"Mbaknya ngapain disini ya?"
"Hei??"
"Halloooww??"
Cowo itu melambai-lambaikan tangannyaDan akhirnya aku sadar dari melamun yang cukup lama.
"Eh, Cakra kan?"
"Kamu yang kemarin saya tabrak itu bukan?"
"Iya."
"Saya boleh ikut duduk?"
"Oh, boleh-boleh."
Cakra menjadi teman sementaraku sore itu, sebagai penghibur juga. Cakra belum mengenalku karena dulu waktu aku masih menjadi anggota pengurus OSIS, memang nggak terlalu terkenal, emang aku anaknya tertutup juga sih. Banyak juga kok, sesama anggota yang belum kenal denganku.
"Kamu tuh kenapa sih, mukanya lesu gitu?" Tanya Cakra.
"Gapapa kok."
"Tunggu-tunggu, kamu mantan OSIS kan? Mila kan namamu? Pacarnya kak Dito ya?"
"Lah emang iya kan. Baru tau kamu?"
Tiba-tiba Cakra menggebrakkan meja, dan seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Heh? Kenapa?" Tanyaku heran.
"Emmm, nggak nggak, nggajadi. Oh iya, udah sore nih, pulang yuk."
"Aku masih pengen disini."
"MASIH PENGEN DISINI GIMANA? INI UDAH JAM 5 LOH!"
Oke, dan pada akhirnya aku nebeng Cakra karena udah sore gini males nunggu angkutan, lama. Untung aja sampe rumah nggak dimarahin sama mama.
Malam harinya, aku ceritakan semua ke Gea lewat whatsapp. Dan saran dari Gea sama seperti Irene, mendingan putus aja. Tapi aku pengen tetep ngikutin alurnya dulu. Lagipula, move on itu susah:)
Sudah 20 pesan yang ku kirimkan ke Dito semenjak sebelum berangkat sekolah hingga saat ini
Dan yang ia katakan setelah sekian lama tidak dibaca,
21.22 p.m
Lanjut besok aja ya..
Aku ngantuk
Night beb..Off
Sakit rasanya memang. Namun harus bagaimana? Hatiku tidak bisa memutuskan secepat itu.
Keesokan harinya masih sama. Dia tidak datang ke kelas. Apakah perhatiannya sudah benar-benar beralih?
Istirahat kedua, aku membuntutinya lagi. Dan ternyata, ngedate di kantin, aku lihat sekilas, mereka suap-suapan:)
Saangat hancur. Dan kali ini aku berlari ke belakang aula sekolah, awal pengkhianatan terjadi.Tanpa aku sadari, Cakra mengikutiku dari belakang. Terpaksa aku ceritakan semuanya pada Cakra. Dan aku mulai mengerti, tentang sesuatu yang ia sembunyikan kemarin.
Cakra bilang, dia sering melihat Dito berdua dengan perempuan itu, namanya Mellani. Mereka berdua satu kelas. Kebetulan kelas Cakra dan Dito tidak terlalu jauh jaraknya, jadi Cakra sering memantau.
"Padahal temennya Dito juga tau kalo aku pacarnya. Cih, mungkin mereka sudah bersekongkol," tanggapanku dengan sedikit kesal.
"Jadi gimana? Yakin masih mau lanjut?"
Belum sempat menjawab, badanku secara tiba-tiba jatuh ke pundak Cakra. Otomatis, kami berpelukan. Dan rasanya nyamaaan sekali, Tuhan..
Saat kami sedang berpelukan, seseorang datang...
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me Back [COMPLETED]
Fiksi RemajaHai, namaku Mila. Kata orang-orang, masalah itu untuk dihadapi, bukan dihindari. Tapi bagiku, masalah itu lebih baik jika dinikmati saja. Karena semua yang indah akan datang dengan sendirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah da...