--
Aku pulang dengan keadaan yang lebih lesu dari 3 hari kemarin. Aku melepas tas ku, lalu merenung di sofa ruang tamu sejenak. Kakak datang menghampiriku dan masih mempertanyakan hal yang sama.
"Dek, kapan kamu mau maafin kakak? Rasa benci kakak masih membekas sampe-sampe kelepasan ngelibatin kamu juga. I'm really sorry :( "
"Mila udah maafin kakak. Dan ada benernya juga kalo aku berusaha move on dari Cakra."
"Maksud kamu?"
"Sahabat aku, Gea juga suka sama Cakra. Dan lebih baik, aku ngalah aja daripada masalahnya tambah panjang."
"Ngga ngga ngga! Apaan coba pake ngalah-ngalah an segala"
"Bukannya emang itu yang kakak mau?"
"Itu kan kemarin Milaa, kali ini kakak bakal bantu klarifikasi ke Cakra."
"Aku rasa, percuma kak. Kayaknya Cakra ngga bakal percaya lagi sama kita. Udahlah aku nyerah :) "
Aku meninggalkan kakak dan kembali lagi dan lagi mengurung diri di kamar. Pesan terkahirku kemarin tetap saja centang satu. Berat rasanya jika harus putus hubungan dengan Cakra. Namun harus bagaimana lagi? Semua sudah terjadi.
Cakra POV
Pukul 7 malam, ada seseorang yang bertamu kerumah Cakra. Ia mengatakan yang sebenarnya agar bisa mengembalikan keadaan seperti semula.
Anna membuka-kan pintu, dan betapa terkejutnya dia setelah melihat yang bertamu tersebut adalah adik tirinya. Alena sebelumnya memaksa adiknya Mila, untuk memberi tahu dimana alamat Cakra.
"Alena?"
"Kak Anna?" Terlihat beberapa butir air mata jatuh membasahi pipinya. Alena tidak peduli akan keadaan, ia langsung berlutut pada Anna sambil memohon maaf atas kelakuannya dulu.
"E-eh, Alena ga perlu gini.. aku udah lupain semuanya kok.."
"Aku minta maaf atas sikap aku dulu kak😭 sejahat itu dulu aku ke kalian😭"
"Udah udaahh, lupain ajaa.. sini masuk dulu.. Ngomong-ngomong ada perlu apa?"
"Aku mau ketemu sama Cakra kak,"
"Oh sebentar aku panggilin"
Si Mama terlebih dahulu datang dari arah dapur.
"Ada siapa Ann??"
Betapa terkejutnya beliau saat melihat Alena datang
"Alena.."
"Mah.."
Alena langsung memeluk Mama tirinya tersebut dan meminta maaf atas kenakalannya semasa kecil..
"Udah nak, biarin semuanya berlalu.. ngga perlu di inget-inget lagi.. tenang.."
"Iya maa😭 Maaff😭"
Cakra berjalan dari kamarnya, dan setelah sampai di ruang tamu, ia langsung menatap Alena tajam.
"Mau ngapain kesini?" Ucap Cakra dengan judesnya.
"Aku mau cerita yang sebenernya Ra.. Mila ngga pernah sekongkol sama aku. Aku ngomong gitu karena aku pengen kamu benci sama dia."
"Trus gua harus percaya gitu? Udahlah isinya bohong mulu, capek dengernya."
"Mila nangis tiap hari berharap chatnya dibales sama kamu! Tiap jam tiap menit tiap detik dia mantengin hp nya nungguin kamu ngehubungin dia! Dia sampe lupa sama dirinya sendiri tau ga? Dia cuma keluar buat sekolah sama makan dan itupun cuma sehari sekali."
"Yakali dia ngga pernah mandi."
"Di kamarnya udah ada kamar mandinya ege!"
"Ya kan gua gapernah main ke kamarnya"
"Paansi ko jadi bahas mandi. Please Ra, Mila sayang banget sama kamu. Aku kasian sama dia tiap hari kusut gitu."
"Tapi kata Gea, Mila itu orangnya~"
"Apa? Gea bilang apa sama kamu? Bicara aneh aneh tentang Mila?"
"Ya gitu.."
"Dia cuma mau dapet perhatian dari kamu, asal kamu tau, Gea tuh sebenernya suka sama kamu"
"Ishh jijik banget tadi pagi gua dipeluk, apaan coba. Oke kali ini gua percaya. Jadi sebenernya gini.. Semalem gua ke kafe yang biasanya gua buat malem mingguan sama Mila. Dan seperti biasa, gua pasti ke rooftop. Gua udah mau bales chat nya Mila dan mau ngasih dia kesempatan. Gua ngetik sambil jalan dan gua ga liat ada batu. Jadi gua jatoh, dan hp nya jatuh dari atap. Gua cek udah ngga bisa hidup, parah banget si pecah semua satu layar. Jatuhnya di batu-batuan."
"Lah gimana bisa jatoh?"
"Kan penghalangnya pendek kak. Untung gua ga ikut terjun. Terus tiba-tiba aja tadi pagi si Gea cerita yang engga engga pas gua mau nyamperin Mila ke kelasnya. Ya gua percaya-percaya aja karena Gea kan sahabatnya."
"Jadi sekarang gimana? Sanggup kan pertahanin hubungan kalian?"
"Aku udah janji ngga bakal ngecewain Mila kak, mana mungkin aku sanggup ninggalin dia gitu aja. Aku bodoh banget udah nyuekin dia akhir-akhir ini. Lagian kakak juga ngapain si pake bohong segala? Ck!"
"Ya maaf"
"Tapi serius, sekarang giliran tugas aku buat lanjut merjuangin Mila. Aku gamau bikin dia tambah kecewa."
"Oke, kakak pegang janji kamu. Kakak bisa bersikap lebih kejam dari masa lalu kalo kamu sampe bikin Mila tambah kecewa.."
"Tenang kak, aku ngga bakal nyia-nyiain cewe sebaik Mila."
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me Back [COMPLETED]
Teen FictionHai, namaku Mila. Kata orang-orang, masalah itu untuk dihadapi, bukan dihindari. Tapi bagiku, masalah itu lebih baik jika dinikmati saja. Karena semua yang indah akan datang dengan sendirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah da...