29

4.2K 228 6
                                    

Flashback...

Seorang wanita paruhbaya tengah menangis di dekapan suami nya, beliau sudah sangat lelah menghadapi sifat dan sikap salah satu putri nya. Ini semua berawal saat mereka tau bahwa kedua anak tersebut bukanlah anak kandung dari seorang pria yang selama ini ia panggil Papi.

"Aku sudah mempermalukan mu!" Isak nya.

Sang pria menghela nafas, ia mengingat bagaimana keadaan salah satu putri nya disaat acara pertemuan keluaraga. Tiba tiba saja dia datang dengan keadaan mabuk dan meracau tidak jelas. Sedalam apapun orang mengubur bangkai, suatu saat pasti akan tercium. Begitu juga dengan pria itu. Serapat rapat nya ia menyimpan identitas kedua putri nya, akhirnya semua terbongkar.

"Sudahlah, mau bagaimana pun dan apapun yang terjadi Alluna dan Allena adalah putri ku. Aku mencintai mu sejak awal, aku bahkan tidak menduga jika kau lebih memilihku di banding suami mu dulu. Meskipun kau tau keadaan ku yang tidak bisa memberi mu keturunan. Aku tidak mempermasalahkan keluarga ku!" Pria itu mengelus rambut sang istri yang masih terisak di bahu nya.

"Aku akan mengirim Alluna ke Papa nya. Selama ini aku menjauhkan mereka dari Zayn sebab aku tidak ingin Zayn mengusik kehidupan kita dan mengambil anak anak dari ku, aku malu Mark aku malu!" Wanita itu masih saja terisak di pelukan suami nya.
"Bahkan Zayn masih berbaik hati dengan memberikan uang setiap bulan untuk mereka, tapi apa yang sudah aku lakukan? Aku tidak bisa mendidik Alluna dengan baik! Semua nya berubah ketika gadis itu pulang dari London!" Racau nya.

"Sudah sudah, pasti Zayn akan mengerti. Jangan menangisi ini semua, Alluna pasti akan berubah!" Mark mengelus punggung sang istri seraya mengecup puncak kepala nya hangat.

Wanita itu ingat betul bagaimana putri nya yang baru saja tiba dari London untuk menyelesaikan sekolah menengah nya. Gadis itu berubah bak model majalah dewasa, bentuk tubuh dan bibir yang di yakini sudah di suntikkam sesuatu hingga ukuran yang berubah drastis. Serta pakaian pakaian minim yang selalu ia kenakan tentu saja akan mengundang gairah pria mana pun yang melihat nya.

"Jadi, aku bukan anak kandung Papi?" Teriak seorang gadis remaja berusia 14 tahun di ambang pintu kamar kedua orangtua nya.

Kedua orang dewasa itu nampak terkejut, melihat seseorang sudah mendengarkan pembicaraan mereka.
"Alluna, ini semua tidak seperti yang kau pikirkan Baby!" Mark mendekati si gadis yang nampak shock dengan kenyataan yang ia terima.

"No, No Papi. Untuk apa kalian menyembunyikan ini semua dariku?" Teriak nya.

"Kau akan mengerti jika sudah dewasa nanti, ini terlalu rumit untuk di jelaskan Nak!" Rossie mencoba menyentuh putri nya namun berkali kali gadis itu menampik tangan sang Ibu.

"Cukup, cukup! Aku ingin melanjutkan sekolah menengah ku di London, aku harap kalian mengurus semua nya untuk ku!" Gadis itu menyeka airmata dengan punggung tangan nya kemudian berlari. Tak lupa ia menyambar beberapa botol koleksi minuman beralkohol milik sang Ayah.

Ini semua terlalu sulit dan rumit bagi nya! Kenapa Ibunya harus berbohong, kenapa Ibu nya harus memisahkan dia dengan Ayah kandung nya. Kenapa semua ini terjadi pada dirinya, pria yang selama ini sangat menyayangi nya ternyata bukanlah Ayah yang sebenarnya. Gadis itu meracau sembari menenggak minuman yang terasa membakar kerongkongan nya, ia memantikkan korek di sebuah rokok, ia hisap perlahan meskipun di awal rokok itu membuat dadanya sesak dan membuat nya terbatuk batuk. Tapi gadis itu tidak menyerah sampai akhirnya dengan lihai ia menghisap dan membuat kepulan asap di angkasa.

Apa mungkin Ayah kandung nya yang sudah meninggalkan mereka? Apa mungkin ia berkhianat pada pernikahan nya, apa karena seorang wanita ia berpaling lantas meninggalkan kami? Semua pertanyaan itu selalu saja melintas di dalam otak nya. Sampai sampai satu botol penuh wine dengan kadar alkohol yang tinggi ia tenggak habis. Kepala nya berdenyut, gadis itu berniat ingin keluar dari kamar nya. Dan ternyata dibawah sana sedang terselenggara acara kumpul makan malam seluruh keluarga dari pria yang selama mengaku sebagai Ayah nya.

"Alluna!" Triak gadis yang tak lain adalah Allena saudari kembar nya.

Semua mata tertuju pada sosok gadis berpakaian minim dengan kedua tangan yang memegang botol Vodka dan sebuah rokok yang ia hisap dalam dalam.

"Mark, apa apaan ini?" Desis Thomas, yang tak lain adalah kakak tertua Mark.
Mark hanya diam tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulut nya.

"Kalian.. kenapa menatap ku seperti itu? Hiikkkkk!" Racau Alluna.
"Asal kalian tau, aku dan dia bukanlah anak kandung Papi!" Alluna tersenyum miring sembari menunjuk Allena yang menunduk di kursi nya.

Semua orang terperangah atas ucapan Alluna tadi, Rossie sudah tak mampu membendung airmata nya lagi. Wanita itu terisak, mengapa putri nya begitu tega mengungkap jati dirinya di depan keluarga besar.

"Apa itu benar?" Geram Mike adik bungsu Mark.

Mark hanya menghela nafas, ia menyuruh Allena untuk membawa Alluna masuk ke dalam kamar nya. "Luna, kenapa kau seperti ini?" Isak Allena, sedih. Namun gadis itu tidaklah menggubris tangisan kakak kembar nya, ia malah melempar barang barang ke Allena. "Tolong hentikan Luna, ku mohon!" Allena bersimpuh di hadapan Luna, namun gadis itu sama sekali tak bergeming. Kenyataan ini terlalu pahit buat nya, sebenarnya siapa yang berhianat disini? Ibunya atau Ayah kandung nya? Sampai sampai Alluna sendiri tidak sadar jika selama ini pria yang selalu ia minta untuk bermanja bukanlah Ayah kandung nya.

~TBC...

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang