. Seolah, Papa Dion menjualnya hanya karena hutang.
Cinta bukan tentang uang.
Dion saat ini berdiri di sebuah jembatan, menatap ke arah depan. Lampu rumah menjadi cahaya penerangnya. Harus bilang apa nantinya pada Dian?
"Maafin Dion, Dian," Dion menunduk dalam tangisnya. Ia tidak bisa jika harus berpisah dengan Dian.
Ia akan melakukan segala cara untuk membatalkan perjodohan ini.
Dirinya memutuskan untuk pulang, memesan taksi yang nantinya akan membawa Dion pulang ke rumah.
###
"Dion, sini kamu, Papa mau bicara."
Ucapan itu menjadi sambutan begitu Dion masuk ke rumah. Papa nya tengah menatap garang pada Dion.
"Apa lagi sih Pa? Udah jelas kan apa yang Dion bilang tadi? Dion nggak mau dijodoh-jodohin kaya gini," kata Dion.
"Dion, dengerin Papa dulu. Kalau kamu nggak nikah sama Arsya, Papa bisa masuk penjara karena nggak bisa bayar hutang Nak," kata Santana berusaha memberikan Dion penjelasan.
"Papa tenang aja, Papa nggak akan masuk penjara. Karena Dion akan bantu Papa bayar hutang, tanpa harus nikah sama Arsya," kata Dion.
"Apa kamu yakin?" Tanya Santana.
"Dion yakin, oh ya, satu lagi Pa. Jangan pernah paksa Dion buat nikah sama orang yang nggak pernah Dion suka. Dion nggak mau nantinya rumah tangga Dion akan sama kaya rumah tangga Mama sama Papa, dan nantinya. Anak Dion akan sama menyedihkannya seperti Dion," balas Dion sebelum pergi.
Santana merasa tersentak akan ucapan Dion. Ada benarnya apa yang Dion katakan.
Dion masuk ke dalam kamarnya, pikirannya sekarang begitu kacau. Ia harus melakukan apa supaya hutang Papa nya pada Papa Arsya bisa lunas? Meminta bantuan Ravli? Sheva? Atau Dian?
Tidak.
Dion tidak ingin melibatkan orang lain dalam urusan kali ini, ia ingin berusaha sendiri. Ia yakin, jika jodoh, Allah akan mempermudah usaha Dion.
Ia yakin itu.
Semesta saat ini sedang mengujinya, dan Dion harus bisa melewati ujian itu.
###
Pagi ini, Dion merasa tidak semangat, tidak seperti biasanya. Rasanya ingin bolos sekolah saja. Namun, ia harus menjelaskan semua ini pada Dian.
Dion tidak ingin Dian nantinya tahu dari Arsya.
"Haii Dion!!" Sapa Dian hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend [Completed✔]
Подростковая литератураNamanya Dion. Lelaki tampan dari kelas 11 IPA 2, namanya mulai menjadi perbincangan begitu aksi gilanya tersebar. Menembak gadis kelas sebelah melalui toa masjid sekolah. "DIAN!! INI DION GANTENG, MAU NGAJAKIN DIAN PACARAN. MAU ENGGAK!?" Dian, si...