17

5.4K 349 22
                                    

Kayra kembali ke Mansion ketika hari mulai larut, tanpa makan malam, tanpa menyapa orangtua serta adik nya, gadis itu langsung memasuki kamar nya dan menghempaskan tubuh ringkih itu di atas kasur empuk milik sang adik. Sejak kepulangan nya beberapa hari yang lalu, gadis itu sudah menjadikan kamar adik nya itu sebagai hak milik atas dirinya.

Hari ini begitu melelahkan, gadis berambut sepunggung itu kembali menyalakan ponsel nya, membuka kembali galeri yang berisi foto foto kebersamaan nya dengan Langit. "Kau tau, sejujurnya masih sangat mencintai mu, tapi aku tidak akan semudah itu memaafkan kamu! Kau harus tau bagaimana rasanya terabaikan!" Gadis itu bermonolog di depan foto Langit yang masih tersimpan rapi di dalam ponsel nya.

☆☆☆

Kayra, Kenzie dan kedua orangtua nya kini tengah menikmati hidangan sarapan di atas meja, tentu saja ada Langit disana. Meskipun tanpa kedua orangtua nya.
Kayra tidak banyak bicara pagi ini, gadis itu hanya fokus dengan kopi dan beberapa potong buah di hadapan nya.

"Morning!"

Kayra nyaris tersedak saat mendapati gadis pirang berpiama yang tiba tiba hadir di meja mereka. Kayra menatap adik nya penuh tanya, sedangkan si adik hanya mengendikkan bahu nya acuh.

"Ohh iya sayang, Aluna baru datang semalam!" Ungkap Nazhifa seakan memberi jawaban atas semua pertanyaan Kayra.
Gadis itu hanya diam menatap Langit dengan sorot mata membunuh.

"Apa kali ini Kakak akan membiarkan jalang itu kembali merebut Kak Langit?" Bisik Kenzie liri.

"Tentu saja tidak, kau pikir Kakak mu sekarang masih menjadi gadis manja dan lemah!" Balas Kayra dengan nada nyaris tak terdengar.

Langit sendiri juga diam, namun mata nya tetap fokus pada gadis yang duduk di hadapan nya.

"Kayra kapan kembali?" Tanya Aluna sembari menuang satu gelas penuh jus jeruk.

Kayra tidak menjawab, gadis itu masih asik menyesap sisa sisa kopi di cangkir nya.

"Kayra kembali beberapa hari yang lalu, Luna!" Ungkap Zayn kepada putri nya.
Gadis berambut pirang dengan panjang sebahu itu hanya manggut manggut tanpa menanggapi lebih lanjut ucapan sang Ayah.

"Aku sudah selesai sarapan Daddy, Mom. Kay akan segera berangkat ke kantor!" Ujar Kayra mengelap bibir nya dengan sehelai tissue.

"Kantor?" Sahut Aluna terkekeh. "Sejak kapan kau menyibukkan diri dengan tumpukan map dan grafik grafik, Kayra Kayra.. bilang saja kau menghindari ku kan?" Sinis Aluna.

"Tutup mulut mu Aluna, seharusnya kau bisa mencontoh Kayra. Bukan meremehkan Kakak mu seperti itu!" Zayn mendesis geram dengan ucapan anak kandung nya.

"Aku pikir hidup mu terlalu banyak bersenang senang Aluna, sehingga kau tidak sadar jika Kakak yang selama ini kau remehkan sudah membangun lebih dari 28 Beauty Center yang tersebar di berbagai negara. Sekali kali bacalah majalah bisnis, biar kau tau kalau Kakak mu ini pernah menjadi cover majalah world bussines. Jangan terlalu sering membaca majalah kamasutra, aku khawatir dengan isi otak mu nanti nya!" Tutur Kayra tajam, penuh penekanan.  Gadis itu tidak perduli jika sikap nya di anggap tidak sopan oleh Ayah nya. Tapi Kayra sudah bosan jika harus menahan semua amarah dan kekesalan nya pada Aluna.

"Aku antar Kay!" Langit bangkit dari tempat duduknya, sesaat setelah Kayra beranjak juga.

"Tentu saja!"

Langit sempat tak percaya, saat gadis itu menerima tawaran nya dengan senyum terbaik yang pernah ia lihat.
Pria itu segera bergegas mengejar Kayra yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Silahkan masuk Nona!" Langit tersenyum sembari membukakan pintu mobil nya untuk Kayra.

"Ke kantor pusat kan?" Tebak Langit.

"Aku mau ke Pacitan!"

Langit terkejut atas kemauan Kayra. "Pacitan? Kau serius?"

"Tentu saja!" Kayra tersenyum untuk yang kedua kalinya.
Langit menepikan mobil nya sebentar, pria itu sangat bersemangat sembari menghubungi salah satu sahabat nya yang bekerja di lanud angkatan udara.

"Apa kau perlu sesuatu untuk dibawa? Kita akan terbang satu jam lagi. Dan Kakak sudah menyewa helikopter Angkatan Udara untuk mengantar kita ke Pacitan hari ini!" Ungkap Langit dengan wajah berseri, pria itu tak akan lagi menyia nyiakan kesempatan untuk kembali memperbaiki hubungan nya dengan Kayra.

"Tidak perlu, Kay bisa membeli beberapa pakaian disana nanti!"

Langit menatap gadis itu kini tengah menengadahkan wajah nya sembari menutup mata. Langit tau, ada sesuatu yang salah terjadi Kayra. Tapi gadis itu tidak ingin berbagi untuk saat ini.

"Ada sesuatu yang ingin kau katakan?" Langit dengan ragu mencoba membelai rambut panjang dengan aroma yang sama seperti terakhir kali ia menghirup nya.

"Aku tidak akan membiarkan kamu kembali di ambil oleh Aluna!" Desis Kayra tajam. Gadis itu benar benar tidak ingin mengalami hal sama seperti beberapa tahun yang lalu. Kedatangan Aluna yang tiba tiba pagi ini, benar benar membuat mood nya hancur. Maka dari itu, berangkat ke kantor bukanlah hal terbaik. Kayra memilih pergi ke Pacitan untuk mengulang kisah mereka yang pernah menjadi kenangan beberapa tahun silam.

~TBC...

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang