Aku sangat bahagia malam ini.
Kamu yang paling ku sayangi.Tetaplah disini.
Aku tidak ingin kamu pergi.
-Dian.------------------
"Jadi, gimana Sayang? Dian maafin Dion?"
Dian terkekeh mendengar itu, sepertinya, setelah kematian peliharaannya. Dirinya menjadi lebih banyak mendapatkan pencerahan.
"Kok malah ketawa? Dimaafin enggak nih?" Tanya Dion sekali lagi.
"Iya, dimaafin," balas Dian sembari mencubit gemas pipi Dion.
"Ini kamu yang siapin ini semua?" Tanya Dian. Ah, dia begitu terpana. Sampai-sampai, ia melupakan embel-embel lo-gue.
"Iya, gimana? Bagus nggak?" Balas Dion.
Dian mengangguk antusias. "Bagus banget Dion, kenapa dulu lo nggak nembak gue gini aja sih? Nggak harus pake toa masjid. Apalagi sampe repot-repot ngumpulin satu sekolah," kata Dian.
"Biar greget aja," balas Dion.
"Ini masih ada lagi loh Dian," katanya.
"Apanya?" Tanya Dian.
"Kejutannya," balas Dion.
"Masih?" Dion mengangguk.
"Udah puas? Kalau udah, tutup mata lagi. Kita pindah tempat ya, Sayang?" Kata Dion.
"Pindah deh, penasaran," kekeh Dian.
"Pake dong penutup matanya," kata Dion.
Dian mengangguk lalu kembali memakai penutup matanya.
Dion tersenyum, kemudian mendayung perahu itu agar mengarah ke tepi danau. Dian tak bisa menghilangkan semburat senyuman itu dari wajahnya, ia merasa sangat bahagia saat ini.
Dion menuntun Dian menuju ke suatu tempat yang dimana Dian merasa sangat empuk begitu sudah duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend [Completed✔]
Novela JuvenilNamanya Dion. Lelaki tampan dari kelas 11 IPA 2, namanya mulai menjadi perbincangan begitu aksi gilanya tersebar. Menembak gadis kelas sebelah melalui toa masjid sekolah. "DIAN!! INI DION GANTENG, MAU NGAJAKIN DIAN PACARAN. MAU ENGGAK!?" Dian, si...