21. Ketemu

1.4K 196 20
                                    

"Tadi Ara nanyain Chika ke gue." Ucap Vivi sambil berjalan membuka gerbang rumahnya.

"Lo jawab apa?" Tanya Mira.

"Lagi liburan, ya kali gue bilang kalo Chika diculik."

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah, baru saja mereka pulang sekolah, Vivi memang sengaja tidak meminta Shani menjemputnya karena ia ingin pulang bersama Mira naik mobil online.

Semenjak Chika hilang, Vivi langsung memberitahu kepada Mira, dan ia meminta agar Mira kembali menginap di rumahnya. Karena mereka tau jika hal ini akan terjadi, mereka sudah berdiskusi dan mengira-ngira siapa yang nantinya akan diculik. Tapi mereka tidak mengira jika akhirnya Chika yang diculik.

"Ariel juga tanya ke gue." Ucap Vivi. Ia melepas sepatunya dan meletakkannya ke rak sepatu.

"Lo jawab sama?" Mira mengikuti gerakan Vivi.

Vivi menganggukkan kepalanya pelan, "Iya."

"Udah pulang, dek?" Tanya Shani saat mendengar suara Vivi dan Mira.

"Iya." Jawab Vivi.

"Langsung ganti baju,"

"Iya, kak."

Mereka berjalan menaiki tangga, Vivi membuka pintu kamarnya, meletakkan tasnya di atas lantai begitu saja. Ia memilih untuk membaringkan tubuhnya sebentar di atas kasur. Ulangan dadakan matematika membuat otaknya mendidih sampai sekarang.

"Gue lagi ga percaya siapa-siapa kecuali elo." Ucap Vivi tiba-tiba.

Mira mengerutkan keningnya, ia membuka lemari, mengambil kaos dan celana pendek. Perlahan ia melepas kancing seragamnya dan menggantinya dengan kaos putih milik Vivi.

"Kenapa?"

"Ya, curiga aja." Gumam Vivi.

"Jangan mulai deh," Mira berdecak sebal.

Vivi menegakkan tubuhnya, ia melihat Mira sudah berganti pakaian. Ia berjalan mengambil kaos dan celana pendek di lemarinya.

"Hari ini gak ada petunjuk dari Chika lagi." Gumam Vivi.

Mira memilih duduk di kursi, ia mengambil ponselnya, "Susah, kita cuma dikasih waktu seminggu. Kalo lewat seminggu kita gak tau apa yang bakal terjadi sama Chika."

"PAKET." Terdengar teriakan di depan rumah. Vivi dan Mira saling berpandangan, Vivi buru-buru mengganti pakaiannya lalu menyusul Mira yang sudah berlari keluar kamar.

Vivi sempat ke dapur untuk menanyakan apakah paket itu milik Shani, tapi Shani menjawab jika itu bukan paket miliknya. Vivi berlari ke depan rumah, di sana ada Mira dan petugas pengirim barang.

"Dari siapa, pak?" Tanya Vivi yang sudah berdiri di samping Mira.

Petugas itu menggaruk lehernya, lalu menggeleng, "Gak ada tulisannya, mbak."

"Kok bisa?"

"Saya gak tau mbak."

Mira menarik tangan Vivi, memintanya untuk berhenti bertanya, tidak peduli darimana paket itu, yang penting apa isi dari paket itu. Setelah petugas itu pergi, Mira membawa paket yang berukuran sangat besar ke dalam ruang tamu, ia meletakkannya ke atas meja.

Mereka sama-sama menebak apa kira-kira isi paket itu. Shani datang menghampiri mereka, ia duduk di samping Vivi.

"Paket siapa?" Tanya Shani.

"Atas nama Shani." Jawab Mira.

Vivi menoleh, Shani mengerutkan keningnya, ia menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"

SemicolonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang