Chapter 6 = Hari Yang Menyebalkan.

386 41 1
                                    

CHAPTER UDAH DI REVISI YAH


KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF YAH 










HAPPY READING !!!!













"Ini gue yang kesasar ke bumi atau mereka yang kesasar sih?? Perasaan gue ketemu manusia berwujud esbatu semua," –Adeline Aloysius Bhagaskara-


Adel yang masih kesal pun terus berjalan sambil menggerutu dan tidak menyadari jika ada seorang anak laki-laki yang tengah berlari terburu-buru. Dan akhirnya tabrakan pun tak terhindarkan.

"Aduh," pekik Adel

"Aduh maaf-maaf gue nggak sengaja," ucap seseorang yang suaranya tak asing di telinga Adel. Dan Adel langsung mendongkak, terlihatlah Gibran yang sudah berdiri.

"Eh Kak Gibran. Eemm gapapa kok kak," jawab Adel seraya berdiri dan dibantu oleh Gibran.

"Duh maaf yah Dek saya beneran nggak lihat kamu tadi, soalnya saya buru-buru udah ditungguin di lapangan soalnya," ucap Gibran yang kembali meminta maaf.

"Oh iya Kak, gapapa kok," jawab Adel tersenyum simpul.

"Ya udah kalau gitu, saya duluan yah Dek," Gibran pun berlalu meninggalkan Adel yang masih menatap punggung Gibran yang makin menjauh.

"Pakai seragam sekolah aja udah ganteng, apalagi pakai baju basket gitu," batin Adel

Adel pun kembali melanjutkan langkahnya ke kelas. Namun langkahnya terhenti karena di tengah lapangan begitu banyak siswa dan siswi berkumpul. Adel pun penasaran dan mendekati kerumunan siswa siswi tersebut dan ternyata di lapangan sedang ada pertandingan basket. Banyak siswi-siswi yang takjub melihat pemain di lapangan

"Ya Allah Kak Gibran ganteng banget," celetuk salah satu siswi di depan Adel.

"Kak William juga nggak kalah ganteng kok," ucap siswi yang lain.

"Eh mereka berdua mah lewat, coba kalian lihat yang nomor punggung 12, MasyaAllah itu manusia atau oppa Korea sih, gantteenngg banget," ucap salah satu siswi yang paling heboh.

"Oh iya bener kata lo, yang nomor 12 ganteng banget. Udah paling tinggi terus putih dan badannya atletis banget. Ulala meleleh Hayati Mas."

Masih banyak lagi pujian-pujian dari fans si pemain nomor punggung 12. Adel pun hanya diam, matanya yang mulanya fokus ke arah Gibran langsung melihat ke arah orang ysng bernomor punggung 12.

"Ganteng darimana sih, masih ganteng Kak Gibran," batin Adel

"Eh-eh yang angka 12 itu namanya siapa sih," celetuk salah satu siswi di dekat Adel

Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang