#7 TOBAT

88 13 0
                                    

Kami pun buru-buru masuk kelas, dan begitu senangnya kami karena Pak Edi tidak hadir hari ini.
SURGA DUNIAAA😍

Istirahat kedua pun tiba. Dan aku memutuskan untuk bertemu dengan Gea saja. Sudah lama kami tidak saling menyapa. Yang pasti harus bisa terima resiko sih, kemungkinan besar dia akan marah besar hari ini.

Gea sedang menghapus papan tulis, dan begitu cueknya dia saat aku panggil dari luar kelas. Terpaksa aku masuk ke kelasnya dan langsung mengajaknya untuk berbicara.

"Ge, aku mau ngomong."

"Siapa ya?"
Kemungkinan Gea pura-pura tidak kenal, atau mungkin memang sudah benar-benar melupakan

"Iya aku ngerti Ge aku salah. Tapi tolong aku butuh bicara."

"Udah lah, males"

"Plis Geee, sebentaarr ajaa🥺"

"Yaudah buruan!"

Kami berdua pun keluar kelas, dan aku langsung angkat bicara.

"Ge, aku minta maaf atas semuanya.."

"MINTA MAAF? SEGAMPANG ITU KAMU MINTA MAAF? Kamu nyadar nggak sih Mil, setiap kali kamu lewat didepan aku, nglirik aja enggak, apalagi nyapa. Sakit tau nggak? Aku udah berkorban banyak buat kamu, aku udah nemenin kamu dari dulu, aku udah nurutin banyak hal yang kamu minta. Kurang apalagi siiihhh?"

"Iya Ge iya aku ngerti. Aku sadar aku bego banget udah ninggalin kamu demi mereka. Aku sadar aku salah. Dan tolong, aku pengen memperbaiki ini semua.."

"Nggak segampang itu ya. Hati aku hancur Mill, hancurr!! Kamu tau kan? Aku dikelas nggak punya temen. Yang aku tau cuma kamu yang tetep setia meskipun kita beda kelas. Dan lihat yang terjadi sekarang? Kamu malah gabung sama gangster yang asal-usulnya aja nggak jelas, kamu bisa mati ditangan mereka Milaaa!!" Gea mencurahkan semuanya sambil menangis

"Ge, aku udah janji sama diriku sendiri untuk stop. Dan aku janji bakal kembali ke Mila yang dulu lagi. Tapi aku ngga maksa kamu buat maafin aku kok. Have a nice day ya, makasih atas waktunya.." aku berjalan pergi dengan muka yang lesu dan terlihat memaksakan senyuman.

Ternyata belum selesai sampai disana

"MILA!" Panggil Gea dari belakang.

Aku berbalik badan, dan Gea datang untuk memelukku. Terimakasih sudah memaafkan sikapku yang bejat ini:)

Hari itu, kami pulang bersama lagi. Benar-benar momen yang paling dirindukan bersama sahabat.

Sesampainya dirumah, aku istirahat sejenak, lalu memasak untuk makan siang sambil menunggu mama pulang.
1 jam berlalu, suara motor mama pun sudah terdengar.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Mila, kamu yang masak ini nak?"

Aku hanya mengangguk dan tersenyum bahagia melihat muka mama hari ini yang lebih sumringah daripada biasanya.

"Kok tumben? Ada apa nih?" Tanya mama penasaran.

"Enggak ada apa-apa ma, Mila lagi mood masak aja" jawabku.

Kami pun makan berdua. Senang sekali rasanya waktu mama memuji masakan aku. Senyum bahagia pun tak henti-hentinya mama tunjukkan. Ya Tuhan, aku baru saja melakukan perubahan sedikit, mama sudah bisa tersenyum. Sudah lama mama tidak sebahagia ini:)

Setelah selesai makan, mama pun istirahat di kamarnya. Karena ngebet banget pengen minta maaf, aku pun menyusul mama.

"Ma, Mila minta maaf maaa, Mila minta maafff😭 Mila nyesel udah selalu bikin mama khawatir, Mila udah buat air mata mama terbuang sia-sia, Mila nyesel udah hampir membunuh diri Mila sendiri Ma...😭"
Aku bersimpuh di hadapan mama dan banyak menghabiskan air mataku.

"Mila sayang, mama selalu maafin kamu. Mama nggak pernah benci sama kamu nak. Yang penting sekarang, Mila harus benar-benar bisa berubah; menjadi anak yang bisa membanggakan mama papa, harus bisa jadi anak yang baik ke semua orang meskipun dia tidak menganggap kamu sebagai bagian dari hidupnya, ya?" Mama menasehati.

"Iya ma, Mila janji, Mila akan bangkit dari segala kebiasaan buruk Mila:) "

Lega sekali rasanya:) Mungkin hari ini aku resmi menjadi anak alim.

Tapi tunggu dulu, ternyata masih ada banyak gangguan.

TBC...

Bring Me Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang