BAB 34 - Alphabet

233 40 0
                                    

Enjoy ♡



Badha sedang bermain bola basket di lapangan saat Siang datang menghampiri.

Pelajaran sebelumnya adalah kewarganegaraan. Seperti yang seharusnya, pelajaran tersebut benar-benar bertolak belakang dengan Badha yang urakaan dan hobby melanggar peraturan sekolah.

Alhasil, beginilah akhirnya. Baru berjalan seperempat jam. Badha sudah di depak keluar oleh guru mata pelajaran tersebut.

Masalahnya sederhana. Badha menolak memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Merasa tak tahu harus melakukan apa, Badha memilih untuk bermain basket saja.

"Kulit lo udah gosong," lirih Siang memulai percakapan. Hell, orang-orang ini. Kenapa ambigu sekali.

Gosong? Memangnya Badha tempe goreng apa?!

Badha menarik botol air mineral yang Siang berikan kepadanya. Beranjak menepi, duduk di tribun. Menegak air dingin yang melegakan dahaga.

Siang ada di sebelahnya. Entah apa yang membawa cowok itu datang kemari. Badha tebak pasti sesuatu yang penting.

"Lo mau nanya tentang apa?!" ujar Badha memecah keheningan.

Sikap diam yang di tunjukkan Siang semakin memperjelas semuanya. Gelagat cowok itu juga aneh. Menoleh, Siang menatap ke arahnya gugup. Astaga, manusia sedang jatuh cinta. Menggelikannya.

Sembari menunggu Siang siap mengatur detak jantungnya yang menggila, Badha memilih kembali menegak minuman miliknya. Kini sisa setengah.

"Hem, itu. Lo udah lama temenan sama Zuan?"

Badha mengerutkan bibir. Lantas mengangguk. Kembali fokus pada wajah Siang.

"Kenapa emang?"

Siang berdeham. "Berarti lo juga tahu kalo ibunya Zuan udah meninggal."

Untuk yang kedua kalinya, Badha mengangguk. Memalingkan kepala. Menatap lapangan basket sekolahnya. Berusaha menebak maksut pertanyaan Siang.

"Sakit, kanker payudara katanya!" lanjut Badha kembali fokus denga air muka Siang. Cowok itu menunduk.

Badha bangkit, memegang bola basket. "Gue tebak, lo gak sengaja singgung topik itu di depan Zuan?"

Siang sontak mendongak.

"Zuan bukan tipe cewek tolol yang bakal nyimpen dendam sama orang yang nyinggunh tentang masa lalunya. Jadi lo santai aja, dia gak bakal musuhin elo kok!" hibur Badha sambil tersenyum.

Siang mengangguk.

"Kalo lo sendiri tau gak, kira-kira pacarnya Zuan yang sekarang siapa?"

Badha diam. Tidak langsung menjawab. Memasang ekspresi wajah polos. Menarik satu nafas sebelum di hembuskan perlahan.

"Zuan gak punya pacar!"

Cowok di hadapannya ini tampak antusias. Badha mengulum senyum misterius. Memutar bola mata, berusaha tidak menimbulkan tawa.

"Kalo mantan? Ada enggak?"

Menggeleng. Siang tampak lebih sumringah sekarang.

"Tunggu dulu. Lo suka kan sama Zuan?!" tanya Badha dengan senyum miring. Menatap Siang jenaka, memainkan bola basket.

Siang seperti yang seharusnya, gelagapan.

"Zuan ceweknya agak primitif, jadi sabar aja ya!" lanjut Badha tergelak. Siang melakukan hal yang sama.

Tuhan Kenapa Aku Cantik ? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang