33

4.2K 255 13
                                    

Kayra begitu bahagia saat mendengar kabar bahwa Rodrigo sudah bangun dari pingsan nya. Gadis itu sangat bersemangat untuk segera datang ke rumah sakit. Gadis itu menuruni tangga bersama Langit dan juga Sean yang berada di gendongan nya.

Seketika langkah nya terhenti saat ketiga orang itu melihat Sara tengah berbincang dengan seorang gadis. "Sayang! Ayo sini." Suruh Sara. Kayra dan Langit saling bertatapan, dengan berat hati mereka berjalan pelan menghampiri Sara dan tamu nya. Tangan lembut Kayra meremas kuat lengan Langit yang sejak tadi di apit nya.

"Mellysa datang untuk mengantarkan berkas untuk mu Langit!" Terang Sara. Gadis di hadapan Sara itu tersenyum sembari menyodorkan beberapa tumpuk Map untuk Langit.

"Kenalkan, ini Kayra menantu tante. Dan ini Sean putra mereka!" Terang Sara, seketika mata gadis itu membola mendengar ucapan Sara.

"Sayang, ini Mellysa sekertaris Langit di kantor Ayah!" Ungkap Sara, seketika Kayra langsung melayangkan tatapan membunuh kepada Langit.

"Bu, kami mau ke rumah sakit, kabar baik Rodrigo sudah sadar dari koma nya!" Pamit Kayra, gadis itu mengambil alih Sean dari gendongan Langit lantas keluar dari rumah tanpa memperdulikan Langit.

"Sayang tunggu!" Langit mengejar Kayra yang berjalan meninggalkan nya.

Tanpa banyak bicara Kayra masuk ke dalam mobil Langit. Gadis itu sangat kesal sebab Langit sudah tidak jujur padanya. Bagaimana mungkin dia menjadikan gadis itu sebagai sekertaris nya? Astagaa...

"Aku bisa menjelaskan, Sayang!" Langit meraih sebelah tangan Kayra lantas mengecup nya.

"Jangan sekarang, ada Sean. Aku tidak mungkin bisa mengontrol emosi ku!" Ujar Kayra lirih.

Terdengar helaan nafas dari mulut Langit, memang rencana nya ia tidak datang ke kantor sebab ingin mengajak Sean dan Kayra jalan jalan ke kebun binatang, tapi mereka malah mendapatkan kabar baik bahwa Rodrigo sudah sadar. Tapi kedatangan Mellysa tadi, membuat keadaan kembali runyam.
Ia mengingat bagaimana dulu Kayra mendiam kan nya berbulan bulan hanya karena gadis itu.

...

Flashback..

"Kay, tunggu! Dengar penjelasan Kakak dulu!" Langit dengan frustasi mengejar Kayra yang berlari meninggalkan nya.

"APA?" Bentak Kayra seraya menghempaskan tangan Langit yang sudah berhasil mencekal nya.
"KAKAK BILANG TIDAK ADA HUBUNGAN APAPUN DENGAN MELLYSA, TAPI TERNYATA APA? KAKAK BACKSTREET DI BELAKANG KU!" Kayra berteriak seraya mendorong tubuh Langit sampai terjengkang ke belakang.

Langit menghela nafas nya lelah, seharusnya ia tidak jatuh cinta pada Mellysa. Sebab ada hati Kayra yang harus ia jaga. Dan lihat sekarang, gadis itu benad benar marah dan tidak mau berbicara lagi dengan nya.

~Flashback off..

..

Rossie dan Mark sudah tiba di mansion Zayn sekitar dua jam yang lalu. Itu membuat Nazhifa dan Zayn cukup terkejut, namun setelah Rossie menjelaskan, akhirnya Zayn mengerti akan maksud kedatangan mereka.

"Jadi, Allena yang mengabari mu?" Tanya Zayn.

Rossie mengangguk, "Kami minta maaf, atas semua kekacauan yang Alluna buat dalam keluarga kalian!" Rossie menunduk dengan setumpuk rasa penyesalan.
"Tapi ku mohon Zayn, jangan jebloskan Alluna ke polisi, kita bisa menyelesaikan ini dengan baik baik kan?" Ujar Rossie memohon.

"Kenapa harus sampai kantor polisi? Memang apa yang Alluna lakukan sampai sampai harus membawa polisi?" Sahut Nazhifa.

Zayn nampak mengusap wajah nya gusar, bagaimana pun ia belum juga memberitahu Nazhifa dan juga Kayra tentang pelaku pemotongan kawat rem yang menyebabkan Rodrigo terluka parah.

"Bukankah Alluna sudah terbukti menjadi pelaku atas kecelakaan yang menimpa kerabat kalian?" Rossie menatap Nazhifa bingung.

"Apa?" Pekik Nazhifa begitu terkejut. Zayn menghela nafas lantas duduk merapat pada istri nya. "Apa itu benar Zayn?" Teriak Nazhifa.

"Sayang, aku bisa menjelaskan nya!" Zayn permisi membawa Nazhifa yang telah beruraian airmata ke dalam kamarnya.
"Apa? Katakan sekarang!" Nazhifa mengusap airmata yang tumpah dengan punggung tangannya.

"Maaf, bukan maksud ku menyembunyikan ini, tapi aku memang berniat menceritakan ini semua setelah keadaan Rodrigo membaik." Ungkap Zayn. "Aku menyayangi Alluna sama seperti aku menyayangi Kayra, Kenzie ataupun Allena. Tapi kenapa? Apa yang salah disini? Astagaa... bahkan putri ku ingin membunuh kakak nya sendiri!" Nazhifa tersenyum miris dengan apa yang sudah terjadi pada keluarga nya.

"Kita akan bicarakan ini baik baik, ku dengar Rodrigo sudah sadar. Aku akan menghubungi anak anak untuk segera sampai ke rumah." Zayn mengecup puncak kepala Nazhifa sebelum menghubungi anak anak mereka supaya segera datang ke Mansion.

Langit yang kebetulan tengah bersama Kayra, terpaksa harus berputar balik sebelum sampai dirumah sakit sebab telefon mendadak dari Zayn. Awal nya Kayra sempat protes, tapi gadis itu akhirnya mengalah karena itu perintah Ayah nya. Dan sebisa mungkin gadis itu harus menekan amarah nya pada Langit yang ia tahan sejak tadi.

"Sebaiknya Sean biar bersama Ibu dulu." Usul Langit, dan hanya mendapat anggukan tanpa suara dari gadis yang duduk di samping nya.

Kayra terdiam, ada hal apa sehingga Ayah nya menyuruh semua orang untuk datang ke Mansion saat ini, beribu pertanyaan berputar di otak nya. Apa ada perkembangan dari polisi atas kecelakaan itu? Atau ada hal yang lebih penting lagi. Sampai sampai Allena juga di minta pulang, padahal ia tengah menjaga Rodrigo di rumah sakit. Entahlah...
Namun perasaan Kayra begitu gelisah, seakan sebuah hal besar akan terjadi pada keluarga nya.

~TBC...

Until The End (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang