28. One More Time

65 15 0
                                    

Mencintaimu adalah keindahan sekaligus hukuman yang akan aku nikmati.

🐞Kumbang🐞

Now Playing => Dewa - Pupus

...

Gadis itu tertawa renyah di hadapan Genta, tawanya hampir saja membuat Genta ingin mencubit pipi gadis itu karena terlanjur gemas. Genta tak begitu menyukai toko buku karena dia tidak suka membaca. Tapi, mulai detik ini toko buku akan menjadi tempat favorit Genta agar ia dapat melihat banyak ekspresi gadis di hadapannya.

Noushafarina Tavisha, gadis manis yang Tuhan turunkan untuk menarik hoodienya. Mencegah Genta untuk tidak melepaskan kakinya dari bumi ini, untuk tetap bernafas mencari makna hidup yang lain, untuk tetap melihat keindahan yang masih tersedia di dunia ini. Seperti Shafa, melihat gadis itu telah membuat Genta memiliki keinginan untuk bernafas hanya untuk gadis itu.

Apakah Genta sedang jatuh cinta pada gadis itu? Jika iya, apakah cinta dapat membuat Genta kembali hidup? Namun, melihat kisah cinta orang tuanya gagal total Genta takut dengan kata yang bermakna abadi itu. Ya! Cinta itu abadi, yang tidak abadi itu obsesi. Memang kisah cinta kedua orang tuanya tak berhasil tapi biarkan Genta membuat kisahnya sendiri berhasil.

Dimulai dengan cara mencintai Shafa, gadis penolong hidup suramnya.

Shafa menutup bukunya dengan senyuman lebar, "Bukunya lucu."

Genta membatin, Kaya kamu.

Shafa terlihat merogoh tasnya dan mengeluarkan roti dan susu disana lalu menyodorkannya ke arah Genta.

"Makasih udah nemenin aku baca buku. Itu makan ya, kamu pasti laper nemenin aku." ujarnya tulus.

Genta baru menyadari bahwa dirinya belum mengkonsumsi apapun dari kemarin. Nafsu makannya hilang, rasa sakit dan takut membuat Genta lupa akan rasa lapar. Kemudian Genta menatap roti dan Shafa bergantian, gadis itu hendak berdiri.

"Temenin Genta makan. Genta kan udah nemenin kamu, sekarang gantian atuh." pinta Genta.

Shafa tampak ragu, ia melihat jam tangannya sebentar. Gadis itu tampak sedang mengejar waktu, atau dia sedang ada janji?

Shafa kembali duduk di kursinya, "Yaudah.. Makan dulu kamunya, Shafa temenin."

...

"Kamu kelas berapa?" tanya Genta pada Shafa yang sedang menyusuri jalan di perumahan. Genta berniat mengantar Shafa pulang, dalihnya sih ingin berterimakasih karena telah membuat perutnya kenyang. Padahal Genta ingin tau dimana rumah Shafa agar dia tau cara untuk menemui Shafa lagi di lain waktu.

Shafa tersenyum antusias, "Udah lulus dong! Aku mau masuk SMA terus pake seragam putih abu!" seru Shafa.

Ternyata Shafa satu angakatan dengan Genta, mereka sama sama baru lulus SMP.

"Mau masuk SMA mana?"

Shafa tampak menimang lalu mendesah berat, "Pengen di SMA favorit tapi Shafa bukan anak orang kaya." ujar gadis itu.

Genta memasukan kedua lengannya pada kantong hoodienya.

"Gak harus SMA favorit, asal kamu bisa jadi yang terfavorit di SMA manapun."

Ucapan Genta berhasil membuat Shafa kembali tersenyum lebar dan menatap Genta penuh haru. Ternyata Genta adalah tipikal yang mendalami setiap hal, pikir Shafa.

"Shafa!" panggil seseorang.

Shafa menoleh ke depan mendapati Evelyn, temannya yang sedang berada di depan pagar rumahnya.

Kumbang [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang