제 34 장

299 32 0
                                    

Jennie dan Sehun sudah sampai dirumah pada siang hari. Mendengar mobil Sehun sudah berada didepan rumah, Baekhyun langsung keluar dan menantikan kedua kakaknya itu.

"Noona- hyeong-"

"Eo, Baekhyunnie. Kau nampak sangat senang sekali hari ini, apa kau merindukanku?" Tanya Jennie.

"Danyeonghaji, aku merindukan kalian berdua. Hyeong, biar aku yang membawa barang kalian." Baekhyun menawarkan bantuan kepada Jennie dan Sehun.

"Aigoo, kau adik yang baik sekali." Ujar Sehun sambil mengacak rambut silvernya.

Mereka bertiga langsung masuk kedalam rumah. Baekhyun memasuki ke kamar Jennie untuk meletakan barang-barang milik Jennie dan Sehun. Tentu saja, ada hal yang menjanggal dirumah itu Jennie merasa seperti ada yang kurang didalam rumah itu.

"Baekhyunnie, apakah Jisoo sakit?"

"Aniya, geunyang-"

"Waeyo, Baekhyunnie?" Sehun yang juga ikut penasaran.

"Dia sedang patah hati, karena semalam kita bermain di arcade station bersama Eun Woo setelah itu, kami pergi makan dan Jisoo noona melihat malaikat bernama Taehyung sedang berjalan dengan gadis yang Taehyung sukai." Cerita singkat Baekhyun.

"Astaga, Jisoo-ya. Apakah dia sepanjang malam ia menangis?" Jennie mulai khawatir.

"Eung, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Jisoo noona menangis agar hatinya lega."

"Baiklah, aku akan melihatnya."

Jennie langsung menuju kamar Jisoo, saat ia memasuki kamar Jennie mendapatkan Jisoo sedang tertidur pulas. Jennie pun menghampiri Jisoo lalu, ia membelai surai hitam milik gadis berparas cantik itu.

"Jisoo-ya, aku yakin suatu saat pasti ada orang yang sangat mencintai dirimu. Kau tidak perlu bersedih lagi, aku tidak ingin kau tersiksa karena ini. Aku tahu ini sangat menyakitkan untuk hati lembutmu tapi, aku tidak ingin kau bersedih." Jennie berbicara pada Jisoo yang sedang tertidur.

Tidak ingin menggangu tidur siang Jisoo, Jennie pun memutuskan kembali ke kamarnya. Sesampainya didalam kamar Jennie langsung menaiki keatas ranjang dan memeluk Sehun yang sedang beristirahat disana.

"Kenapa kau terlihat sedih begitu, Jennie?"

"Aku merasa kasihan kepada Jisoo. Bagaimana bisa orang yang memilikk hati yang lembut dan rapuh itu harus merasakan hal seperti itu?"

"Kau sangat peduli dengannya begitu juga dengan Jisoo. Kau tidak perlu khawatir, Jisoo akan baik-baik saja."

"Bagaimana kau tahu? Apa kau bisa melihat masa depan seseorang?" Jennie menatap Sehun dengan serius.

"Iya, dan kecuali dirimu aku tidak bisa melihat apapun. Ketika aku melihatmu hanya wajah cantikmu tersenyum kearahku." Ujar Sehun.

"Jinjjayo? Kau sepertinya sedang bercanda." Terang Jennie.

"Aku tidak berbohong Jennie."

"Baiklah, astaga, aku sangat mengantuk sekali." Ujar Jennie sambil menutup mulutnya yang sedang menguap.

Sehun langsung menghadap Jennie dan memeluknya tidak lupa ia mengecup kening Jennie.

"Tidurlah, Jennie." Ujar Sehun pelan.

.

.

JISOO POV

Hal yang pertama aku lihat pertama adalah langit-langit kamarku, aku terbangun dari tidur siangku kemudian aku beralih menatap jam beker yang berada diatas nakas.

Help Me! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang