Ending

7.1K 378 165
                                    

Kini, semuanya tinggal kenangan.
Kini, kamu pergi.
Dan kini, aku harus mulai terbiasa tanpamu (lagi).
-Dian.

-------------

Hari-hari berjalan lebih lama tanpa adanya Dion. Satu hari serasa 48 jam.

Sudah sebulan selepas kepergian Dion, Dian dan keluarga Dion mulai menjalani kehidupan seperti biasanya.

Santana dan Cristin rujuk kembali, menepati janjinya dengan Dion. Mereka menyayangi Mili dengan penuh kasih sayang.

"Dian!" Nayla mengageti Dian.

Sang empu yang asyik melamun akhirnya terkejud.

"Apa sih Nay?" Tanya Dian.

"Nanti pulang sekolah mampir dulu yuk? Beli es krim, pengen nih gue," kata Nayla.

"Beli es krim ya?" Tanya Dian.

Nayla mengangguk antusias.

"Dion suka sama es krim," katanya tersenyum miris.

"Dian, udah dong. Ikhlasin Dion, dia udah bahagia disana. Kalau lo nggak bisa ikhlasin dia, itu malah ngehambat dia menuju Surga," kata Nayla.

"Iya gue tahu, tapi masih nggak ikhlas aja gitu. Lebih ke nggak nyangka, masa Dion udah meninggal," katanya.

"Takdir Allah udah begini. Umur Dion cuma sampe segini aja," balas Nayla.

"Ya-ya-ya," kata Dian.

"Gue ke kantin dulu deh, haus. Mau beli makanan," kata Dian beranjak dari tempat duduknya.

"Hati-hati," kata Nayla berpesan. Dian hanya menggangguk saja.

"Lah? Haus beli makanan? Soto maksudnya?" Tanya Nayla begitu sadar.

Mana ada orang haus tapi nyarinya makanan. Ada-ada saja.

Dian berjalan pelan menuju kantin, semenjak kepergian Dion. Dian jadi lebih dingin, tidak peduli dengan sekitar, hanya dengan Nayla, Ravli, Sheva, keluarganya dan keluarga Dion saja ia bersikap hangat.

"Duh, dompet gue pake ketinggalan segala lagi," ucapnya begitu dompet di tas nya tidak ada. Ia lupa membawa dompet.

"Nih, buat lo," kata seseorang sembari menyodorkan minuman pada Dian.

Dian menatap botol minuman itu sekilas, sampe akhirnya ia menatap orang yang menyodorkan botol minuman itu padanya.

"Maksud lo apa ya?" Tanya Dian datar.

"Buat lo, gue tahu lo haus, dompet lo ketinggalan juga kan? Nih, gue beliin buat lo," balasnya.

"Nggak, lagian gue juga nggak kenal sama lo," kata Dian.

"Oh iya lupa, gue Langit, anak hukum," katanya memperkenalkan diri.

"Dan nama lo?" Tanya Langit.

"Dian," balas Dian dingin.

"Ini, buat lo," katanya.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang