Chapter 24 = Misteri.

124 16 2
                                    

HAI-HAI SEMUA, PART INI UDAH DI REVISI YA. SETELAH SEKIAN LAMA HEHEHE




KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF













HAPPY READING










"Kalau mereka tidak percaya misteri, biar aku yang akan buktikan misteri itu. Misteri yang akan mengungkapkan segalanya." –Gibran Prasraya Mahanipuna-




"Kenapa kalian lihatin gue kek gitu?" tanya Lisa, ya yang datang adalah Lisa.

"Lo kok bisa barengan lagi sama Ryan?" tanya Gibran heran.

"Gue nggak bar ..., astagfirullah ini jin botol kapan munculnya sih? Perasaan tadi gue ke sini sendiri kok," ucap Lisa yang terkejut karena ada Ryan di belakangnya.

"Minggir," ucap Ryan seraya masuk ke dalam dan langsung duduk di sofa.

"Lo bareng yah Yan sama Lisa?" tanya William.

"Nggak." Jawab Ryan.

"Beneran kak?" tanya Chelsea kepo.

"Hhhmm."

"Lo darimana Sa, kok baru dateng?" tanya Adel.

"Biasa Del, macet," jawab Lisa.

Dita pun sedari tadi melihat ke arah pintu karena seperti melihat sesuatu. Gibran yang sadar pun mengoda Dita.

"Kenzou lagi di luar kota dek, nggak perlu di tungguin juga kali," ucap Gibran yang membuat Dita terkejut.

"Ecciiiieeee yang kangen mantan, giliran ketemu aja menghujat mulu. Pas nggak ada malah merindu," goda Lisa yang membuat Dita mendengkus.

"Bu-bukan gitu, tadi gue lihat ada orang yang ngintip terus senyum gitu habis itu pergi," ucap Dita yang membuat semuanya terkejut.

"Jangan-jangan itu orang yang ngincer Adel dan Dela," ucap Gibran.

Sontak semuanya terkejut dengan perkataan Gibran.

"Jadi kita harus gimana dong, gue sama Chelsea nggak bisa temenin Adel dan Dela," ucap Dita khawatir.

"Gue suruh pembantu gue nginep di sini," ucap Ryan yang membuat semuanya menggangguk setuju.

"Boleh tuh Yan, lo telpon dah pembantu lo sekarang," perintah Gibran dan Ryan pun segera menelpon pembantunya untuk menginap di rumah sakit.

Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang