43

4K 253 5
                                    

Kayra menjadi pusat perhatian seluruh tamu undangan di pesta pertunangan Langit dengan Mellysa. Selain pakaian mencolok yang ia kenakan karena berbeda dari warna dresscode pada undangan, semua orang juga tahu bahwa gadis itu sempat memiliki hubungan istimewa dengan si pemilik acara.

Kayra menyesap anggur dari gelas nya, ia tak memperdulikan Zayn ataupun Nazhifa yang akan melihat nya. Yang ada di pikiran nya saat ini adalah menginginkan ketenangan. Ia tidak peduli lagi dengan apapun, yang jelas menikmati anggur bisa membuatnya sedikit nyaman.

"Suaramu bagus juga!" Puji Kayra saat Marlon sudah kembali padanya.

"Aku tahu itu!" Ujar Marlon bangga, pria itu sedikit memicingkan matanya saat Kayra berkali kali menenggak cairan keemasan dari gelas nya.

"Kau kuat juga minum anggur sebanyak ini?" Marlon terkekeh sembari mengacak rambut panjang Kayra yang terurai.

"Kau mau?" Kayra menyodorkan gelas yang ia isi anggur dari botol nya.

"Thanks, Dear!" Marlon meminum anggur itu dalam satu tegukan.

"Sama sama!" Kayra kambali menenggak anggur itu langsung dari botol nya. Tak mengapa jika ia harus mabuk saat ini juga.

"Hentikan Kayra!" Desis seseorang yang tiba tiba merebut botol anggur itu dari tangan kurus gadis itu.

"Hei.. itu punyaku!" Sungut Kayra.

"Kembalikan Lang!" Suruh Marlon.

"Kau mau membuat nya mabuk? Supaya kau bisa menghabiskan malam dengan nya?" Cibir Langit, tersenyum miring.

"Pikiran mu terlalu kotor!" Geram Marlon, pria itu tiba tiba melayangkan tinju nya tepat di pipi kiri Langit yang tidak sempat menghindari nya.

"Hentikan!" Bentak Kayra, sebelum perkelahian kedua nya semakin menjadi.
"Jangan pernah mengurusi ku lagi, kau bukan siapa siapa lagi buat ku. Dan jangan pernah melarang ku melakukan apapun!" Ketus Kayra seraya menggandeng Marlon keluar dari gedung itu.

Untung saja mereka berkelahi tidak di tempat ramai, jadi tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan mereka. Langit kembali menemui Mellysa dengan luka sobek di sudut bibir nya.

"Kau baik baik saja?" Mellysa terlihat panik saat melihat Langit kembali dengan keadaan kacau.

"Aku harus pulang sekarang, aku lelah sekali. Kau urus saja acara nya, bilang pada mereka aku tidak enak badan!" Pamit Langit, tanpa menunggu persetujuan dari Mellysa.

Gadis itu hanya terdiam memandang kepergian tunangan nya.

Kayra meminta Marlon untuk mengantar nya menuju Apartmen. Kepala nya terasa berat dan berputar. Ia tahu ini efek dari anggur yang ia minum tadi, Kayra memijit pelipis nya yang berdenyut. Dan ajaib nya gadis itu masih dalam keadaan sadar.

"Kau baik baik saja?" Marlon menatap Kayra dengan cemas, takut jika wanita itu akan hangover detik itu juga.

"It's okey! Aku sudah biasa, aku akan meminum aspirin setina di apartmen nanti!" Ucap Kayra.

Marlon hanya mengangguk dan terus melajukan mobil nya menuju alamat apartmen yang Kayra sebutkan sebelum nya.

☆☆☆

Langit tengah menatap langit langit kamar nya, pikiran nya mengambang saat melihat Kayra menenggak isi botol anggur itu berkali kali. Ia mengingat kilas balik antara dirinya dan juga Kayra. Kedua nya sempat memiliki trauma yang sama, mengalami kekerasan serta penculikan saat masih balita. Langit sendiri yang mendedikasikan dirinya untuk selalu melindungi gadis itu, begitu juga sebalik nya dengan Kayra. Gadis itu selalu ada untuk Langit dan selalu mendukung apapun kegiatan Langit, meskipun harus mengikuti pria itu ke berbagai tempat yang memiliki spot surfing terbaik.

Langit tersenyum saat tangan nya tanpa sengaja menyentuh kalung yang ia kenakan. Kalung dengan bandul berinisial nama Kayra adalah hadiah ulangtahun ke 17 dari Ayah nya. Ayah nya sangat mengerti akan perasaan putranya saat itu. Bahkan sampai saat ini pun sama, meskipun Langit sudah membuat mereka kecewa.

Kalau mencari sosok gadis manja, Kayra adalah gadis yang tepat. Ia akan sangat manja padanya jika keinginan nya tidak segera di penuhi.

Kalau mencari sosok wanita dewasa, Kayra bahkan bisa bersikap lebih dewasa dari Langit, yang senantiasa akan menasehati nya. Yang akan memeluk nya saat ia merasa gelisah.

Kalau mencari sosok gadis feminim, Seumur hidup nya lemari Kayra di penuhi dengan dress dress berbagai macam dan berbagai model. Bahkan celana celana nya bisa di hitung dengan jari.

Langit merasa teriris saat melihat Kayra harus menenggak habis satu botol anggur tadi. Ia sungguh tidak tega jika melihat Kayra harus menyakiti dirinya sendiri. Bahkan saat gadis itu sempat menginjak pecahan beling bekas figura, Langit tidak tidur semalaman dan selalu mencemaskan keadaan nya.

Ia tahu bahwa keputusan nya yang mendadak akan sangat menyakiti gadis itu. Langit merasakan sakit yang sama saat Kayra tidak bisa menolak keinginan Mika untuk menikahi Rodrigo. Sampai sampai ia harus bersepakat dengan Mellysa untuk melangsungkan pertunangan secara mendadak.

Kayra selalu di hati nya, Kayra tidak pernah lenyap dari ingatan nya. Kayra selalu menduduki peringkat pertama di hati nya. Meskipun langkah yang ia pilih merupakan langkah yang salah. Semua ini ia lakukan untuk mengurai rasa sakit saat harus melihat Kayra bersanding dengan pria lain.

~TBC....

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang