Hadir Ditengah

159 7 1
                                    

" Nomornya aktif gak ya, coba deh telpon dulu "

Tuuttt.. tuuttt.. ttuuuttt..

" Assalamu'alaikum, Ra "

Deg!

Nomor yang sudah ku hapus, dia kembali . Apa dia disini ? Bagaimana ini, apa aku akan terus menyembunyikan soal Dandi ya . Gak, nanti pulang dari sekolah aku harus bilang sama mas Arkhan biar gak jadi salah paham .

" Afwan, Dan. Lebih baiknya kita gak telponan " Bu sekar menyaksikan ini, sengaja biar nantinya ada saksi yang tau . Berharapnya sih gak akan terjadi apa apa, toh salahku juga gak kasih tau Dandi sebelumnya

" Kenapa ? Kamu nikah ? Aku udah tau Ra. Setega itu ya kamu, aku kerja tu buat kamu juga Ra. Ya Allah, selama ini kamu anggep aku apa ? " Cerocosnya, aku makin merasa bersalah. Tapi bagaimana juga, takdir tak mempersatukan kita . Pilihanku sudah tepat, aku tak boleh ragu . Bismillah, ini jalan terbaik

" Maaf, dan ini kali terakhir kita telponan. "

Aku mematikannya sepihak, biarlah . Lagipula sudah terhitung masa lalu, semoga Dandi bisa mengerti ini

" Liat aja Ra, aku gak akan diem sama semua ini . "

Sembari nunggu suami menjemput, aku belanja di toko depan sekolah . Bukan sayuran atau bahan makanan melainkan cemilan . Secara dirumah ada anak, ehh.. Chika maksudnya jadi setidaknya harus menyiapkan beberapa makanan ringan

Tak seperti biasanya, Arkhan agak lama . Aku menunggu hampir 30 menit namun tak ada kabar .  Tiba tiba, seseorang berhenti didepanku mengendarai motor yang amat ku kenal . Astaga, itu Dandi

" Assalamu'alaikum, Ra "

" Dandi, ngapain ? "

" Kangen sama kamu "

Berbarengan dengan itu, ternyata Arkhan mendengarnya . Dia pikir itu adalah sepupunya jadi wajar, tapi dilihat lihat lagi wajah itu asing. Bahkan, dipernikahan kemarin tidak ada. Bukan, itu bukanlah sodaranya .

" Mas.. "

" Siapa ini sayang ? "

" Oh, ini suaminya ? " Sorot mata Dandi tak biasa, nampak amarah didalamnya . Rahangnya sudah mengeras, tanganpun sudah dikepalkan

" Gw Arkhan, Pacarnya Khadijah "

Hah ? Sejak kapan aku pacaran sama dia

" Dandi ! Sejak kapan kita pacaran bahkan kata cinta atau suka sama sekali gak pernah aku lontarin ke kamu! " Aku memakinya, tak sampai selesai Arkhan sudah menarik tanganku duluan. Dia mengantarku masuk kedalam mobil

" Diem ya! Gw tau istri gw gak akan kayak gitu! " Tegasnya sambil memegang keras kerah Dandi, lelaki itu hanya membalasnya dengan cengiran miring.

Dalam hati, Dandi sedikit senang sudah menciptakan kesalahpahaman antara mereka . Padahal dia juga tau sejak dulu walaupun dekatpun mereka tak pernah menyatakan cinta, hanya sesekali Dandi memberikan tanda tanda juga perilaku yang memperlihatkan kesukaan bahkan cintanya pada Khadijah . Keduanya bersama, mengerti satu sama lain sejak SMA juga karena ada kesamaan . Dan nyatanya, takdir tak membiarkan mereka bersama . Jika dipikir memang Khadijah ada salahnya sudah dekat dengan lelaki sebelum halal, mau bagaimana lagi kalau sudah terlanjur. Tapi dia tak mengira bahwa Dandi bisa segegabah itu. 

Didalam mobil yang biasanya banyak candaan kini terasa seperti kuburan yang sunyi . Sepertinya Arkhan marah padaku .

" Mas "

Dia menghentikan mobil tiba tiba, untung saja jalanan sepi

" Siapa Dandi ? "

Benar dugaanku, dari tadi dia masih memikirkan Dandi . Apa aku harus jujur ya, semoga ini yang terbaik. Bismillah

" Dandi itu.. Temen deket aku sejak SMA "

" Temen deket ? "

" I-iya mas.. t-tap.. "

" Mas butuh waktu sendiri, pekerjaan di klinik juga masih numpuk. " Setelah itu, sudah tak ada lagi percakapan antara kita. Bahkan dia belum sama sekali mendengarkan penjelasanku. Apa aku tadi salah bicara atau kurang to the point . Dia benar benar salah paham, bagaimana jika dia salah mengira soal kata ' teman dekat '

Arrgghh! Aku meremas ujung lengan baju, semoga esok semuanya segera membaik . Aku harus cepat menyelesaikan masalah ini .

Dikata pacaran juga enggak, tapi dari dulu perhatian dan hubungannya kayak pacaran . Yaa gak separah itu juga sih, kasian banget kamu dijah . Salah dari awal keknya inimah, nikah gak bilang bilang atauuu si Dandinya yang gak mau ikhlas dan merelakan ?

Heyyu!! Jangan lupa ketuk tombol paling kiri alias Vote ya .. Terimakasih:)

Doctor's Feeling 'END'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang