Perpisahan

240 16 1
                                    

Sore adalah waktu dimana seseorang menumpahkan lelah . Karena malam, Selalu digunakan untuk merenung juga mengahalu kan apa yang sudah dan belum terjadi . Para kaum insomnia, mereka ngantuk ketika sore hari . Namun malam, selalu terjaga, pikirannya sulit memerintah mata untuk tidur . Padahal, tak tau juga apa yang buat terganggu . Yang jelas, pindah seribu posisipun tak akan bisa membuatnya terpejam .

Arrgghh, aku terus memaksa diriku untuk tidur tapi tak bisa. Kata kata Dandi tadi masih melekat jelas dalam telingaku dan terus terngiang ngiang . Aku sangat kesal, kenapa Dia harus mengucapkan itu tadi .

Tapi tak apa, setidaknya mungkin itu tanda keseriusannya . Aku segera mengambil ponsel untuk menghidupkan murottal agar perlahan mataku terpejam .

Krriiingg..kriiinggg..krriing

Alarm dari handphone sudah berbunyi, Astaghfirullah, ternyata sudah adzan subuh dan aku melewatkan tahajjud malam ini .

Ya Allah, maafkan aku tak menemuimu malam ini . Ah, ya Allah .. aku merasa kesal pada diriku karena tak bangun dan mengobrol denganmu diwaktu istimewa itu

Buru buru aku mengambil Wudhu dan menunaikan Sholat subuh, aku langsung masak dan mandi . Tak lupa, aku menyiapkan beberapa bekal untuk Dandi karena hari ini Ia berangkat dan aku akan ikut mengantarnya ke bandara . Untung saja kemarin sudah menyiapkan bumbu bumbu dan hari ini aku tinggal memasak, soalnya butuh waktu lama membuat makanan kesukaan Dandi ini . Syukurlah, bisa selesai tepat waktu

Aku tak sendiri, melainkan bersama dengan orangtua dan adik perempuannya . Mereka memang sudah mengenalku, aku sudah izin ke pihak sekolah agar datang terlambat

" Ra, Aku berangkat ya . Jaga kesehatan, sering sering hubungin aku ya " setelah pamit dengan seluruh keluarga, yang terakhir adalah giliranku . Disana aku hanya menunduk dan sesekali tersenyum agar tak membuatnya sedih .

" Iya, Tadi aku kasih bekel buat kamu . Rendan seperti kesukaanmu kan.. semoga suka ya "

" Alhamdulillah, makasih Ra . Ma, Pa, dek . Kakak berangkat ya . Assalamu'alaikum " pamitnya, langsung berjalan ke arah pesawat yang akan ditumpanginya

Selesailah hari itu, sepi dan membosankan rasanya jika Dandi tak ada . Padahal, selama disini dia selalu menemaniku jika aku mengalami kesulitan walau tak setiap harinya .

Tak terasa seminggu berlalu, aku jadi terbiasa sendiri . Bahkan, belanjaanku sebanyak apapun aku bisa menanganinya tanpa meminta tolong siapapun . Sebentar lagi saja, murid muridku akan lulus . Itu artinya liburan semester akan segera datang . Sedih rasanya, selama beberapa minggu aku tetap berada dikosan tanpa bekerja . Aku juga tak pulang kerumah, karena aku akan sangat rindu dengan kak Gio . Kamar kami bersebelahan, dan jika aku dirumah, kamar itu selalu saja memutarkan memori ketika Ia masih hidup .

Terkadang aku masih berpikir bahwa dia merantau seperti dulu . Tapi kenyataanya, kami sudah berbeda alam . Dan aku yakin, Allah sudah menempatkannya didalam Syurga .

Yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga, Mama menelponku .

