--
Tak hanya itu, Mila juga melihat Mama Cakra, kak Anna, Ayah tirinya, dan Gamma yang sedang membawa pasien keluar dari ruangan tersebut
"Itu keluarga Cakra kan?!"
Mama Mila mulai menangis kembali. Mila benar-benar bingung apa yang sebenarnya terjadi..
"Mah? Mereka semua kenapa nangis? Mama sama papa juga kenapa sedih? Apa yang sebenarnya terjadi?!" (Mila mulai ketakutan)
"Sudah ya nak, kita kembali saja.. mama cemas sama keadaan kamu.." (sang mama tambah menangis sejadi-jadinya)
"Engga Mah! Mila mau ketemu sama Cakra!!"
"Sudahlah nak, ruangan Cakra bukan disini.."
"Mila yakin itu pasti mereka! Siapa pasien yang sedang mereka bawa?! Cakra baik-baik saja kan?" (Mila berusaha menahan kursi rodanya agar mamanya tidak berbalik)
"Kita balik aja ya sayang, kamu juga perlu istirahat.."
"Apa maksudnya?! ENGGAK! MILA HARUS KESANA!"
Mila nekat turun dari kursi rodanya, kemudian berjalan perlahan sambil berpegangan tembok untuk bisa menemui mereka.
"TUNGGU!!"
Mereka semua menoleh, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat yang datang ternyata adalah Mila!
Mila berusaha sekuat tenaga, dan akhirnya ia berhasil menggapai tempat tidur pasien tersebut.
"Siapa ini?! Siapa yang ada di balik kain putih ini?!"
Tak ada satupun dari mereka semua yang sanggup menjawab.
Mila perlahan membuka kain putih yang telah menutupi wajah pasien tersebut. Keluarganya sekaligus keluarga Cakra tidak bisa berbuat apa-apa.. sudah saatnya Mila tahu akan semua ini.
Betapa terkejutnya Mila setelah mengetahui siapa orang yang berada di balik kain tersebut. Mila terjatuh, ia tak sanggup menahan rasa sakitnya setelah mengetahui bahwa seseorang tersebut adalah Cakra!
"Apa maksudnya semua ini?! Apa yang terjadi dengan Cakra?!" (Mila mulai menangis, dan semakin deras air matanya berjatuhan)
"Cakra yang udah donorin ginjalnya ke kamu, dia tidak ingin kamu kecewa untuk yang kesekian kalinya.." jelas Alena.
"KENAPA HARUS CAKRA KAK?! KENAPA!!"
"Cakra sayang sama kamu Mila.. dia nggak akan sanggup lihat kamu menderita.."
"Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini Cakra??! Kamu pernah janji bakal selalu bahagiain aku. Kamu pernah janji buat selalu ada di sisi aku.. tapi kenapa sekarang kamu harus pergi??!!"
Tak henti-hentinya Mila menangis. Ia merasa kesakitan atas luka jahitannya. Namun ia tidak mempedulikan itu, luka di hatinya mengalahkan segalanya. Semua sudah terlambat, kisah cinta mereka berakhir tragis.
Jenazah Cakra harus secepatnya dimasukkan ke ambulans, karena pihak ambulans sudah menunggu sejak tadi.
Mila duduk terkapar di lantai rumah sakit dengan ditemani mama dan papanya sembari menyesali perbuatannya.
Teringat hari dimana ia pertama kali bertemu dengan Cakra saat ia memecahkan gelas kantin akibat bertabrakan dengan Cakra.
Teringat hari dimana mereka jadian dengan cara yang sangat sederhana di rumah sakit itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me Back [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsHai, namaku Mila. Kata orang-orang, masalah itu untuk dihadapi, bukan dihindari. Tapi bagiku, masalah itu lebih baik jika dinikmati saja. Karena semua yang indah akan datang dengan sendirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah da...