Chapter 2 = Tabrakan (lagi).

630 73 97
                                    



HAPPY READING!!!














"Rasanya seperti pernah mengenalmu" –Adela Aloysius Bhagaskara-

Setelah berurusan dengan toilet, Adel pun langsung kembali ke barisannya di belakang. Dirinya terus memikirkan orang yang di temuinya tadi sampai seseorang menegurnya dengan suara menggelegarnya.

"Del, kita ke kantin yok. Cacing di perut gue udah konser ke delapan benua nih," ucap Dita.

"Eh kok udah pada bubar aja, sih? Udah selesai emang," ujar Adel setelah sadar dari kegiatan melamunnya.

"Udah Del, makanya jangan melamun mikirin gue," ucap Dita dengan PD.

"GEER banget loh jadi manusia," sela Lisa tiba-tiba.

"Lo nyambung aja kek mantan yang ngajak balikan," sewot Dita.

"Serah lo, yok Del, Chel kita tinggalin si makhluk pencinta setan eh salah mantan," ucap Lisa sambil melenggang pergi. Adel dan Chelsea pun langsung mengikuti Lisa.

"Eh tungguin gue dong, kok jadi gue yang di tinggal sih," ucap Dita sambil berlari mengejar ketiga teman-temannya.

KANTIN

Ke empatnya pun sudah sampai di tempat sejuta siswa yaitu kantin dan mereka pun sudah duduk di tempat masing-masing dengan makanan masing-masing.

"Eh ketos kita ternyata tampan juga yah," ucap Dita sambil memakan batagornya.

"Karena dia laki-laki, ya kali laki-laki cantik," sewot Lisa.

"Lo kenapa, sih Lis sama gue? Perasaan gue salah mulu di mata lo," ucap Dita kesal.

"Emang lo selalu salah di mata gue," jawab Lisa.

"Sabar, untung hati Hayati selembut hati Cinderella," ucap Dita sambil mengelus dadanya.

"Udah-udah pas lagi makan pamali ribut-ribut," ucap Chelsea menengahi.

"Terus bumalinya kemana Chel?" tanya Dita polos.

"Tau deh Ta gelap, gue males ladenin lo yang ada nggak selesai-selesai," ucap Chelsea kesal. Adel yang melihat perdebatan ketiga sahabatnya pun hanya menggelengkan kepalanya sampai Dita kembali membuka obrolan.

"Girl kalian tau nggak?" tanya Dita.

"Nggak," jawab Adel, Chelsea dan Lisa serempak.

"Ya 'kan gue belum ngomong oon," ucap Dita kesal.

"Ehehe ya udah ngomong," ucap Adel.

"Kalian harus tau kalau ada yang lebih tampan daripada ketos kita," ucap Dita menggebu-gebu.

"Siapa?" ucap Adel, Chelsea dan Lisa serempak.

"Cowok itu bukan anak osis tapi, kalau nggak salah dia anak basket, lebih tepatnya dia ketua basket di sini yang ketampanannya itu udah kesebar sampai ke sekolah lain," ucap Dita antusias.

"Ganteng mana sama D.O.EXO?" tanya Adel.

"Ya sebelas duabelas lah, anggap aja dia itu D.O nya indonesia," jawab Dita.

"Ah masa? Kagak percaya gue," celetuk Lisa.

"Beneran dan namanya itu. . . ."

"Guys kelas kita udah dibagi tuh buruan deh kalian lihat sekarang," ucap salah satu siswa dengan hebohnya. Adel dan ketiga temannya pun segera menghabiskan makanan dan segera mencari kelas mereka. Setelah selesai makan mereka pun mencari kelas mereka dan ternyata mereka berempat sekelas di kelas X IPS 2

"Girl kita sekelas," ucap Dita heboh dan keempatnya pun berpelukan seperti teletubbis tidak peduli dengan tatapan orang sekitar. Setelah di kelas, keempatnya pun segera duduk dan saling bercanda ria

"Girl gue mau ke toilet dulu yah, bye," ucap Adel yang di angguki ketiga temannya. Setelah selesai dari toilet Adel pun segera keluar. Namun begitu keluar dari toilet Adel pun kembali menabrak orang.

"Hidup lo itu sukanya nabrak orang mulu ya," ucap orang itu Sarkas.

"Maaf gue nggak sengaja," Adel minta maaf padahal sebenarnya bukan dirinya yang menabrak.

"Misi gue mau lewat," ucapnya ketus.

"Eh tunggu dulu," ucap Adel sambil memegang tangan orang itu.

"Bisa nggak lo gk usah pegang tangan gue," ucap orang itu datar.

"Eh maaf," Adel melepas tangan orang itu.

"Ini gue mau kembaliin name tag lo, tadi jatuh," ucap Adel sambil memberikan name tag kepada orang itu siapa lagi kalau bukan Adela Aloysius. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Dela langsung mengambil name tag itu dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Bbrraakk

"Tuh cewek kenapa sih??bukannya bilang terima kasih malah banting pintu," batin Adel

"mending gue ke kelas aja daripada harus berhadapan sama tuh cewek esbatu," batin Adel lagi.

Sementara di dalam kamar mandi Dela terdiam dengan kejadian barusan

"kenapa rasanya gue seperti mengenal lo sih?" batinnya.


BERSAMBUNG. . . 


JANGAN LUPA BACA, VOTE, DAN KOMEN YANG BANYAK



Adeline and Adela [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang