Crazy Boyfriend [Completed✔]

Lima Belas

Hati ini mulai terbiasa akan dirimu. Aku mencintaimu.

-------------

Sekarang, Dian dan Dion tengah duduk di taman milik Dion. Sedangkan yang lain, berada di kamar Dion.

Hari semakin malam, namun mereka masih betah berada di sana.

"Lo besok berangkat, kan?" Tanya Dian.

Dion yang tengah sibuk memandangi bintang, menoleh ke arah Dian.

"Iya," balas Dion tersenyum lalu kembali menatap bintang.

"Dian tahu enggak? Dian sama bintang itu lebih cantik Dian," kata Dion tiba-tiba.

"Kenapa bisa gitu?" Tanya Dian.

"Soalnya bintang itu cowok," balas Dion.

"Emang lo tahu kalau bintang punya kelamin?" Tanya Dian.

"Emang Dian pernah nemuin nama cewek tapi dikasih nama Bintang? Pasti Bulan kan? Berarti bintang itu cowok," balas Dion menjelaskan. Masuk akal juga.

"Dasar," kekeh Dian.

"Kalau Dion pergi, Dian nangis enggak?" Tanya Dion.

"Lo ngomong apaan sih?" Balas Dian balik bertanya.

"Jawab dulu, nangis enggak?" Kata Dion mengulang.

"Tergantung," balas Dian.

"Jangan digantung, nanti mati," kekeh Dion.

"Gue serius Dion," kata Dian.

"Ih, Dian mah nggak sabaran banget. Nunggu Dion sukses dulu, baru nanti kita nikah," kata Dion yang diakhiri gelak tawa.

"Kelamaan kalau nunggu lo sukses," ucap Dian.

"Kalau mau sih, sekarang juga bisa. Dion udah sukses kok, sukses karena Papa," kata Dion.

"Tapi Dion mau berjuang sendiri dari nol. Biar punya uang sendiri, biar bisa beliin Dian daster yang banyak," lanjutnya.

Dian tertawa.

"Nggak ada yang lain selain daster gitu?" Tanya Dian.

"Nggak ada, soalnya lucu kalau lihat Dian pakai daster. Kaya ibu-ibu penjual gado-gado," balas Dion.

"Serah lo aja deh," kata Dian.

"Dian?" Panggil Dion.

Dian menoleh.

"Dion sayang sama Dian," kata Dion.

Dian mengulas senyumnya.

"Dian sayang enggak sama Dion?" Tanya Dion.

Dian mengangguk pelan.

"Apa?" Tanya Dion meminta kejelasan.

"Iya Dion, Dian juga sayang Dion," balas Dian jengah.

"Serius?" Tanya Dion.