Enam

5.6K 497 39
                                    

Kalau kamu tidak suka, tidak apa. Asal jangan larang aku untuk menyukaimu.

-----

Dion pergi.

"Parah lo Dian," kata Nayla.

"Dia-nya aja yang baperan," balas Dian tak acuh.

"Bukan dia yang baperan, Dian. Tapi, lo yang keterlaluan," ujar Sheva.

"Dion emang suka sama lo, kalau lo nggak suka orangnya gapapa. Tapi jangan sakitin dia, orang yang kata lo baperan," lanjut Ravli.

Dian diam, benar apa kata mereka.

"Gue tahu gue salah," kata Dian.

"Emang salah, yang kata lo bener siapa, bego. Udah sana lo nyari Dion, minta maaf sama orangnya," kata Nayla.

"Ha?"

"Udah sana pergi njir, malah ha-he-ha-he," kata Nayla.

Dian hanya membalas Nayla dengan tatapan sinisnya. Kemudian pergi.

"Parah, tukang nyolot balik dinyolotin," kata Ravli.

"Berani-beraninya lo," kekeh Sheva.

"Udah, biarin aja," kata Nayla.

###

Dian berjalan mengelilingi hampir setiap sudut sekolah. Namun, ia tak kunjung menemukan keberadaan Dion.

"Ini anak kabur ke Pluto apa gimana sih?" Geram Dian.

Dirinya hampir putus asa.

"Eh, lo lihat Dion enggak?" Tanya Dian pada salah seorang siswa yang jalan melintas.

"Noh, di depan sekolah, beli es cincau," balasnya.

"Ha?"

"Dian mah, cantik-cantik kupingnya banyak congek," katanya yang kemudian pergi.

Dian tak mengindahkan omongan orang tadi, ia langsung saja menyusul Dion. Ada-ada saja.

Napas Dian terengah-engah, ia melihat Dion tengah duduk membelakanginya. Menghadap jalan raya dengan plastik es cincau di tangannya.

"Dion? Dion marah ya sama Dian?" Tanya Dian yang kini sudah berdiri di samping Dion.

Dion menatap Dian sekilas, kemudian kembali memalingkan wajahnya.

Dian mendengus kesal. Ia duduk di samping Dion.

"Dian minta maaf, kalau tadi omongan Dian, nyinggung perasaannya Dion," kata Dian.

"Emang, tadi itu. Omongannya Dian nyakitin banget," balas Dion yang akhirnya mau bersuara.

"Iya, gue salah. Emang nggak seharusnya lo naruh perasaan ke gue, yang ada nantinya lo cuma makan hati doang," kata Dian.

"Dion mah nggak suka hati, sukanya usus," balas Dion.

"Usus ayam tapi, kalau usus sapi kegedean, Dion jijik malah lihatnya," lanjutnya.

"Bukan makan hati dalam artian lo makan ati jeroan ayam gitu, enggak," kata Dian.

"Terus, yang bener gimana?" Tanya Dion.

"Ada baiknya kalau lo cari cewek lain aja, cewek yang lebih bisa ngehargain perasaan lo," balas Dian.

"Weh, ya jangan. Dion mah setia sama Dian, Dion udah maafin Dian kok. Sumpah," kata Dion cepat.

Dian tersenyum.

"Seumur hidup kenal Dian, baru kali ini Dian senyum manis banget buat Dion," kata Dion.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang