Kini sudah 6 hari sejak Mereka diperbolehkan pulang dan mereka belum juga diperbolehkan sekolah karena masih dalam masa penyembuhan. Masalah pembelajaran mereka bisa belajar berdua dirumah.
"Jennie-ya, apakah kau lapar?"
"Iya. Kita mau makan apa? Persedian di kulkas sudah habis."
"Aku ingin Bulgogi dan Jjampong."
"Baiklah, aku akan pergi membelinya."
"Aku juga ikut."
"Aniya, kau masih belum boleh banyak beraktifitas, tanganmu masih sakit Jisoo-ya, biarkan saja dongsaeng mu ini yang membelinya." Tegur Jennie.
"Baiklah, jangan lama-lama."
Jennie pun kini sudah pergi ke toko makanan yang hendak dibelinya. Saat ia kembali kerumah disebuah gang sempit ada teriakan seorang gadis. Ia sangat terkejut mendengar itu. Entah dari mana ia mendapatkan keberanian, ia langsung menelusuri ke sumber suara.
"Help.. help... somebody help me!"
Ternyata, benar ada seorang gadis sepertinya hendak diculik oleh 3 pria tetapi, yang satunya sebagai pengemudi. Demi tuhan, Jennie sangat panik melihat itu, ia memberanikan diri mengambil balok kayu dan langsung mentebaskan balok ke belakang kepala mereka sehingga dua pria itu tersungkur. Jennie langsung mengangkat gadis yang saat ini sangat shock.
"Ya, ayo, kita harus pergi." Ujar Jennie.
Saat mereka berlari, tiba-tiba rambut Jennie dijambak dari belakang. Dari kelihatannya Jennie sangat kesakitan. Gadis itu sangat takut, mengingat pria itu memakai topi semua dan bersetelan serba hitam. Jennie langsung melempar dompet ke arah gadis itu.
"TOLONG AKU, KATAKAN PADA JISOO SURUH LAPOR POLISI, KU MOHON!!!" teriak Jennie sebelum ia di masukkan kedalam bagasi mobil.
Gadis itu langsung mengambil dompet itu dan berlari sekuat tenaga. Kini napasnya tersengal-sengal, ia berhenti di sebuah mini market. Ia harus menolong gadis itu yang sudah menolong dirinya tadi. Dia membuak dompet dan mencari kartu Identitas dari gadis itu.
"Dobong -Do, street, block C 29, berarti di kawasan ini." Ujar gadis itu. Sampai dengan alamat di tujunya, gadis itu langsung mepencet bel.
"Jennie-ya, kenapa kau~" Jisoo terhenti, pasalnya dihadapannya bukan Jennie. Tapi, gadis dengan wajah sembab dan berantakan.
"Anyeonghaseyeo." Ujar gadis itu.
"Ne, nuguseyeo?"
"Bolehkah aku masuk?"
"Ne, silahkan masuk." Balas Jisoo. Kini mereka sudah duduk di sofa. Tanpa basa-basi, gadis itu langsung berbicara.
"Ini soal temanmu, dia tadi menyelamatkan ku saat aku diculik. Dia berhasil melumpuhkan 2 orang yang menyeret paksaku untuk masuk kedalam mobil. Saat kami berlari, rambutnya dijambak, aku ingin sekali menolongnya tapi, aku takut sekali. Jadi, dia melempar dompetnya kepadaku untuk menyuruh kau memanggil polisi."
Jisoo langsung hening seketika, Jennie diculik. Itu yang ada dipikirannya. Dia langsung tidak sadarkan diri. Gadis itu, langsung panik. Dan gadis itu langsung membopong Jisoo ke kamar dengan pintu bertuliskan nama 지수. Setelah meletakkan Jisoo diatas kasur, gadis itu mengambil ponsel Jisoo diatas meja belajarnya. Gadis itu tampak terkejut soalnya di kontak ponselnya terdapat 3 kontak. Lalu, dia memanggil kontak dengan nama 아이린 찌.
"Oh, Jisoo-ssi. Waeyo?"
"Cheosseonghamnida, Jisoo-ssi saat ini pingsan. Temanmu sedang dalam masalah. Bisakah anda kesini? Maaf. tapi, diponselnya hanya ada kontak anda dan Jennie." Mohon gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me! ✅
Fanfiction"When i choose you, it's mean you is mine and i never let you go. You just need to stay with me." # 👑1 jenhun # 👑1 hunnie # 👑1 hopenot # 👑1 angels #🎖100 taesoo #🥈2 jitae #🥇1 pcypcy #🎖11 yours #🎖9 survive #🎖28sehun #🎖969 jennie ⚠️PURE FROM...