Chapter 23 = Kepingan Kenangan.

137 15 0
                                    

HAI-HAI SEMUA, PART INI UDAH DI REVISI YA. SETELAH SEKIAN LAMA HEHEHE




KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF















HAPPY READING




















"Alasanku sangat membenci kenangan adalah saat kenangan itu kembali datang ke hidupku, saat itu juga aku membenci diriku yang penuh dengan luka." – Irvan Adelio Cetta-

Sekarang Irvan tengah duduk di salah satu ranjang UKS, dirinya tidak dapat masuk ke kelas karena babak belur. Irvan tidak sendirian, dirinya ditemani oleh Gibran dan William. Chelsea dan Dita sudah kembali ke kelas sedangkan Kenzou, remaja itu tidak masuk karena ada acara keluarga di luar kota.

Gibran pun membantu Irvan membersihkan luka di wajah Irvan. Gibran yang kesal pun menekan luka Irvan yang membuat si empunya wajah meringis kesakitan dan menatap Gibran dengan tajam.

"Lo ikhlas nggak sih?" tanya Irvan kesal.

"Bacot lo," ucap Gibran yang tak kalah kesal.

"Lo ngapain sih, Van nyerang Vincent?" tanya William frustasi.

"Karena dia pasti ada hubungannya dari kejadian Adel dan Dela," ucap Irvan yakin.

"Lo ada bukti?" tanya William.

Skatmat

Irvan pun terdiam, dirinya begitu kalut sehingga langsung menyerang Vincent karena dirinya berpikir pasti Vincent lah dalangnya padahal bukti saja tidak ada.

"Nah diem kan lo, lo ganteng tapi goblok," ucap William yang membuat Irvan menatap William tajam.

"Jaga ucapan lo, aww pelan-pelan Gibran," namun teriakan Irvan tak di hiraukan oleh Gibran.

Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang