Chapter 31 = Kasus Adel.

100 13 9
                                    

ASSALAMUALAIKUM DAN SELAMAT MALAM HAI-HAI SEMUA AKU KEMBALI HADIR. MASIH ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI GK SIH WKWK. MAAF KALAU UP REVISINYA LAMA.


KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF











HAPPY READING










"Ingin rasanya aku memelukmu namun semua itu terhalang oleh rasa gengsi dan egoku sendiri." –Lisa Thalita Kirana-

Kantin

Pada saat Irvan, William, dan Kenzou sampai di kantin, keadaan kantin sudah sangat ramai bahkan Adel, Dela, Chelsea, Dita dan Ryan sudah ada di kantin. Irvan melihat keadaan Olivia dan kedua antek-anteknya sangat memprihatikankan. Baju yang sudah basah entah karena apa, rambut yang acak-acakkan. Olivia dan kedua antek-anteknya terlihat seperti gembel.

Sementara Adel sudah menangis di pelukan Dela, sedangkan Dita dan Chelsea mencoba menenangkan Lisa yang sudah bukan seperti manusia. Dan siswa-siswi lain tidak berani maju karena mereka takut menjadi sasaran empuk Lisa saat ini.

"LEPASIN GUE DITA, CHELSEA!" Teriak Lisa seraya melepas kedua tangannya dengan kasar yang membuat Dita dan Chelsea terjatuh. Melihat itu William dan Kenzou pun segera berlari ke arah Dita dan Chelsea.

"Lo nggak papa?" tanya William.

"Nggak papa kak," jawab Chelsea.

"Lo baik-baik aja kan?" tanya Kenzou khawatir.

"Iya, tapi Ken Lisa Ken," ucap Dita yang khawatir dengan Lisa.

"Jangan lo cegah dia, nanti lo terluka. Gue yakin akan ada yang mengendalikan Lisa kok," ucap Kenzou menenangkan.

Lisa terus berjalan ke arah Olivia dan kedua antek-anteknya yang sudah ketakutan.

"Bangun lo bangsat, cuma segini keberanian lo," ucap Lisa sambil mengcengkram kerah seragam Olivia.

"Am-ampuni gu-gue. ta-tapi gue cuma di suruh sama orang," ucap Oliv terbata.

"Terus lo mau, goblok lo. Gara-gara lo nama sahabat gue tercemar. Gue nggak akan segan-segan buat kalian bertiga masuk rumah sakit atau bahkan masuk ke dalam liang lahat," ucap Lisa yang membuat semua yang ada di kantin bergidik ngeri melihat seorang Lisa yang mengamuk.

"Sa udah Sa, kasihan mereka," ucap Adel seenggukan.

"Sa jangan berbuat yang tidak-tidak," peringat Gibran.

Irvan pun hanya terdiam melihat kejadian tersebut dan tidak berniat memisahkan Lisa dan Oliv. Lisa pun mendorong Olivia hingga Olivia jatuh tersungkur. Lalu Lisa melihat tongkat baseball di sudut kantin dan langsung mengambilnya. Semua orang pun di buat terkejut saat Lisa mengambil tongkat baseball tersebut dan hendak memukulkannya ke arah Olivia.

Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang