HAI-HAI SEMUA, PART INI UDAH DI REVISI YA. SETELAH SEKIAN LAMA HEHEHE
KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF
HAPPY READING
"Jika dengan menghancurkan orang di sekitarmu itu bisa membuatmu terpuruk maka aku akan melakukan cara itu. Karena kamu harus merasakan sakit yang aku rasakan." –Vincent Theobald Banuventura.-
Sesampainya di rumah sakit, Irvan dan Gibran segera masuk sambil membawa Adel dan Dela. Perawat yang melihat pun langsung bergegas meletakkan Adel dan Dela ke brankar dan membawa ke ruang UGD. Sesampainya di ruang UGD, Adel dan Dela langsung mendapat penanganan dari dokter.
Irvan dan Gibran terus mondar-mandir di depan ruang UGD. Sampai akhirnya Kenzou datang yang kemudian di susul oleh William, Chelsea dan Dita. Sebelumnya Kenzou memberi kabar pada William untuk menyusul dirinya ke rumah sakit. Lalu William memberi tahu kepada Chelsea dan Dita untuk ikut serta ke rumah sakit.
"Adel sama Dela kenapa Ken?" tanya William.
"Gue juga kurang tau Will, tadi pas di cafe ada orang misterius yang nelpon Irvan dan bilang kalau Adel dan Dela dalam bahaya. Jadi gue, Gibran sama Irvan langsung cari mereka berdua. Penelpon misterius itu juga ngasih lokasi keberadaan Adel dan Dela. Pas gue, Irvan dan Gibran sampai di lokasi, gue udah lihat Adel dan Dela pingsan dan muka mereka lebam gitu," jelas Kenzou.
"Jadi keadaan mereka sekarang gimana?" tanya Chelsea yang khawatir dan sudah menangis tanpa sadar.
"Masih di periksa sama dokter," jawab Kenzou.
Dita dan Chelsea pun khawatir dan menangis, mereka berdua saling berpelukan guna saling menguatkan. Gibran pun sudah terduduk di kursi samping UGD dan Irvan bersandar di salah satu tembok. Sekitar setengah jam kemudian dokter keluar dari ruangan. Melihat dokter yang keluar, Irvan dan Gibran langsung menghampiri dokter tersebut.
"Dok gimana keadaan mereka?" tanya Gibran.
"Alhamdulillah keadaan mereka baik-baik saja, luka lebamnya juga tidak terlalu parah. Mereka hanya syok saja sehingga mereka pingsan. Sekarang mereka bisa di pindahkan ke ruang rawat," ucap sang dokter yang membuat mereka bernapas lega.
Setelah itu dokter pun pamit lalu Adel dan Dela segera di pindahkan ke ruang rawat. Kini kedua gadis tersebut sudah di ruang rawat dan mereka sudah sadar. Chelsea yang duduk di samping brankar Adel sambil menangis seenggukan dan Dita yang duduk di samping Dela yang terus bertanya karena khawatir.
"Lo bisa diem nggak, dari tadi nanya mulu," ucap Dela yang sudah jengah dengan Dita.
"Kan gue khawatir sama lo La, jadi wajar kalau gue cerewet," ucap Dita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeline and Adela [On Going]
Teen FictionKisah dua remaja perempuan kembar tidak identik yang sudah 12 tahun tidak bertemu Adeline fredella bhagaskara memiliki sifat hangat, ceria, dan ramah berbanding terbalik dengan Adela aloysius bhagaskara yang memiliki sifat dingin, jutek dan cuek ba...