Chapter 1

260 24 25
                                    


Fanfic osomatsu-san
Genre : elements power, angst, brutal, bloodlust, gore

Karamatsu merasa bosan hari ini. Bersandar pada bingkai jendela dengan gitar di pangkuannya dan tangan yang tergantung di udara, dia tidak bisa merangkai nada yang dapat menenangkan hatinya. Pandangan nya kosong seperti langit biru yang dia pandang, tanpa setitik pun awan yang bergantung di atasnya. Saudara-saudara nya yang lain sedang tidak ada di rumah hari ini. Mungkin sibuk dengan urusan nya masing-masing.
Tapi mereka kan NEET? Apa yang bisa membuat pengangguran seperti mereka sibuk saat ini?


Tentu saja ada, bahkan banyak sekali.


Osomatsu pergi berjudi seperti biasa, menatap mesin Pachinko atau berteriak sambil melihat kuda kesayangannya melesat kencang yang akan menentukan nasibnya di arena pacuan kuda.
Choromatsu yang seharusnya menjadi saudara nya yang paling bisa diandalkan, pergi ke konser idol kesayangannya setelah berbohong kepada seluruh orang di rumah kalau dia pergi mencari pekerjaan. Tentu saja Karamatsu tahu ucapan nya cuma omong kosong belaka, tapi dia tetap menaruh harapan pada saudaranya itu.
Ichimatsu, saudaranya yang sangat membencinya pergi meninggalkannya untuk memberikan makan kucing di jalanan kota setelah menghujat dan memukuli Karamatsu tadi pagi.
Jyushimatsu, saudaranya yang sangat ceria dan hiperaktif pergi bermain baseball di taman bersama teman-teman kecilnya. Karamatsu sebenarnya ingin ikut, tapi dia tahu kalau dia tidak diundang dan hanya akan mengecewakan adik tersayang nya itu yang bagaikan matahari baginya.
Todomatsu adiknya yang paling feminim dan paling pintar bersosialisasi dibandingkan saudaranya yang lain, sedang pergi kencan dengan salah satu teman kerja part time nya. Tentu saja sebelum dia pergi, dia menatap Karamatsu dan saudara lainnya dengan sinis karena tidak ingin mereka ikut campur dan mengacaukan acara pentingnya.


Dan sekarang dia sendirian di rumah sambil memegang gitar nya dengan malas. 


Setelah semua saudaranya pergi, dia sempat menyelesaikan urusan rumah tangga yang ditinggalkan ibunya karena harus pergi ke rumah saudara. Mulai dari kegiatan ringan seperti membersihkan meja makan, kemudian mencuci piring dan baju, menyapu lantai, mengelap jendela, membersihkan kotoran kucing, sampai menjahit baju jyushimatsu yang bolong. Semua itu dia lakukan mulai dari jam 8 pagi sampai selesai sekitar jam 2 siang.


Mengetahui tidak ada lagi yang bisa dia lakukan, akhirnya Karamatsu bermain gitar dan pikirannya mulai menerawang sampai sekarang. Berbagai pemikiran mulai muncul satu persatu, seperti gantungan HP todomatsu yang mulai kusam, pola jahitan pada lubang di baju jyushimatsu, bulu kucing pada baju ichimatsu, majalah idol choromatsu yang dia pindakan ke rak buku, dan isi dompetnya yang kosong karena diambil osomatsu untuk berjudi, kemudian pemikirannya berubah menjadi gelap membayangkan kematian saudaranya, alasan mengapa orang tua nya tidak pernah menendang mereka dari rumah, sampai pemikiran untuk mati.
Sebelum pemikiran nya menjadi sangat gelap, Karamatsu segera pergi ke luar rumah setelah meletakkan gitarnya di tempat semula. Mungkin dia butuh angin segar untuk menenangkan pikirannya sambil mencari inspirasi untuk lagu barunya. Memakai hodie biru kesayangannya, dia segera pergi menuju taman bermain. 

Melihat keramaian di jalan, hiruk-pikuk perkotaan, bau makanan yang menguar dari restoran, serta senda gurau para anak-anak yang baru pulang sekolah. Pikiran nya kini lebih jernih, bisa berjalan bebas tanpa ada yang memperhatikannya.
Sampai di taman, dia segera pergi menuju jembatan yang sering menjadi tempat nongkrong nya. Bersandar pada pegangan tangan di sisi jembatan sambil melihat ikan yang berenang bebas di air, membuat perasaannya menjadi lebih tenang. Terkadang dia sempat berpikir untuk loncat dan tenggelam di air akan membuat perasaannya lebih tenang, yang kemudian hancur ketika osomatsu tiba-tiba mengagetkannya, membuatnya jatuh dengan keras menabrak permukaan air kemudian tenggelam dan kehabisan nafas. Perasaan sesak saat itu masih terasa sampai sekarang, tapi dia tidak mau memikirkan nya lebih jauh lagi hanya untuk menghancurkan mood nya sekarang.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang