⭐️Katakan! Apa yang lebih sakit ketika tak mampu menjadikan dirinya menjadi milikku tanpa harus melukai? ⭐️
🐞Kumbang🐞
Now Playing => The Vamps - Stolen Moments
...
"Kalo aja saat itu gak ada Genta, mungkin misi gue berhasil untuk bikin Shafa hamil dan dikeluarin dari sekolah ini. Gue gak ngerti lagi kenapa cowok kaya Genta peduli banget sama cewek cacat kaya Shafa," setidaknya gadis bernama Elina itu bisa memberi jeda dalam keluhannya yang diangguki oleh dua teman di hadapannya.
Di atap yang sepi itu mereka bertiga dapat menjernihkan pikiran untuk diisi kembali dengan pikiran kotor yang lainnya.
"Terus nasib dua cowok yang dikeluarin dari sekolah itu gimana? Lo bukannya harus tanggung jawab?" tanya Amber-sedangkan kekehan adalah jawaban dari Elina atas pertanyaannya barusan.
"Tanggung jawab? Mereka sendiri yang bakal nerima konsekuensinya, gue kan udah bilang jangan pernah bawa nama gue kalo mereka ketahuan. Salah mereka sendiri yang gak becus buat jalanin misi dari gue," gadis itu masih sempat meniup pelan kuku cantiknya ditengah pembicaraan tersebut.
"Lo yakin lo gak akan kena imbasnya? Gue gak ikutan ya.." Nara melanjutkan dengan rasa khawatir.
Elina menatap ketus kearah satu temannya itu, "Lo gak percaya sama gue?!"
Nara menggeleng dengan rasa tak enak hati, ia akan mengikuti apa yang Elina bilang. Tak ada seorangpun yang dapat membantah omongan gadis dari anak pemilik sekolah itu, maka dari itu kedua temannya merasa semuanya akan baik-baik saja. Toh Elina tak akan bisa ditendang dari sekolah milik ayahnya sendiri.
*****
Rasa malu, gugup, dan takut bercampur menjadi satu disaat semua murid kini menonton drama sekolah dimana si gadis pemalu sedang memberi sebuah bunga pada idolanya.
Dan yang kini terjadi di kantin yang sudah seperti stadion bola, disana terdapat Shafa yang sedang menggenggam bunga di tangan kanannya dan tongkat di tangan kirinya, ia julurkan tangan kanannya di depan Genta dengan degupan jantung yang seakan sedang berdisko ditempat. Sedangkan pria itu tampak bertanya-tanya, karena Shafa bukan tipikal yang seperti apa yang ia lakukan sekarang.
"Kesederhaan dan kelembutan adalah makna dari bunga ini, bunga Daisy. Tolong terima rasa terimakasih aku karena kamu udah nolongin aku," ucap Shafa menunduk masih dengan tangan kanan yang setia ia julurkan, harap harap si vokalis D'star itu dapat menerimanya.
"Tumben."
Setidaknya pria itu dapat mengeluarkan suara walau buka itulah jawaban yang Shafa harapkan.
Mendadak seseorang mengambil bunga dari tangan Shafa dengan wajah cerianya.
"Genta kebanyakan mikir. Buat gue aja bunganya," ujar Ferdi yang telah mengklaim bunga daisy itu.
Shafa menghembuskan nafasnya menatap Genta yang tak memberi reaksi apapun, ia hanya diam menatap lengan kanan Shafa yang sudah kosong.
Shafa menurunkan kembali lengan kanannya lalu mencoba berusaha tersenyum kearah Ferdi, "Karena kamu yang ambil bunganya. Mulai sekarang.. Jadilah pria yang lembut. Terimakasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumbang [Complete]✔
Teen FictionNoushafarina Tavisha, gadis cacat yang mampu bersekolah di SMA Mekar yaitu salah satu sekolah paling bergengsi yang dihuni oleh para murid yang high class. Namun, hanya Shafa yang berbeda mengingat gadis itu hanyalah gadis cacat dari kelas rendah ya...