⭐️Melupakan bukan berarti tak ingin diingat. Hanya saja alasan mengganti cerita baru, aku harus menghapus cerita lama. ⭐️
🐞Kumbang🐞
Now Playing => Pamungkas - Kenangan Manis
...
Suasana sekolah sedikit mereda saat jam istirahat telah berakhir. Kepala sekolah akan melakukan tindakan yang tepat untuk tiga gadis bermasalah itu karena bukti sudah terlanjur menyebar karena video yang terputar saat jam istirahat itu terancam akan diunggah di media jika setidaknya pemilik sekolah menggunakan kuasanya untuk menahan anaknya untuk tetap bersekolah di SMA Mekar.
Shafa tampak berkeliaran dengan pikiran kosong karena ia merasa banyak hal yang membuatnya terkejut.
Shafa berhenti di depan tangga, ia menatap ke atas. Ia ketukan tongkatnya ke satu anak tangga dan seterusnya, ia mencoba menjelajahi tangga itu, semakin lama semakin melelahkan karena Shafa hanya memiliki satu kaki yang berfungsi dan satu tongkat sebagai penyangga tubuhnya tetap seimbang.
Keseimbangan itu mendadak hilang ketika tangan Shafa mulai basah hingga tongkat itu jatuh begitu saja sedangkan Shafa sudah oleng, ia pejamkan matanya dan bersiap untuk waktu selanjutnya.
Entah ia akan jatuh dan mematahkan banyak tulangnya atau...
HAP!!!
Tidak sakit!
Dirinya jatuh atau tidak?
Shafa membuka matanya menampilkan wajah khawatir seseorang yang telah menangkap tubuh gadis itu tepat waktu.
Shafa bernafas lega, ia tidak jadi terjatuh. Dan lebih merasa lega karena yang menangkap tubuhnya adalah Genta, Bintangnya.
"Makasih." ucap Shafa gugup.
"Kamu mau kemana sih?" tanya Genta masih memangku tubuh Shafa.
Shafa terdiam membuat Genta menghela nafas.
"Kumbang mau ke atas?"
Entah mengapa suara Genta terdengar lembut di telinganya hingga tanpa sadar Shafa tersenyum, tipikal gadis yang sedang kasmaran.
Genta yang melihat Shafa menjawab pertanyaannya dengan senyuman tak ada pilihan lain. Ia dudukan gadis itu di salah satu anak tangga, lalu mengambil tongkat Shafa yang terjatuh dan kembali menghampiri Shafa lalu berjongkok di depan gadis itu.
"Ayo! Kita ke atas!" ucap Genta mengisyaratkan Shafa untuk segera naik ke punggungnya.
"Kemana?"
"Ke langit! Di tempat Bintang berada."
*****
Shafa tak berhenti membuka mulutnya untuk mengucapkan kata 'Wah' bekali-kali akibat terlalu mengagumi pemandangan atas yang menakjubkan. Angin yang membelai halus wajah Shafa membuat gadis itu merasa sangat tenang dan bahagia diwaktu yang sama, pemandangan Jakarta dari atas memang menjadi penyegar mata, gedung-gedung terlihat hanya seukur lengannya, kecerahan matahari sangat pas menerangi setiap aktivitas dan sibuknya orang-orang Jakarta.
Suara gitar accoustic mendadak memenuhi indra pendengaran gadis itu otomatis matanya menoleh kearah sumber suara. Disana Genta terduduk di atas meja bekas dengan gitar di lengannya, petikan halusnya dan bagaimana posisi Genta saat ini membuat Shafa mengerti mengapa banyak gadis yang menyukai vokalis satu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumbang [Complete]✔
Teen FictionNoushafarina Tavisha, gadis cacat yang mampu bersekolah di SMA Mekar yaitu salah satu sekolah paling bergengsi yang dihuni oleh para murid yang high class. Namun, hanya Shafa yang berbeda mengingat gadis itu hanyalah gadis cacat dari kelas rendah ya...