"Dian khawatir, berarti Dian suka sama Dion."
=========
Saat ini, Dian dan yang lain tengah perjalanan menuju rumah Dion. Seperti apa yang direncanakan tadi, mereka memutuskan untuk mengunjungi Dion, melihat keadaannya dan memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.
Saat ditengah perjalanan tadi, mereka juga sempat mampir ke toko buah, untuk dijadikan buah tangan.
"Nanti lo yang ngasih ini ya, bilang aja dari lo," kata Ravli yang tengah fokus menyetir mobilnya.
"Kok gue? Kenapa nggak Sheva aja?" Tanya Dian.
"Mohon maaf ya Ibu, disini posisi yang jadi pacarnya Dion itu Anda. Bukan Sheva," balas Sheva.
"Ya gue tahu, tapi kenapa nggak ngaku kalau ini dari kita semua? Kenapa personal dari gue?" Tanyanya lagi.
"Biar terlihat lebih spesial lah," balas Nayla.
"Gitu aja masa lo nggak paham," lanjutnya.
"Oke, terserah kalian aja," pasrah Dian.
Perjalanan menuju rumah Dion tidak memakan waktu lama. Dan kini, mereka semua sudah tiba di rumah megah Dion.
Ini pertama kalinya Dian menginjakkan kakinya di rumah Dion.
"Yaudah, yuk langsung masuk aja," ajak Ravli memimpin.
Yang lain mengekor di belakangnya.
"YUHU, SPADA!! PANGERAN DATENG BAWA PASUKAN NIH!!" Teriak Ravli begitu memasuki rumah.
"Ravli, enggak sopan," kata Dian.
"Sans aja Dian, udah biasa kok," balas Ravli.
"Eh, ada Bang Ravli. Ada Kak Dian juga?" Ucap Mili yang datang menghampiri.
Mereka semua membalas dengan senyuman.
"Mau jengukin Abang ya?" Tanya Mili.
"Iya nih, Abang lo ada?" Balas Ravli.
"Ada, noh lagi ngitung tusuk gigi," jawab Mili.
"Buat apa?" Tanya Dian.
"Mau dijadiin tusuk sate gitu Kak," balas Mili.
"Sate apaan njir, tusuknya pakai tusuk gigi," kekeh Sheva.
"Sate jagung," balas Mili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend [Completed✔]
Novela JuvenilNamanya Dion. Lelaki tampan dari kelas 11 IPA 2, namanya mulai menjadi perbincangan begitu aksi gilanya tersebar. Menembak gadis kelas sebelah melalui toa masjid sekolah. "DIAN!! INI DION GANTENG, MAU NGAJAKIN DIAN PACARAN. MAU ENGGAK!?" Dian, si...