" Waalaikumussalam, Ma "

" Sayang, udah makan ? Liburan pulang nggak nak ? " Nada itu selalu sama dan selali begitu . Kecemasan, kerinduan dan kesedihan tercampur aduk . Aku tak tega memberi tahunya jika liburan kali ini aku tak lagi pulang

" Mama tau jawabannya . Aku bakal pulang Ma, kalo aku udah siap menahan rindu sama kakak " Tumpahlah air mataku, sebenarnya aku merelakan dan ikhlas saudaraku itu diambil sang pencipta karena Allah lah yang berhak atas itu tapi, aku belum bisa menerima kenangan kenangan itu sampai didepan mataku .

" Yauda sayang, kalo Khadijah ngga pulang Mama dan Papa aja kesana ya nak ? " Perlahan aku tersenyum mendengarnya . Aku mengiyakan itu lalu Mama pamit dan mematikan telpon

⌚⏰⌚

Ditempat berbeda, Arkhan Hamid ternyata memiliki murid juga . Hanya satu, anak SMA yang les privat dengannya . Selain sibuk menjadi dokter, Ia juga ternyata pintar dalam berbagai bidang akademik . Beberapa hari lalu, diklinik miliknya resmi menerima Asisten dokter untuk menggantikannya sewaktu waktu .

Namanya Sella Hanifa, kelas 12 . Sebentar lagi adalah Ujian Nasional baginya . Maka dari itu kedua orangtua yang juga sahabat dari Ayah dan Ibu Arkhan merekomendasikannya untuk mengajarkan anak perempuan sematawayangnya itu

Gadis cantik itu datang setiap hari, namun dijam jam tertentu. Biasanya siang hari setelah pulang sekolah karena kegiatan siswa kelas 12 itu sudah angsur berkurang. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu membahas soal dari pada teori .

Dokter itu diminta mengajar hanya sebulan, demi kelancaran dan kesuksesan anaknya . Beruntungnya dan karena sungkan lelaki itu pun tak bisa menolaknya . Pantas saja, beberapa hari ini Chika selalu dijemput siang hari . Ternyata, selama sebulan ini Ia terus berada dirumah untuk jadi guru privat .

" Kak, ini maksudnya gimana ? "

Sella banyak sekali bertanya pada lekaki itu, tapi tak sekalipun Arkhan merasa direpotkan . Ia amat sabar menghadapi murid satu satunya itu .

" Makasih, Kak . Aku pulang . Jangan lupa nanti telpon aku ya hehe . Babaay "

Sedikit tak sopan, memang . Terlihat dari Ia memanggil Arkhan dengan sebutan ' kak ' .
Orangtuanya terus mendesak agar Arkhan memberikan banyak waktu luang untuk belajar dan basa basi dengan Sella via telpon. Maka dari itu, pak dokter sedikit merasa risih dengan nya .

Ini sudah hari ke tiga semenjak Sella menjadi murid Arkhan dan lebih dari sebulan Aku mengenalnya . Ternyata tak seperti yang ku pikirkan, dia tak seformal itu . Tepat dijam ini dia menyusul Chika pulang

" Assalamu'alaikum . Maaf, saya mau ajak Chika pulang, udah ditunggu sama murid saya nih "

" Waalaikumussalam, Oh iya mas . "

" Hmmmhh, gak gak gak " tangkis Chika. Ia terus berpegangan erat padaku . Beberapa minggu ini memang Chika sangat dekat denganku . Hampir seperti ini tiap harinya, susan diajak pulang

" Waduh, Dijah. Kok gak mau pulang dia nih gimana " kejadian itu menjadi tawa bagi semua, terlebih Bu sekar .

" Chika tu tau, kalo kamu bakal jadi calon Pak dokter " Celetuk Bu Ratmi tiba tiba. Aku tak menggubrisnya sama sekali, karena sibuk merayu Chika agar ikut pulang

Agak lama, akhirnya Ia mau . Aku melambaikan tangan kearahnya yang sudah berada didalam mobil.

Heyyu!! Jangan lupa ketuk tanda paling kiri ya alias Vote. Terimakasih:)

Doctor's Feeling 'END'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang