Enam Puluh

3.5K 294 90
                                    

"Aku mencintaimu."
-Dion.

-----------

Sudah satu minggu ini, Dion dirawat di rumah sakit. Belum ada tanda-tanda dirinya akan bangun.

Setiap harinya, Dian tak pernah absen dalam menjaga Dion. Ia selalu datang untuk menjaganya, meskipun sudah ada keluarganya.

Seperti biasa, Dian selalu mengajak Dion bercerita, menceritakan semua yang terjadi pada Dian hari ini. Kalau tidak ada cerita, Dian akan berbicara tentang peliharaan Dion.

"Dion bangun, ooh Dion bangun. Kalau tidak bangun si kucing kabur." Dian bersenandung menyanyikan lagu yang liriknya ia ubah.

"Eh Dion, masa si Tikus hamil. Anjir, hamil sama siapa dia," kekeh Dian.

Kata si Mili, ada biro perjodohan gitu. Si Tikus ia ajak ke tempat itu, baru dua kali kunjungan sudah hamil. Ajib memang.

"Lo nggak pengen lihat dia emang?" Tanya Dian.

"Lo kapan bangun sih? Bosen nih, tiap gue ngomong pasti lo cuekin. Kalau lo nggak sakit, udah gue gibeng dari kemaren-kemaren," lanjutnya sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dion, aku tinggal dulu ya. Mau sholat sama makan dulu, kamu dijaga sama Mili dulu gapapa kan?" Kata Dian berpamitan.

Disana sudah ada Mili.

"Mil, Kakak tinggal dulu ya, jangain Abang lo baik-baik," kata Dian berpesan.

"Iya Kak, pasti kok," balas Mili tersenyum.

Dian kemudian pergi, hanya ada Mili sekarang yang menjaga Dion.

"Abang? Kapan bangun? Lo tidur kebo banget, udah seminggu juga. Nggak bangun-bangun, emang lo nggak kebelet boker ya Bang?" Tanya Mili.

"Lo nggak kasihan sama Kak Dian? Air matanya udah mau habis gara-gara nangisin lo terus, katanya nggak mau buat Kak Dian nangis. Ini kok malah dibuat nangis, lo nggak mau apa, nikah sama Kak Dian? Mama sama Papa udah ngerestuin tahu," katanya lagi.

"Nggak asik lo ah, diajak ngomong malah diem aja."

Mili tidak bisa membohongi dirinya sendiri, ia merindukan Abang nya. Ia rindu sosok Dion yang selalu menghiburnya, mengganggunya. Juga memberi lelucon seputar sempak dan celana kolor.

Mili menangis dalam tunduknya.

"Gue kangen sama lo Bang, lo cepet bangun," katanya sendu.

"Cuma lo satu-satunya orang yang bisa buat gue bahagia Bang, kalau bukan lo siapa lagi?"

Santana masuk ke dalam ruangan, dengan Cristin juga disana.

"Mili, udah dong sayang. Jangan nangis terus, kita berdoa ya, semoga Abang bisa cepet sadar," kata Cristin.

"Tapi kapan Ma? Ini udah satu minggu, tapi Bang Dion nggak sadar-sadar," kata Mili.

"Abang kan lagi istirahat. Dia pasti lagi capek banget sekarang, makanya tidurnya lama," kata Santana.

"Nanti, kalau istirahatnya Bang Dion udah cukup. Dia pasti bangun kok," lanjutnya.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang