Pergi beralasan

239 15 0
                                    

Kelamaan aku menunggu keponakan Beliau datang dan waktu juga sudah sore, akupun pamit pulang dan meminta maaf karena tak bisa ikut makan bersama . Aku sengaja pergi lebih awal untuk mampir ke supermarket terlebih dahulu membeli bahan masak sebelum menemui Dandi .

Tak disangka, aku malah dipertemukan dengan pak Dokter dan Chika .

" Eh, Pak . Belanja ? " Seorang Khadijah Ufaira berani menyapa duluan . Ah, itu adalah sebuah kemajuan atau apa .

" Gak usah panggil pak deh, saya belum tua juga lho . Panggil Arkhan aja, atau yang lain " Tangan Chika sudah memintaku untuk menggendongnya, tapi aku tak bisa karena sedang buru buru

" Oh, I-iya pak . Hmm, gak enak juga kalo saya panggilnya nama. Gitu gitu juga, anda kan lebih tua daripada saya "

" Yaudah seterah yang penting jangan Pak ya . "

" I-iya deh, Mas . Saya pamit dulu ya, ada janji soalnya " Ups. Memangnya siapa peduli ? Dia sama sekali tak menanyakan itu Dijah, sok akrab banget deh kamu. Aku terus memarahi diriku karena tadi

Belanjaanku cukup banyak, untuk seminggu kedepan . Jugaan, aku berencana untuk membuat syukuran kecil kecilan didalam kos karena Allah sudah baik dan memberiku pekerjaan sebagus ini . Angkot yang ku tumpangi sudah berhenti didekat Cafe tempatku dan Dandi bertemu . Akhirnya aku berjalan masuk mencari keberadaan Dandi

" Ra " Panggilnya, akupun menghampiri

" Maaf ya, udah lama "

" Enggak Ra, baru aja 5 menit yang lalu " Dia menebarkan senyum yang sama tiap kali aku melihatnya sejak SMA dulu

" Ada apa nih ? Tumben kamu ngajakin aku ketemu dicafe " Aku mulai penasaran dengan niatnya mengajaku seperti ini . Soalnya, tiap kali bertemu biasanya di sekolah atau supermarket sekalian belanja

Ku lihat lihat wajahnya itu gugup dan sangat serius, akupun memecahkan keheningan dengan memanggil pelayan dan memesan beberapa makan dan minuman, masih dengan diamnya aku berusaha mengajaknya bicara tapi Ia malah melamun . Entah, apa yang sedang ada dalam pikirannya

" Kenapa si Dan ? " Aku agak mengeraskan suaraku, Ia amat terbebani sekarang

" Aku, dipindah tugasin Ra sama bos " Itu sangat membuatku terkejut, secara dia selalu ada disekitarku dan selalu membantuku bagaimana bisa jika aku ditinggalnya nanti . Huh, mungkin aku salah sudah ketergantungan dengannya selama ini

" Kenapa ? Dimana ? "

" Gara gara naik jabatan, ya Alhamdulillah sih Ra . Tapi, aku gak mau jauh dari kamu nih " terang terangan Ia menyampaikan itu

" Iya . Dimana emang ? " Aku berusaha menunjukkan wajah tenang dihadapannya

" Ke Kalimantan "

" Haaaa? Sejauh itu kah ? " Aku kaget, sampai tak malu menampakkannya didepan Dandi

Dia hanya mengangguk lemas, Itu murni dari perusahaan tempat Ia bekerja . Ternyata, dikantor sini adalah cabangnya dan Ia ditarik ke pusat yang ada dikalimantan itu karena pekerjaan yang dilakukannya sangat baik menurut bosnya . Memang benar sih, dari dulu Dandi dikenal sebagai lelaki pekerja keras, jujur dan teliti, jadi apapun pekerjaan yang Ia lakukan Dandi akan bertanggung jawab penuh atas itu .

Ku rasa hari ini adalah hari penuh kejutan . Tadi Ia bertemu Arkhan di supermarket dan sekarang Dandi tiba tiba memberikan kabar bahwa Ia akan pindah sejauh itu.

" Semangat kerja . Niatkan karena Allah, Aku selalu dukung kamu dari kejuhan . Hmm, besok pagi aku berangkat . Doakan ya Ra " Lolos satu cairan bening turun dari mataku . Ini sangat memalukan, cukup membuatku sangat malu dihadapan Dandi. Namun, dia malah tersenyum

" Heeeh, Khadijah Ufaira . Sejak kapan nangis dihadapan orang begini haha.. takut ya ditinggal sama seorang Dandi hahah " Aku menatapnya tajam, sungguh menyebalkan sekali. Aku menyesali ini, kenapa bisa bisanya air mata ini turun padahal aku tak menginginkannya

Diakhir pertemuan bahkan masih sempat sempatnya Ia memintaku untuk tetap sendiri . Apa maksudnya itu .

" Ra ? " Panggilnya sebelum aku melangkah lebih jauh, Aku pun mengalihkan pandangan kearahnya

" Tunggu aku ya . Aku pasti balik dan melamarmu "

Deg!

Ah Dandi, kenapa dia membuat jantungku maraton se sore ini . Mungkin pipiku sudah merona saat itu . Tanpa menjawab dan karena malu akupun langsung pergi sekilat mungkin dari hadapannya

Heyyu!! Jangan lupa ketuk tombol paling kiri alias Vote yaa:v
Terimakasih:)

Doctor's Feeling 'END'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang