Seorang gadis tengah jalan tergesa gesa dengan sebuah koper yang ia seret di tangan kiri nya, sedangkan tangan kanan nya memegang mantel yang ia pakai sewaktu akan berangkat tadi. Ternyata musim di negara kelahiran nya sangat jauh berbeda dengan musim di negara yang ia tinggali saat ini.
Rambut panjang kecoklatan, hidung bangir, lesung pipi di sudut bibir nya, kulit seputih dan sehalus kapas, bibir pink kemerahan alami, mata hazel yang menenangkan, serta Tubuh kurus dengan tinggi proporsional seorang model. Membuat siapapun yang melihat nya akan mengira jika gadis itu adalah seorang artis terkenal.
Tapi kenyataan nya, dia hanyalah seorang Kayra Ziffana. Seorang wanita muda yang terkenal di kalangan pebisnis, membuka beauty center yang tersebar di beberapa negara. Serta Artshop yang menjual produk dengan keanekaragaman dan keuinakan yang berasal dari negara asal nya, membuat wajah gadis itu beberapa kali terpampang di cover majalah bisnis dunia.
Hari ini dengan terpaksa ia harus kembali ke negara nya, sebab Matteo yang tak lain adalah sahabat nya sedari pendidikan usia dini, serta orang kepercayaan nya untuk mengelola salah satu cabang di negara ini tidak bisa mengabulkan keinginan nya. Berkali kali Kayra harus mengumpati pria itu, sebab dia membuat Kayra harus susah payah kembali ke negara yang sangat ia hindari selama beberapa tahun terakhir.
"Kay!"
Sebuah tubuh tinggi kekar dengan kulit kecoklatan khas daerah tropis tengah melambaikan tangan nya ke arah Kayra. Senyum menghias di wajah tampan nya, seolah telah lama menantikan hari ke datangan sang gadis.
"Welcome home, Kay!"
Pria itu segera memeluk si gadis diselingi sebuah kecupan hangat di atas puncak kepala nya.
"Kau yang memaksa ku untuk pulang, Matt. Sial!" Umpat si gadis sembari memukul dada bidang pria yang saat ini tengah memeluk nya.
Pria itu terkekeh seraya melepas pelukan nya. "Ayolah, kau harus menemui pemilik Artshop itu sendiri jika kau menginginkan produk itu terpajang di seluruh galeri Artshop mu!" Matt mengacak gemas rambut indah itu.
"Seharusnya kau bisa mengurusnya untuk ku, Matt!" Kedua nya berjalan bersama menuju sebuah mobil Marcedes yang sudah terparkir disana.
"Apa kau ingin membuat ku Tua sebelum waktu nya, huh?" Matt membuka kan pintu untuk Kayra dan mendorong gadis itu supaya segera masuk kedalam mobil.
"Bagaimana bisa?" Tanya Kayra dengan polosnya.
Matt yang baru saja masuk ke dalam mobil nya memutar mata nya jengah, bagaimana bisa gadis disebelah nya ini mempunyai pikiran sepolos itu seakan akan ia tak berdosa sama sekali atas rasa penat dan stress yang di alami nya akhir akhir ini.
"Apa kau lupa? Bukankah kau meminta ku untuk membuka cabang di Bali? Sedangkan galeri Artshop yang ingin kau ajak bekerja sama itu terletak di Pekalongan. Apa kau ingin aku mondar mandir Jakarta-Bali-Pekalongan. Astaga! Kau sama saja dengan penjajah Jepang Kay!" Dengus Matteo yang entah sejak kapan sudah menlaju kan mobil nya.
Si gadis hanya nyengir mendengar penuturan pria yang duduk di samping nya. Sebenarnya ada rasa rindu yang terselip di antara hati dan ego nya, namun semampu nya ia harus menutup rasa itu.
Gadis itu tertawa, "bukankah kau akan selalu mengabulkan permintaan ku, heh?" Lirik Kayra.
"Iya aku sudah berjanji akan hal itu, sebab Ayah ku adalah orang kepercayaan Daddy mu! Tapi kali ini aku benar benar tidak sanggup, Kay. Kasihanilah sahabatmu ini, ku mohon!" Pria itu menunjukkan puppy eyes nya, supaya gadis yang tertawa di samping nya ini mengasihani nya.
"Apa kau tak lihat aku sudah di sampingmu sekarang? Dan ini semua juga ku lakukan demi dirimu Matteo sayang! Aku juga tidak ingin melihat Elina sedih, karena Calon suami nya akan tua terlalu cepat!" Matt melirik Kayra dari sudut ekor mata nya, rasa rasa nya sudah lama ia tidak melihat Kayra tertawa selepas ini selama beberapa tahun terakhir.
"Ngomong ngomong, kenapa Elina tidak ikut menjemputku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End (Selesai)
RomanceSequel dari Father for My Daughter.. #1 pengecut 15/06/2020