BAB 39 - Berdamai Dalam Gulana

205 34 2
                                    

Selamat Membaca ♡

Badha sedang berjalan bersama Zuan, hendak pulang. Bogor lepas di guyur hujan, beberapa sisi jalan masih menyisakan genangan air. Daun-daun juga basah, udaranya bertambah semakin lembab.

Halaman sekolah penuh sesak dengan lalu lalang para siswa yang juga bergerak menuju rumah masing-masing. Seperti biasa, keduanya sibuk dalam dunia masing-masing. Berbagi earphone, menikmati lagu-lagu dari BTS.

Iya. Badha sama Zuan tuh ARMY. Kalo udah ngomongin tujuh membernya, merek berdua bisa lupa waktu.

"Eh Badha, kamu sadar gak sih kalo sekarang Talita berubah jadi anteng?"

Badha menyimak. Lantas menatap Zuan dengan satu alis terangkat. "Hah?! Emang iya ya?!" tanya balik Badha.

Zuan mengangguk-angguk. "Sekarang juga jarang gabung sama gank-nya!" lanjut Zuan antusias. Tapi tidak dengan Badha.

Masa sih. Keduanya terus berjalan beriringan, menyusuri trotoar yang memantulkan semburat matahari tenggelam. Sementara Zuan asik berbicara, Badha tenggelam dalam spekulasi. Menajamkan penglihatan. Berusaha menerka penampakan yang kini menyita seluruh perhatiannya.

Astaga. Yang sedang berboncengan itu. Tunggu dulu, seriously?

Badha menoleh kearah Zuan yang masih asik ngedumel. "Itu angkot lo udah datang. Buruan sana, keburu hujan lagi!" ujar Badha memaksa tubuh Zuan berbelok, bahkan Badha sendiri yang memastikan Zuan naik ke dalam angkot.

Gadis polos itu tidak banyak bicara. Menurut saja, tidak curiga atau bingung. Begitulah Zuan. Setelah memastikan angkot melaju, Badha menghela nafas lega. Gak kebayang gimana histerisnya Zuan kalo liat Sokela sama Talita boncengan. Mereka pulang bersama? Kenapa Badha jadi penasaran ya.

Tak ingin ambil pusing. Badha memilih untuk segera pulang. Ia kembali melangkah sambil terus bersenandung. Kali ini lagu yang ia dengarkan adalah Seesaw dari BTS SUGA.

Baru beberapa langkah. Sebuah motor yang melaju cepat sukses menciptakan air kubangan ke tubuh Badha. Alhasil, tubuhnya jadi basah kuyup.

Badha melongo. Kedua bola mata miliknya melebar. Menatap moge yang berhenti tak jauh darinya. Sialan. Itu motor punya Aksara. Dan see, begitu helmnya di buka. Wajah penuh kemenangan Aksara menyambut penglihatannya.

"Sorry ya Badha, gue sengaja. Lo butuh tumpangan pulang kan? Ayo buruan naik!"

Aksara berujar seraya berteriak, lantas memundurkan motornya. Hendak menghampiri Badha. Tapi gadis yang sudah naik pitam siap memutilasi Aksara itu tidak tinggal diam. Dengan langkah lebar dan menghentak, Badha bergerak menerjang tubuh Aksara, menendang helm cowok tersebut menggunakan kaki.

Jangan kaget, Badha memang jago bela diri. Mendapat serangan tiba-tiba, respon pertama yang Aksara berikan adalah berteriak heboh.

"Hei!" bersamaan dengan itu, helm mahal milik Aksara sudah raib dari kepala. Menggelinding entah kemana.

Badha menatap garang. Berkacak pinggang. Keduanya saling bertatapaan.

"Brengsek lo, Aksara!" desis Badha siap melahap Aksara hidup-hidup.


♡♡♡

Talita juga Sokela duduk berhadapan di sebuah foodcourt kota Bogor. Mereka memang berencana pergi bersama sepulang sekolah. Dan berakhirlah keduanya di sini.

"Lo mau pesan apa?" tanya Talita pada Sokela yang asik menatap layar ponsel miliknya.

Cowok itu mendongak. Menatap buku menu yang di sodorkan Talita. "Ngikut lo aja deh!" jawab Soke bingung sendiri hendak makan apa.

Tuhan Kenapa Aku Cantik ? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang