35. Let Him Go

55 12 1
                                    

Tak peduli jika aku tak di dunia lagi selagi kamu tetap bersamaku di alam lain.

🐞Kumbang🐞

Now Playing => Same Smith - To Die For

...

Tepat jam 5 pagi Shafa membuka matanya. Hari ini adalah hari pernikahannya namun melihat pria disampingnya tertidur dengan pulas membuat Shafa mendengus. Harusnya mereka bersiap-siap untuk mengucap janji suci tapi Lukas seakan betah menempel di kasur Shafa.

Shafa sedikit gemas melihat Lukas yang terpejam seperti bayi tanpa dosa. Shafa mencolek hidung Lukas lalu mengetuknya perlahan.

"Lukas... Bangun.." ucap Shafa lembut.

Masih tak ada pergerakan, Shafapun mencubit pipi pria itu.

"Lukas. Hari ini hari pernikahan kita. Lo gak mau nikahin gue?" tanya Shafa dengan aksen Jakartanya mengikuti gaya bicara Lukas.

Melihat Lukas yang masih tak ada pergerakan, Shafa pun sedikit mendorong tubuh Lukas yang langsung telentang dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat Lukas yang masih tak ada pergerakan, Shafa pun sedikit mendorong tubuh Lukas yang langsung telentang dengan mudah. Pria itu seperti tak memiliki tenaga sedikitpun membuat Shafa sedikit khawatir. Apalagi wajah Lukas sangat pucat.

"Lukas?"

Jantung Shafa berdegup kencang ketika dirinya menggoyangkan sedikit tubuh Lukas yang selemas rambut. Gelisah, khawatir, takut mengaluti pikiran Shafa. Shafa mencoba menaruh telinganya di dada Lukas, berharap jantung pria itu masih berdetak.

Namun, sial! Jantungnya seakan beku, Shafa tak merasakan detak jantung pria itu, jari Shafa mengarah pada lubang hidung Lukas untuk merasakan nafasnya. Namun, tak ada sedikitpun udara hingga rasa khawatir Shafa mulai menggebu.

"Lukas!" Shafa mulai berteriak

"Lukas bangun! Ini hari pernikahan kita! Lo jangan pergi dulu!" teriak Shafa namun Lukas hanya diam terpejam, membeku seperti mayat.

Apakah pria itu benar-benar...

Bahkan Shafa tak dapat membayangkan hal buruk itu terjadi pada Lukas di hari istimewanya ini. Ia masih ingin mendengar detak jantung Lukas namun naas, jantung itu tak ingin berdetak bahkan nadinya pun seakan membeku, seluruh tubuh Lukas dingin dan pucat.

Tidak! Malam kemarin bukanlah hari terakhirnya!

Air mata Shafa keluar begitu saja dan jatuh di permukaan wajah Lukas yang tetap memejam. Shafa memeluk Lukas seerat-eratnya dan mengguncang tubuh Lukas penuh rasa takut.

"LUKAS BANGUN! INI HARI PERNIKAHAN KITA!" teriak Shafa yang masih berharap ada kehidupan yang meluncur pada jantung Lukas.

Tak mungkin! Cincinnya masih harus Lukas pasangkan di depan para saksi!

Kumbang [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang