제 16 장

538 54 0
                                    

JENNIE POV

Sungguh aku sangat membenci diriku saat ini, aku tidak tahan lagi jika aku akan hidup seperti ini. Aku hanya mendapatkan gangguan psikisku semenjak aku tinggal disini dan membuat diriku lebih tersiksa ketika Jisoo berusaha menyelamatkanku dan ia mengancamku dengan memenggal kepala Jisoo jika aku keluar dari sini. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menangis.

Kini aku sedang duduk dimeja rias. Aku melihat wajahku pada cermin, mataku sudah bengkak karena terlalu banyak menangis dan juga area privasiku sangat nyeri hingga aku berjalan harus bertumpuan pada dinding. Jangan tanyakan Sehun, ia sudah bangun terlebih dahulu.

"Noona, neo gwaenchana?" Iya, Baekhyun yang masuk kedalam kamar.

"Eo, Baekhyun nan gwaenchana. Apa yang membuatmu kesini?" Tanyakun danna langsung memelukku dengan erat.

"Mianhe, nuna. Kau pasti tersiksa tinggal disini, aku tadi malam melihat nuna bertemu dengan chingu nuna. Aku sangat merasa bersalah padamu hingga kau harus berpisa dengan temanmu, nuna. Naneun jeongmal mianheso."

"Ya, Baekhyunnie. Kau tidak perlu seperti ini, kau tidak salah apapun Baekhyunnie. Mungkin ini sudah takdirku disini, uljimarayo Baekhyunnie."

Aku pun mengelus punggung Baekhyun yang sedang menangis. Jujur saja, aku tidak tahan tinggal disini bagaikan burung yang berada disangkar emas. Walaupun aku tinggal dimansion mewah ini, aku ingin bebas dari sini ia mempunyai kehidupan dan masa depan dan aku sudah ditangkap oleh pemburu yang ingin memeliharaku. Walaupun sangat pemburu merawatku dengan baik tetapi, aku tidak boleh pergi dari sang pemilik dan memilih untuk menahanku.

"Sudahlah, kau tidak perlu menangis lagi. Nuna percaya bahwa nuna bisa bertemu dengan chingu nuna kembali."

"Noona, mari kita sarapan. Kau dan Rosè nuna pasti sangat lapar."

"Baiklah"

Aku dan Baekhyun segera turun dan menuju ruang makan disana sudah ada Rosè dan Chanyeol saling berhadapan. Aku yakin sekali Rosè tidak dalam keadaan yang baik ia bahkan menjawab pertanyaan Chanyeol dengan kepalanya yang digerakkan.

Sehun yang kini sedang memasak untuk sarapan pagi ini dan aku tidak melihat ahjumma yang biasanya bertugas memasak untuk kami.

"Baekhyunnie, dimana ahjumma?"

"Eo, mereka dibawa kerumah sakit karena ia pingsan saat kejadian kemarin."

"Baekhyun, setelah ini serahkan ponsel Jennie kepada hyeong." Ujar Sehun sembari meletakan sosis dan telur gulung.

"Ya, Sehun! Kau tidak bisa bertindak seperti itu! Ponsel itu milikku dan kau tidak bisa seenaknya seperti itu!"

"Mulai sekarang kau tidak bisa menggunakkan itu. Kau itu calon istriku, Jennie. Dan aku bulan depan kau akan menikah denganku."

"ARE YOU CRAZY?! YOU MARRIED A GIRL 18 YEARS OLD AND I'M STILL SCHOOL!  NO WAY! I WON'T THAT. I'VE GO TO COLLAGE AND I'VE FUTURE WITH MY FRIENDS." Aku tidak percaya apa yang ia katakan kepadaku.

"Yes you can, Jennie. Soal sekolahmu aku akan meluluskanmu dan juga temanmu." Ujar Sehum santai.

Tidak ada pilihan lain, aku hanya diam dan tidak ingin memulai keributan dimeja makan ini. Tuhan, apakah kau punya rencana lebih buruk lagi kepadaku? Haruskah aku menikah dengannya?

"Ya , Tuhan. Aku ingin pulang, aku tidak ingin Jisoo sendirian. Aku merindukannya, aku mohon lindungi dia dan jaga ia karena ia satu-satunya yang aku miliki saat ini." Doaku didalam hati.

Help Me! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang