HAI-HAI SEMUA, AKHIRNYA AKU BISA KEMBALI UP
PART INI SUDAH DI REVISI YAH DAN KALAU ADA YANG TYPO MOHON MAAF
HAPPY READING
"Sebenarnya rasa rindu itu ada, tapi rasa benci lebih besar daripada rasa rindu." –Vincent Theobald Bonaventura-
Pagi ini, di kelas 10 IPS 2 sangat sunyi, bahkan kalau ada jangkrik bisa-bisa suara jangkriklah yang paling keras terdengar. Bukan tanpa alasan kelas yang biasanya ribut ini mendadak sepi, pasalnya hari ini ada ulangan sosiologi yang di mana guru sosiologi sangat killer. Namanya Bu Tuti Sukmawati biasa di panggil oleh siswa-siswi Bu Tusuk karena beliau selalu memakai tusuk konde. Alasan lainnya karena tusuk berasal dari nama TUti SUKmawati.
Pada saat siswa-siswi tengah belajar, tiba-tiba Bu Tusuk masuk ke dalam kelas bersama seorang anak laki-laki padahal bel belum berbunyi.
"Assalamualaikum dan selamat pagi anak-anak."
"Waalaikum salam, pagi bu."
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, kenalkan diri kamu."
"Kenalin nama gue Vincent Theobald Bonaventura, panggil aja Vincent."
"Okay Vincent kamu silakan duduk di samping Candra." Vincent pun mengangguk dan segera menuju tempat duduk di samping Candra yang berada tepat di belakang bangku Adel dan Dita.
Semua mata tertuju ke arah Vincent. Badan yang tinggi menjulang, kulit putih, mata hitam pekat, dan hidung yang mancung membuat Vincent sangat sempurna di mata para kaum hawa.
"Rezeki anak sholehah," celetuk Dita yang membuat Adel bingung.
"Kenapa? Lo habis dapat rezeki dari siapa?" tanya Adel yang masih tidak mengerti maksud Dita.
"Lo nggak lihat Del, di belakang kita ada pangeran yang guanntteenngnya kek Shawn Mendes," ucap Dita yang membuat Adel memutar mata.
"Semua aja lo bilang ganteng Ta, tukang kebon sekolah lo juga bilang ganteng,"
"Ehehehehe masa gue bilang cantik sih Del, kan nggak lucu."
"Lo tau Del, Vincent dari tadi ngelihatin lo."
"Karena dia punya mata, ya kali dia lihatnya pake hidung."
Tiba-tiba ada tangan terulur di depan Adel yang membuat Adel terkejut sekaligus bingung.
"Lo mau minta uang receh sama gue? atau minta permen, oh atau lo minta gue ramal jodoh lo, maaf gue bukan cenayang," ucap Adel yang membuat Dita melongo dan Vincent tampak menahan tawa.
"Ahahahaha lo lucu, gue mau kenalan sama lo," ucap Vincent.
"Kaya nggak ada waktu aja, masih ada waktu istirahat juga," celetuk Lisa dengan nada ketus dengan posisi duduk yang menghadap ke depan yang membuat Adel, Dita, dan Chelsea menatap ke arah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeline and Adela [On Going]
Teen FictionKisah dua remaja perempuan kembar tidak identik yang sudah 12 tahun tidak bertemu Adeline fredella bhagaskara memiliki sifat hangat, ceria, dan ramah berbanding terbalik dengan Adela aloysius bhagaskara yang memiliki sifat dingin, jutek dan cuek ba...