16

5.6K 373 16
                                    

"Kau pikir, kau bisa menyuap ku dengan rumah ini?"
Kilatan amarah muncul dari wajah Kayra, gadis itu benar benar tidak habis pikir dengan isi otak pria yang tengah mengusap pipi nya yang kemerahan.

Gadis itu tersenyum miring, sebelum kaki nya melangkah keluar dari rumah megah tersebut. Dengan cepat jari jari lentik mengetik pesanan taksi online, sehingga tidak butuh waktu lama, saat gadis itu membuka gerbang sudah ada mobil berwarna putih yang menunggu nya.

"Nona Kayra Romano!" Sapa nya.

"Tentu saja!" Tutur gadis itu mengulum senyum.

"Silahkan!" Pria bertubuh tegap dengan kulit putih itu membungkuk lantas membukakan pintu untuk customer nya.

"Terimakasih banyak!" Kayra kembali tersenyum lantas duduk tenang di bangku penumpang.
Namun 30 detik berikutnya, gadis itu kembali melelehkan airmata nya. Dia menatapi telapak tangan nya yang ia gunakan untuk menyakiti Langit tadi. Dia benar benar sakit, dengan semua yang membuat perasaan nya terombang ambing. Gadis itu terisak, tak tau apa yang harus ia perbuat lagi. Sebenarnya rasa cinta nya masih mendominasi isi hati nya, namun ketika berhadapan langsung dengan Langit, sikap nya tiba tiba bisa berubah 180 derajat.

"Maaf sebelum nya! Apa Nona baik baik saja?" Supir taksi itu melirik sekilas dari balik kaca spion nya.

"Aku ingin terlihat baik, tapi aku tidak bisa memyembunyikan kesedihan ku!" Tutur Kayra seraya menerima segumpal tissue dari sebelah tangan si supir.

"Apa yang mengganggu Nona, setidaknya bercerita bisa mengurangi sedikit beban nya!"

Kayra terdiam, namun bibir nya tergerak untuk menanyakan sesuatu pada orang asing yang menjadi supir taksi online di depan nya. "Apa kau bisa mentolerir masalalu dari pasangan mu?" Tanya Kayra hati hati.

"Maksud Nona, masalalu yang seperti apa?"

"Masalalu yang sudah menyakiti mu, misal"

Pria itu tersenyum, Kayra bisa melihat dari bayangan spion sekilas. "Asal Nona tau, saya sudah menikah. Dan sewaktu kami menjalin hubungan, saya tidak tau jika istri saya sudah tidak perawan. Saat malam pernikahan itu saya merasa hancur sehancur hancurnya, saya orang baik tapi Tuhan memberi jodoh yang tidak sama baik nya dengan saya. Sangat sulit menerima keadaan nya waktu itu, bahkan sampai berbulan bulam saya tidak menyentuhnya. Saya tau saya juga bersalah, saya sangat mencintai nya. Dan saya sudah menyakiti nya sebab sikap saya. Saya ingat bagaimana perjuangan saya untuk mendapat kan gadis itu supaya mau menjadi istri saya. Saya mencoba berdamai dengan masalalu istri saya, saya kembali menerima nya dan semua menjadi lebih baik." Pria itu kembali tersenyum. "Buktinya kami sudah memiliki tiga orang anak, kalau saja saya meninggalkan dia waktu itu. Belum tentu suatu saat saya akan mendapatkan perempuan yang dengan sabar mau di ajak hidup susah bersama saya!" Sambung pria itu lagi.

"Apa pekerjaan mu?"

"Ya seperti inilah, menjadi supir taksi online. Dengan mobil sewaan!" Ungkap pria yang di ketahui bernama James itu.

"Terimakasih atas semua pengalaman mu, kebetulan saya butuh seorang supir pribadi. Kau bisa datang ke kantor ku!" Kayra tersenyum lantas menyodorkan sebuah kartu nama untuk pria itu, sebelum keluar dari mobil yang ia tumpangi.
"Tentu saja Nona!" Pria itu terlihat sumringah dengan tawaran yang gadis itu berikan.

Dengan wajah yang berbinar gadia itu lantas memasuki kantor pusat dimana ruang utama nya di isi oleh Matteo sahabat nya. "Maaf Nona, ada perlu apa dengan Pak Matteo?" Seorang gadis menghadang langkah Kayra saat gadis itu ingin membuka pintu ruang kerja Matteo.

"Hai.. saya Kayra Romano, saya sahabat Matteo!" Ujar Kayra ramah.

"Dan semua wanita yang datang selalu mengatakan hal tersebut. Pergi dari sini!" Gadis itu mencekal pergelangan tangan Kayra dan berniat untuk menjauhkan Kayra dari pintu yang bertuliskan Head CEO.

"Lepaskan cengkeraman tangan mu itu Lusy! Atau kau bisa di pecat dari pekerjaan mu!" Interupsi seseorang yang baru saja sampai di depan ruangan itu.

"Berli, perempuan ini tidak memiliki janji apapun dengan Pak Matteo, dan dengan seenaknya dia ingin masuk ke ruang kerja nya!" Ungkap gadis yang bernama Lusy yang tak lain adalah sekertaris Matteo. "Dia boss mu Lussy! Nona Kayra Romano ini adalah pemilik Zhi's Beauty center!" Interupsi dengan nada kesal.
"Maafkan dia Bu, mungkin gadis ini juga belum tau siapa Bu Kayra ini!" Kayra tersenyum, sesaat setelah Berli berhasil membuat Lussy terbengong bengong di tempat nya. Gadis itu dengan sopannya menuntun Kayra untuk memasuki ruang kerja Matteo.

"Kay!"

Pria itu mendongak dari kesibukan nya berkutat dengan laptop dan tumpukan kertas serta map map yang berserakan di atas meja nya.

"Kau terkejut!" Kayra dengan tenang duduk di kursi berseberangan dengan Matteo usai sepeninggal Berli.

"Maaf aku harus meninggalkan mu saat di hotel tadi. Kau tentu tau sebanyak apa pekerjaan ku hari ini!" Ungkap Matteo menatap lekat gadis yang duduk di depan nya.

"Tentu saja Matt, aku bertemu Alena di hotel tadi!" Ungkap Kayra, wajah gadis itu mwndadak sendu dan penuh dengan kesedihan.
"Apa dia menyakitimu?" Terlihat jelas wajah panik Matteo, pria itu lantas berdiri untuk sekedar mengecek keadaan gadis itu.

"Tidak tidak, dia tidak menyakiti ku, hanya saja dia itu sama seperti mu. Menginginkan ku untuk kembali bersama Langit!" Gadis itu terkekeh singkat.

"Lalu, apa keputusan mu?"

"Masih sama!"

"Kau gadis paling keras kepala yang pernah ku temui!" Matt dan Kayra lantas tertawa..

~TBC...

Maaf kalo rada rada absurddd.. sebenarnya Kayra itu masih sangat mencintai Langit ya, tapi gadis itu terlalu keras kepala dan egois. Sehingga gadis itu mempersulit langkah nya sendiri.

Love love dari Mami untuk kalian 😘😘😘

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang