37

4.1K 252 9
                                    

Semua orang di mansion panik, tak ayal jika Nazhifa dan Rossie tengah menangis saat ini. Sebab mereka tidak tahu kemana Alluna membawa Sean pergi.

"Bagaimana perkembangan nya?" Tanya Kayra yang baru saja tiba di rumah. Saat ini seluruh keluarga tengah berkumpul, termasuk Kriss yang sore tadi berniat ingin mengunjungi putri nya, terpaksa harus tinggal karena keadaan yang tak mengenakkan.

"Ayah!" Sapa Kayra, mendekati Kriss dan langsung memeluk nya.

"Kamu tenang saja, Ayah sudah mengerahkan semua orang orang Ayah untuk mencari keberadaan Luna dan juga Sean!" Bisik Kriss, Kayra sedikit tenang sebab bantuan yang Ayah nya lakukan.

"Terimakasih Ayah!" Tutur Kayra lembut.

"Len, lebih baik kau kembali ke rumah sakit. Kasihan jika Digo harus sendiri, seenggak nya kau bisa menghibur nya untuk sementara." Suruh Kayra.

"Kakak kamu benar Len, jangan tinggalkan Rodrigo sendirian. Kalau ada berita apapun nanti akam kami kabari!" Sahut Zayn.

Allena pun mengangguk, kemudian undur diri untuk berangkat kembali ke rumah sakit.

Sedangkan Kayra berusaha menenangakan sang Ibu dan juga Rossie. "Sudahlah Mom, Sean pasti baik baim saja!" Bujuk Kayra. Gadis itu sangat lelah, pekerjaan nya yang baru saja selesai lalu kabar mengejutkan yang di buat oleh Alluna. Membuat kepala gadis itu serasa ingin pecah saat itu juga.

"Kamu istirahat, biar Mommy dan Aunty Rossie di jaga Ibu!" Ujar Langit saat kebetulan Sara dan Adit baru saja sampai.

Kayra pun mengangguk lantas ikut Langit untuk kembali ke mansion nya. "Alluna sudah benar benar gila!" Geram Kayra.

"Jangan terpancing emosi sayang. Dia akan senang jika melihat semua orang panik sebab ulah nya!" Tutur Langit, pria itu mengelus rambut  gadis itu pelan sembari merangkul tubuh mungil itu menuju kamar nya. (Mansion Langit)

☆☆☆

"Aunty, kenapa Aunty tega membawa Sean pergi dari Daddy?" Tanya Sean polos, anak kecil itu sama sekali tidak tahu jika nyawa nya tengah terancam.

"Aunty, Aunty, aku ini Ibu mu! I'm your Mom!" Bentak Alluna.

"Kalau itu benar, kenapa Mom tega meninggalkan aku dan Daddy? Apa aku pernah melakukan kesalahan Mom?"

"Diam!" Bentak Alluna. Gadis itu begitu frustasi dengan ucapan ucapan yang di lontarkan Sean kepadanya.

"Mom kita pulang ya! Kasihan Daddy dirumah sakit sendiri. Daddy pasti sedih!" Bujuk Sean sembari menarik narik lengan Alluna.

Entah kenapa hati Alluna berdesir setiap kali mendengar Sean memanggilnya Mom.

"Dengar kan Mom ya Sean, Mom akan membawa mu pergi jauh. Sangat Jauh sampai sampai Kau tidak akan pernah bertemu Daddy mu lagi!" Desis Alluna, sedangkan Sean hanya mengerutkan kening nya tak mengerti dengan ucapan ucapan yang di lontarkan oleh wanita dewasa yang duduk di samping nya.

"Say Good Bye for your Daddy, Babby Boy!" Alluna tersenyum seraya mengecup kening Sean sebelum membelokkan mobil yang di kendarai nya ke sebuah jurang yang dalam.

"Daddy......

☆☆☆

"Sean!" Rodrigo berteriak di dalam tidur nya, membuat Allena yang tertidur di samping ranjang Rodrigo di buat terkejut.

"Are you okey? Minum dulu!" Allena membantu Rodrigo bangun lalu memberi nya satu gelas air putih yang di tenggak nya habis.

"Kau mimpi buruk?" Allena mengusap dahi Rodrigo yang berkeringat serta nafas nya yang masih terengah engah.

"Sean! Aku bermimpi Luna membawa nya pergi jauh!" Bulir bulir bening itu tiba tiba saja lolos dari mata kebiruan milik Rodrigo.

"Itu hanya mimpi Digo, percayalah Sean pasti baik baik saja!" Allena mengusap lembut rambut kecoklatan itu.
"Tidurlah!"

☆☆☆

"Kau baik baik saja?" Langit baru saja masuk ke dalam kamar Kayra dengan satu gelas coklat hangat di tangan nya.

"Kepala ku sakit!" Eluh Kayra yang sedang merebah kan diri di atas ranjang sembari memijat pelipis nya yang berdenyut.

"Kau terlalu banyak pikiran, Sayang!" Langit duduk di samping Kayra lalu mengambil alih memijit pelipis gadis itu.

"Bagaimana keadaan Sean sekarang? Apa Luna menyakiti nya?" Mata gadis itu menatap lurus, menerawang jauh dengan hati yang cemas dan gelisah.

"Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan. Orang orang suruhan kita pasti akan menemukan mereka secepatnya, minumlah!" Langit membantu Kayra bangun lantas menyodorkan coklat hangat yang tadi nya ia taruh di atas nakas.

"Tolong ponsel ku!" Pinta Kayra, gadis itu menunjuk tas nya dimana ia menyimpan ponsel didalam sana.

Langit dengan senang hati mengambilkan nya untuk Kayra, sejenak Kayra mengeryit. Mendapati notifikasi panggilan dan pesan begitu banyak dari James. Lantas gadis itu langsung menghubungi James.

"Hallo James!"

"Hallo Nona, ada kabar untuk Nona!"

"Kabar apa?" Kayra begitu cemas dan jantung nya terasa bergemuruh menanti jawaban James, perasaan nya benar benar tidak enak saat ini.

"Mobil Alluna masuk jurang, di perkirakan ada Sean juga disana. Tim tengah melakukan evakuasi, tapi kesulitan sebab jurang nya terlalu dalam!" Ungkap James.

Kayra terdiam sesaat, mencoba mencerna setiap perkataan James yang tiba tiba saja sulit masuk ke dalam otak nya.

"Hallo Nona, apa kau masih disana?"

"Lakukan yang terbaik, kalau perlu panggil alat berat. Cepat share lokasi nya aku akan segera kesana!" Perintah Kayra, Langit yang sejak tadi mendengar percakapan antara Gadis nya dan James langsung ikut bersiap siap untuk menuju lokasi.

"Bertahanlah Sayang!" Gumam Kayra sesaat menatap foto Sean, sebelum kedua nya berangkat untuk menyusul James dan tim yang lain.

~TBC...

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang