21

4.7K 307 4
                                    

Suasana pesta ulang tahun Kenzie begitu meriah, tapi sungguh ini benar benar di luar dugaan Kayra. Berkali kali gadis itu mengumpati Matteo, sebab konsep pesta ini tidak sesuai dengan angan angan gadis itu. Mana mungkin pesta yang di hadiri sebagian besar relasi bisnis Daddy nya, ada beberapa karyawan di kantor ku. Dan ada banyak pula model model terkenal yang sering di potret oleh Kenzie, adikku yang tampan. Pesta itu menghadirkan seorang DJ terkenal, ini bukan selayaknya pesta ulang tahun melainkan pesta di nightclub.

"Bagaimana?" Matt datang bersama Ellina dengan cengir kuda nya.

Kayra memutar bola mata nya malas, bagaimana pria itu datang dengan rasa tak berdosa sama sekali.

"Kau pikir pesta ulangtahun adik ku kau samakan dengan pesta di nightclub, huuh?" Cibir Kayra sedikit kesal.

"Ayolah Kay, Kenzie baru 22 tahun. Dan apa kau menginginkan pesta yang membosankan humm?" Ellina kali ini menepuk pundak Kayra untuk sedikit menenangkan gadis tersebut.

"Oke oke baiklah! Lalu mana kado ku?" Selidik Kayra. Tak butuh lama Matt menyodorkan sebuah paperbag yang berisikan dua kotak yang berhiaskan pita pita cantik. Dan tentu kalian tau apa isi nya.

"Hai Sayang!" Sapa Langit, merengkuh pinggang Kayra posesif seraya mengecup pelipis gadis itu.

"Sudah baikan huuh?" Sindir Matteo dengan tatapan mengejek.

"Tutup mulut mu!" Desis Kayra, gadis itu lantas mengapit lengan Langit untuk menyerahkan kado nya kepada Kenzie.

Kayra tersenyum, adiknya selalu tampan sebab mewarisi hal tersebut dari Daddy nya. Meskipun hanya menggunakan jeans kaos oblong warna putih yang di balut jas berwarna hitam itu sudah membuat nya sangat menawan. Kayra bersyukur sebab ia kini berada kembali di tengah tengah keluarga untuk merayakan ulangtahun adik tersayang nya.

"Happy bhirthday my boy!" Kayra memeluk sang adik sembari mengecup pipi itu singkat.
"Special for you sweetheart!" Kayra menyodorkan dua kotak berwarna emas dengan ikatan pita di atas nya. Di susul oleh Langit, pria itu memberikan sebuah kotak persegi panjang cukup besar dan berwarna hitam.

"Thankyou sist!" Kenzie meriah ketiga hadiah nya sebelum mencium kedua pipi Kayra dan memberi pelukan khas lelaki kepada Langit.
"Apa aku bisa membuka nya sekarang?" Tanya Kenzie, dan langsung di jawab anggukan Kayra serta Langit.

"Jam tangan Rolex keluaraan terbaru. Dan ini!" Kenzie mengerjab tidak percaya saat mendapati sebuah card berwarna silver dengan tulisan Apartmen 554. "Kakak benar benar membelikan ku apartmen itu?"

"Tentu saja Ken!" Kayra tersenyum menerima pelukan haru dari sang adik. Kenzie lantas membuka kado ketiga yang tak lain dari Langit. Cukup berat di tangan Kenzie, dan pria yang beranjak dewasa itu mulai membuka kado nya perlahan. Sebuah MacBokk keluaran terbaru dengan merk tergigit membuat Kenzie tercengang untuk yang ketiga kali nya.

"Ini pasti berguna untuk mengedit gadis gadis yang sering kau potret itu Ken, Kakak selalu berdoa kau bisa menjadi yang terbaik untuk keluarga mu!" Langit menepuk bahu Kenzie pelan, seperti hal nya Kayra Langit juga sudah menganggap Kenzie adalah adik nya sendiri. Tak hayal terkadang Kenzie bisa memakai beberapa koleksi mobil atau motor sport milik Langit tanpa harus meminta izin si empunya.

"Mommy Lala!"

Suara itu mebuat tubuh Kayra seketika menegang, wajah nya memucat. Lantas gadis itu membalikkan tubuh nya melihat seorang anak laki laki berusia lima tahun tengah berlari penuh semangat kearah nya.
Langit menatap heran atas apa yang di lakukan anak kecil itu terhadap gadis nya, tiba tiba saja anak itu berlari lalu memeluk Kayra dengan panggilan Mommy. Membuat Langit semakin tak mengerti.

"Mom, Sean sangat merindukan Mom. Kenapa Mommy lama sekali pulang nya?" Rengek anak laki laki yang sejak tadi menggelayut di leher Kayra.

"Sean sama siapa kesini?" Kayra menatap sekita namun tidak menemukan orangtua anak kecil ini.

"Daddy masih di toilet saat Sean berlari tadi!" Ungkap anak kecil bernama Sean itu.

Kayra mendongak menatap Langit yang sudah pasti meminta penjelasan atas ini semua.

"Sean!" Panggil seorang pria dewasa, tubuh tegap nya berjalan mendekat ke arah anak kecil yang bernama Sean dan juga Kayra.

"Apa kabar Sweetie? Apa kau tidak merindukan ku, huum?" Tiba tiba saja pria itu juga merengkuh Kayra dalam pelukan nya dan menghujani berbagai kecupan di atas kepala nya.

"Kau menyentuh kekasih ku, Bung!" Desis Langit, mencekal lengan pria yang tengah memeluk gadis nya.

"Upps Sorry sorry!" Pria itu mengangkat tangan nya kemudian bergerak mundur sedikit menjauh dari tubuh Kayra.

"Perkenalkan saya Rodrigo!" Pria itu mengulurkan tangan nya kepada Langit, namun Langit masih terdiam, sesaat usai mendapat anggukan dari Kayra baru akhirnya Langit menjabat tangan itu.

"Langit Aditya!" Balas Langit singkat.

"Aku mencari mu ke rumah, tapi asisten rumah tangga mengatakan jika seluruh keluarga sedang melangsungkan acara ulangtahun Kenzie, jadi aku putuskan untuk menyusul kalian kemari!" Ungkap Rodrigo.

"It's okey! Sebaiknya kita bicarakan ini di rumah. Suasana disini tidak bagus untuk Sean!" Ajak Kayra.
Memang benar, semakin malam suasana semakin riuh. Entah bagaimana cerita nya para waiter sudah mengeluarkan berbagai macam minuman yang memabukkan. Alunan musik DJ mengalun semakin keras dan memekakkan telinga. Para tamu sudah asik dengan goyangan mereka yang mengikuti alunan lagu. Entah ulangtahun macam apa ini? Dan Kayra sungguh kesal dengan konsep yang direncanakan Matteo.

~TBC...

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang