BAB 50 - Chasing Fire After You

826 55 9
                                    

Selamat Membaca♡

Badha berjalan gontai menyusuri koridor sekolah. Tubuhnya pegal semua, ia juga masih mengantuk. Sial ya si Aksara. Gara-gara kejadian di rooftop sekolah kemarin sore, malamnya Badha jadi gak bisa tidur. Kepikiran kan dia. Emang kampret tuh anak satu.

Badha tiba di dalam kelas, duduk di bangku pojok belakang, seperti biasa. Menoleh, ada yang aneh. Bangku sebelahnya kosong. Aksara tidak masuk sekolah?

Memilih tak ambil pusing, Badha menarik keluar ponsel miliknya.

"Badha, kok Aksara sama Siang kompakam enggak masuk sekolah sih. Ada apa ya?"

Suara riang Zuan mengusik, Badha yang baru saja fokus pada layar ponsel miliknya mendongak. Menatap sahabatnya dalam. Kedua bola mata miliknya tertuju kedepan dimana Siang biasa duduk bersama Zuan. Kosong, bangku tersebut tidak berpenghuni. Sama seperti bangku disebelahnya.

Otak Badha berputar, menerka kemungkinan yang benaknya bisa tangkap. Tapi hasilnya, nihil. Badha menggigit bibir bawah, kembali fokus dengan ponsel miliknya.

"Mungkin mereka berdua ada perlu, biasa sepupuan." jawab Badha menatap Zuan sekilas, lengkap dengan senyum dipaksakan. Gadis berkacamata tersebut ikut mengangguk, kembali membawa tubuhnya duduk di meja depan.

Badha masuk ke room chat pinse nya, dan ternyata. Pesan masuk dari Siang sekitar setengah jam yang lalu. Kepalanya kembali terangkat, Badha bangkit. Mendorong kursi ke belakang. Tak ingin membuang waktu lagi, Badha berhambur keluar kalas.

Zuan yang baru mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas menoleh, menatap heran kepergian Badha.

"Badha, mau kemana?!" teriaknya bersamaan dengan punggung Badha yang menghilang.

Badha berlari menuruni tangga, menyerbu keluar gerbang sekolah. Mengabaikan teriakan dari beberapa guru yang tanpa sengaja berpapasan denganya. Bahkan, Badha menerjang gerbang sekolah yang sudah ditutup. Membuat engselnya rusak. Pak Satpam yang duduk di dalam pos jaga sampai kelabakan berhambur keluar.

"Badha Suri!" teriaknya menggema.

Gadis dalam balutan seragam sekolah itu terus berlari. Menyusuri trotoar, sebelah tanganya sibuk menghubungi seseorang lewat ponsel. Beberapa kali mencoba, hasilnya tetap sama. Panggilan ke nomor yang ia tuju dialihkan. Badha sampai dibuat mengumpat.

"Shit! Aksara!" umpat Badha benar-benar kesal. Dengan tergesa ia menghentikan sebuah taxi, lantas masuk dengan tergesa.

♡♡♡

Aksara sedang ada di makam kedua orang tuanya. Menatap gundukan tanah dengan nanar. Pagi ini, bukan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Melainkan jas hitam lengkap dengan bunga mawar putih di bagian sakunya.

Langit sedikit kelabu, begitu juga benaknya. Ponsel di tangan kanan Aksara terus bergetar sejak tadi, panggilan masuk dari beberapa orang. Salah satu yang paling menyita perhatian Aksara adalah, Badha Suri.

Ia memang abai. Bukan karena tak peduli, justru. Beginilah cara Aksara memperlihatkan sisi pedulinya. Ia sadar, selama ini sudah cukup merepotkan orang lain. Dan kali ini ia bertekad untuk menyelesaikan masalah yang diperbuatnya.

"Rapat dimulai setengah jam lagi," lapor seorang pria dengan pakaian yang sama. Aksara menoleh sekilas, menatap gundukan dihadapanya lama. Setelah menarik satu nafas panjang, Aksara membawa tubuhnya menjauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan Kenapa Aku Cantik ? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang