Chapter 5 = Ucapan Langka.

414 47 11
                                    

HAI-HAI RAKYAT WATTPAD, CHAPTER INI UDAH REVISI YAH


TAPI KALAU ADA YANG TYPO, GUE MOHON MAAF


HAPPY READING!!!!














"Aku pikir dia makhluk yang tidak tau cara berterima kasih, namun ternyata dia bisa mengucapkan kalimat itu," – Adeline Fradella Bhagaskara-


Dela pun langsung pergi ke kamar setelah mengatakan permintaan yang dianggap permintaan yang mustahil akan dia dapatkan. Sesampainya Dela di kamar, dirinya langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangannya sambil melamun tentang kejadian di meja makan tadi

"Maafkan aku papah, bukan maksud Ela berkata seperti itu denganmu. Entah kenapa rasanya sangat sulit berdamai dengan kesalahan yang kamu perbuat dulu," batin Dela

Dela pun menghembuskan napas lelahnya dan terus melamun memikirkan mengapa takdir yang di berikan Tuhan seperti ini. Dela rindu dengan suasana keluarganya dulu. Dimana kasih sayang masih begitu hangat sampai kejadian 12 tahun merenggut semua kebahagiaannya. Tanpa sadar air matanya sudah terjatuh di bantalnya.

"Tuhan aku cuma ingin semua orang yang aku sayang kembali, apakah salah dengan permintaan itu," batin Dela

Karena lelah menangis akhirnya Dela pun terlelap dengan sendirinya. Keesokannya Dela bangun kesiangan, sekitar jam setengah tujuh lewat Dela baru terbangun dan itu pun karena pintu kamarnya di ketok oleh pembantu. Papah Dela sudah berangkat ke kantor lebih pagi untuk menghindari kejadian tadi malam agar tidak terulang. Setelah mandi Dela segera ke meja makan.

"Bi sarapannya masukin ke dalam bekal aja, nanti Ela makan di sekolah aja soalnya udah mau telat ini," ucap Dela sambil meminum segelas susu hangat

"Baik non," ucap bibi yang lalu mengambil kotak makan di dapur. Dela mempunyai riwayat penyakit maag, jadi sebisa mungkin Dela tidak ingin telat makan karena dirinya tidak ingin lemah di hadapan semua orang.

Setelah minum susu dan mengambil bekal yang di siapakan pembantunya, Dela bergegas pergi ke sekolah dengan diantar oleh supir pribadinya sejak kecil. Hampir sekitar 30 menit Dela menempuh perjalanan ke sekolah, dan ketika sampai ke sekolah pun ternyata pintu gerbang telah ditutup karena Dela sudah telat.

"Duh udah di tutup lagi, gimana nih. Belum seminggu udah telat aja gue," gerutu Dela.

"Lo telat?" tiba-tiba suara seorang perempuan yang tidak asing bagi Dela bertanya dengannya

"Menurut lo," ucap Dela dingin

"Ya udah sih santai aja kali jawabnya, lagian gue juga nanya baik-baik," ucap perempuan itu yang tidak lain adalah Adel.

Sebenarnya Adel juga tidak sengaja bertemu dengan Dela di depan gerbang. Karena tadi Adel di suruh oleh guru untuk mengambil botol minum milik gurunya yang tertinggal di motor. Pada saat hendak kembali ke kelas, Adel tidak sengaja melihat Dela yang berdiri di depan gerbang. Akhirnya Adel pun menghampiri Dela bermaksud untuk menolongnya, tapi ternyata ia malah mendapat respon yang membuat cukup membuatnya kesal. Pada saat Adel hendak pergi, tiba-tiba satu suara membuatnya menghentikan langkahnya.

Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang