23. Keluarga

1.6K 181 7
                                    

Pagi ini suasana sudah tidak setegang semalam, Shani dan Anin sibuk di dapur untuk membuatkan sarapan. Gracia dan Chika masih tertidur di kamar masing-masing. Mira sedang duduk di sofa sambil memainkan game yang berada di ponselnya.

Semalam Mira pura-pura tertidur saat Vivi selesai mandi sehingga ia tau jika Vivi berjalan keluar kamar. Ia tidak menyusul Vivi karena ia tau Vivi butuh waktu untuk berdiam diri.

Beby keluar kamar dan berjalan menuju dapur, ia menghampiri seseorang, siapa lagi kalau bukan Anin. "Masak apa nih?" Tanya Beby.

"Sup ayam." Jawab Anin. Ia menoleh ke arah Beby, "Kok udah mandi, mau kemana?"

Beby hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Anin. Ia memakai celana jin dan kaos berwarna biru, wajahnya juga lebih cerah daripada semalam.

"Ditanya bukannya jawab malah senyum-senyum." Gumam Anin.

Saat Beby hendak mengucapkan sesuatu, terdengar bel rumah Shani. Beby segera berlari ke depan karena ia tau siapa yang akan datang, sesampainya di sana ia melihat Mira yang membukakan pintu.

"Selamat pagi." Ada 3 orang berseragam polisi berdiri di depan pintu. Mira mengerutkan keningnya, ia bingung.

"Ada apa ini?" Tanya Mira.

Seorang perempuan yang berdiri di depannya mengeluarkan tanda pengenal ke arah Mira. "Kami dari kepolisian, kami hendak me-"

"-akhirnya datang juga." Potong Beby. Ia sudah berdiri di samping Mira. "Kak Veranda."

Perempuan yang dipanggil dengan nama Veranda hanya berdecak sebal. Semalam ia diberi tau Beby jika ada pembunuhan, dan Beby juga memberitau apa yang sebenarnya terjadi. Karena ia menemukan sidik jari, makanya pagi ini ia datang untuk menjemput seseorang yang ia duga sebagai tersangka.

"Ada surat penangkapan?" Tanya Mira.

Veranda mengangguk, ia memberikan surat penangkapan kepada Mira. Di dalam surat itu dijelaskan secara detail, dan ia membaca siapa saja yang hendak di tangkap.

"Kok bisa?" Tanya Mira.

"Atas nama Beby Chaesara Anadila dan Viona Fadrin silahkan ikut kami ke kantor untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut." Jelas Veranda.

Beby menepuk pundak Mira, "Tenang."

Mira masih bingung, jelas-jelas ada dirinya dan Chika juga semalam, tapi kenapa hanya Beby dan Vivi saja yang ditangkap. Harusnya ia juga ditangkap.

"Gue ambil topi dulu sekalian manggil Badrun." Beby berbalik, "kalian boleh ikut kalo gak percaya."

Veranda meminta yang lainnya untuk menunggu di depan pintu dan membiarkan dirinya yang mengikuti Beby. Shani dan Anin terkejut saat melihat seorang polisi tiba-tiba masuk ke dalam rumah.

"Ada apa ini?" Tanya Shani.

Beby berhenti melangkah, "Gak ada apa-apa, Shan."

"Kok ada polisi segala?" Tanya Anin.

"Nanti aku jelasin." Ucap Beby. Ia berjalan masuk ke kamarnya untuk mengambil topi hitam miliknya.

"Gue gak habis pikir sama elu, Beb." Ucap Veranda. Beby menoleh lalu ia tertawa kecil, "Ya, ini semua diluar dugaan gue juga."

Mereka berjalan menuju kamar Vivi, tapi mereka tidak mendapati Vivi berada di sana. Mereka mencari di kamar Shani tapi hanya menemukan Gracia. Hanya ada satu kamar yang tersisa, Beby tau betul ini adalah kamar Viny, ia membuka perlahan dan mendapati Vivi berdiri di depan jendela.

"Drun, yuk." Ucap Beby.

Vivi melihat ada 3 orang polisi berjalan memasuki gerbang rumahnya. Walaupun ia tidak tau yang sebenarnya terjadi, tapi ia tau kalau mereka datang untuk menjemputnya.

SemicolonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang