Istikharah

214 10 0
                                    

Giliranku lembur kali ini, karena beberapa hari lagi tahun ajaran baru akan dimulai . Alhasil, liburan siap tak siap aku sendirian di kosan . Jelaslah, adik adik kos ku akan pulang kerumahnya masing masing . Seperti liburan yang telah lalu, aku dikosan hanya berdua dengan Ibu kos tapi terkadang bertiga jika Bapak juga pulang

" Umma, mulai besok kan sudah libur untuk anak anak . Dan masuk lagi ketika bagi raport dan perpisahan . Jadi, nanti mulai di umumkan ya, dan Umma Dijah kebagian mengumumkan di Wali ruang itu ya "

Kenapa harus ruangan itu sih, Berati mau tidak mau aku harus bicara didepan pak dokter itu juga . Arrrghh .

Selesai rapat, kepala sekolah mengajakku untuk ngobrol . Nada bicaranya sangat lembut . Ku kira ada hal serius tapi ternyata dia menawariku memasak makanan untuk keluarganya besok . Sayangnya, itu sangat jauh . Berada diseberang kota, Aku tak mungkin juga meninggalkan Ibu sendirian di rumahnya . Dengan sangat sopan dan berhati hati aku beri tahu beliau jika aku tak bisa dan alasan yang siapapun akan mengiayakannya dengan ikhlas.

Siang hari, ketika wali murid sudah berkumpul aku langsung mengumumkan kepada mereka

" Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Ayah dan Bunda yang sudah berada disini . Jadi, mulai besok sekolah sudah libur ya dan masuk lagi ketika ajaran baru dimulai . Terimakasih atas partisipasinya, kami akan sangat merindukan mereka . Sekian lah, pengumuman singkat dari saya, Khadijah Ufaira selaku Umma mereka disini wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh "

Aku menahan malu sebenarnya bicara didepan orangtua mereka, terlebih ada Arkhan yang berada dibagian belakang . Untungnya dia sibuk mengatasi Chika yang terus bergerak di gendongannya . Setelah itu, aku langsung pergi menuju kantor untuk kembali mengerjakan laporanku yang belum usai

Semenjak kejadian itu, aku selalu diam diam masuk kedalam kosan terlebih jika mobil pak dokter itu sedang terparkir di sana . Aku belum siap menemuinya . Dan juga, mungkin dia akan menolak perjodohan ini kan . Baru sejenak sampai, tiba tiba ponselku berdering, kulihat ternyata dari Dandi

" Assalamu'alaikum Aira, apa kabar ? " Jujur, aku memang merindukan suaranya . Semenjak dia disana, bisa dihitung dengan jari berapa kali kita bertukar kabar seperti ini . Jika di ingat sepertinya cuma 2 kali ini . Mungkin dia juga sibuk disana dan tak sempat mengabari

" Waalaikumussalam, Dan . Alhamdulillah baik, kamu ? "

" Alhamdulillah Ra, Aku disini susah istirahat . Kerjaan numpuk terus, maka nya tiap pulang kerja langsung tepar . Yaah, gak papa deh kan demi masa depan heheh " suara tawanya itu membuat ku tersenyum, tiba tiba aku kepikiran soal perjodohan yang diminta oleh Ibu kos . Apakah aku harus menceritakannya ya ? Hmm tidak tidak . Aku tak mau menjadi beban pikiran Dandi lagi, lebih baik aku diam dulu saja

" Yaudah, Istirahat. " Singkatku, tergugah dari lamunan itu

" Siap siap, oh iya . Gimana Ra ? " Aku sangat tak suka situasi ini, sepertinya akan serius .

" Apanya ? " Ucapku pura pura tak tau

" Masih menungguku ? " Aku sengaja langsung mematikan telpon agar aku tak menjawabnya . Kenapa ini harus terjadi padaku ya Allah.

Buru buru aku menonaktifkan ponsel agar tak ada notifikasi dan dering apapun . Aku butuh ketenangan hari ini, terpikirkan olehku untuk sholat istikharah sekarang . Jadi aku langsung pergi berwudhu yang dilanjutkan sholat . Memang, selalu kudapat ketenangan setelah bertemu dan mengobrol dengan Allah

Boleh curhat gak ? Ngantuk bgt ini, gak tau deh jadi apa part ini . Enjoy yaa!!

Heyyu!! Jangan lupa ketuk tombol paling kiri alis vote ya.. Terimakasih:)

Doctor's Feeling 'END'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang