38. Biarkan Aku Yang Pergi

78 12 0
                                    

Mencintaimu adalah kutukan bagiku

🐞Kumbang🐞

Now Playing => Jp Saxe, Julia Michaels - If The World Was Ending

...

Air mata itu mengalir dari pelupuk matanya yang terpejam. Ketika detak itu mulai kembali normal, tak ia pungkiri ada beberapa potong bayangan dimana ia merindukan dua orang... Ya! Hatinya terbagi dua. Tau kah betapa beratnya mencintai dua orang sekaligus? Namun, di satu sisi ia lebih baik memilih dirinya sendiri.

Shafa telah menjalani masa kritis yang mengambil banyak waktu hidupnya. Dan, kini ia dapat berusaha menyadarkan pikirannya. Entah jam berapa, atau sudah berapa lama Shafa terbaring disana, ia masih memilih memejamkan matanya. Bukan karena ia tak sadar melainkan ia takut akan menghadapi kenyataan kelak. Kenyataan bahwa dia telah ditinggal pergi terlalu jauh hingga Shafa tak dapat menggenggam tangannya lagi.

"Andai saat itu aku gak pergi. Andai saat itu aku egois, untuk sekali aja. Andai saat itu aku gak kasih kamu bunga gardenia. Mungkin kamu gak akan berakhir seperti ini."

Suara itu masuk dalam indra pendengaran Shafa dengan jelas. Suara yang selalu menjadi alasan dirinya dapat melangkah percaya diri, suara yang menjadi alasan Shafa dapat maju menghadapi keruhnya alur hidup Shafa di dunia ini.

Apakah pria itu kembali?

Ingin sekali Shafa membuka mata namun ia takut, sangat takut jika tiba-tiba pria yang sedang berada dalam benaknya menghilang seperti abu yang terbelai udara, layak Shafa yang mencoba membelai kekasihnya. Entah itu Genta ataupun Lukas, setiap Shafa mencoba membuka hati, mereka akan pergi begitu saja, meninggalkan Shafa bersama air mata dalam batinnya.

"Kumbang..."

Sial! Mengapa harus nama itu yang harus pria itu lirihkan? Berani sekali dia melirih dengan nama brengsek itu.

"Buka mata kamu. Lampiasin semuanya ke aku. Apapun itu, amarah kamu, rasa sedih kamu, atau rasa kecewa kamu... Lampiasin semuanya ke aku.."

Lelah!

Shafa tak ingin banyak bertindak lagi. Sudah terlalu gelap, sudah terlalu beku, sudah tertutup rapat, semuanya tentang perasaan Shafa sudah tak dapat berkeliaran menjelajahi banyak pintu hati yang menganga berharap dirinya masuk. Sungguh! Shafa tak ingin lagi berbelit dengan cinta. Ia pun tak mengerti kenapa ia harus hidup kembali setelah percobaan bunuh diri itu. Masih tertera jelas bayangan Lukas yang memucat tak berdaya hingga hatinya luar biasa sakit hingga ia tak berharap untuk dapat hidup di dunia yang kejam itu. Ia hanya ingin damai bersama seseorang yang Shafa sayang namun sangat sulitkah keinginan itu ia dapatkan?

Jika esok hari Shafa memberanikan diri membuka matanya, ia berharap bahwa dunia bukanlah tempatnya lagi.

"Bintang disini..."

Ingin sekali Shafa membuka mata ketika mendengar suara itu lalu menangis sekuat-kuatnya namun sebagai gantinya Shafa menangis dengan mata yang terpejam.

Shafa tak butuh bintang lagi.

⭐🐞⭐🐞⭐

Keesokannya Genta kembali ke rumah sakit dimana Shafa dirawat. Ia sempat panik ketika Shafa dikatakan kritis namun entah itu keajaiban atas harapannya, detak jantung Shafa kembali normal bahkan bisa dikatakan membaik.

Entah bunga yang ke berapa yang Genta bawa kini, ia hanya ingin kamar Shafa lebih hidup seperti harapan dirinya atas gadis itu. Genta berharap Shafa dapat melupakan rasa sakitnya walau itu tak mungkin, namun hanya sedikit saja Genta ingin Shafa kembali bahagia dan tersenyum.

Kumbang [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang