Help Me! ✅

제 14 장

"LEPASKAN SEHUN! AKU MEMBUAT TANGANKU PUTUS LEPASKAN!" bentak Jennie pada Sehun namun Sehun tidak bergeming sama sekali ia tetap memyeret Jennie kedalam kamar.

Sesampainya dikamar Sehun langsung menjatuhkan Jennie ditempatnya lalu mengunci pintu kamar. Tangan Jennie tampak merah dan sedikit lecet akhibat genggaman Sehun yang sangat kuat. Jennie masih dengan tangisannya mengingat Jisoo yang ia sendiri datang menyelamatkan dirinya.

"YOU'RE SO CRUEL, YOU'RE SO SELFISH, YOU'RE SO FUCKING JERK! I HATE YOU!"

"Kau terlalu bodoh untuk melarikan diri dariku, Jennie. Aku tahu kau bahkan menggunakan ponselmu menghubunginya aku sengaja tidak membuat ponselmu tidak rusak karena aku ingin tahu seberapa mampu kau lepas dariku." Suara Sehun takala dingin dan menatap Jennie juga begitu dingin.

Setelah itu Jennie berdiri dan menatap tajam Sehun dan sekarang mata mereka saling memandang satu sama lain tetapi, Sehun sangat menyukai Jennie seperti ini. Ingin sekali ia melemparnya ke atas ranjang dan menghabiskan malam panas mereka.

"If i can't let go from you? You better killing me. So, that i don't suffer too much ." Jelaa Jennie kepada Sehun. Pria itu hanya diam menatap Jennie dan sama sekali ia tidak terniat ingin membunuh matenya.

"COME ON, KILL ME FUCKERS! ARE YOU DEAF? COME ON, KILL ME LOSER!" Bentak Jennie yang menarik kerah baju Sehun. Emosi Jennie sangat tersulut hingga ia menampar keras wajah Sehun hingga kepalanya menghadap kearah kiri. Perlakuan Jennie kepadanya membuat Jennie membangkitkan sisi gila Sehun.

Sehun langsung menatap Jennie geram, ia langsung merobek dress Jennie dengan satu tarikkan hingga terpampang jelas pakaian dalam Jennie. Menyadari itu Jennie berteriak dan berusaha menutup bagian privasinya dengan kedua tangan mungilnya itu. Sehun sangat puas dengan reaksi Jennie saat ini tapi, ini masih permulaan.

"Wae? Kau tadi memintaku untuk membunuhmu dan lihatlah sekarang kau berjuang mempertahankan dirimu. I'm never kill you, baby girl. You're so tasty and too beautiful if your die. Let's go to haeven, sweet girl." Ujar Sehun dan jangan lupakan smirknya.

Sehun langsung menggendong Jennie dan membantingnya diatas ranjang king size. Sehun langsung menindih dan melumat ranum merah Jennie. Sehun melumat bibir Jennie dengan kasar ia mengigit bibir bawah Jennie hingga ia bisa mengakses lidah dan gigi Jennie. Tangan Sehun pun tidak diam ia meremas dada Jennie yang masih mengenakan bra. Jennie memukul dada Sehun agar ia menghentikan aksinya itu. Sehun pun mengakhiri aksinya dan menempelkan jidatnya pada jidat Jennie napas mereka tersengal-sengal dan berusaha mengatur napas mereka.

Selanjutnya Sehun membuka bajunya dan memperlihatkan otot sempurna pada tubuhnya. Sehun langsung mencium ceruk leher Jennie ia mengigit, menyesap dan menjilati lehet jenjang itu ia pun meremas rambut bagian belakang Sehun dan desahan pertama Jennie lolos dari mulutnya. Leher itu berakhir dengan kepemilikan dari Sehun belum puas ia beralih kepada buah dada Jennie. Ia bermain dengan nipple Jennie, Sehun menyesap dan menjilati buah dada Jennie hingga gadis itu mengelinjang badannya karena tubuhnya menerima gejolak panas dari Sehun.

Sehun membuka celananya dan sudah terlihat juniornya yang sudah menegang dan kepala juniornya sedikit basah karena cairan bening yang keluar dari tubuhnya.

Sehun merobek celana dalam milik Jennie hingga gadis itu menjerit lagi sudah banyak ia mengeluarkan airmatanya yang dibuat Sehun.

"Please– stop it." Lirih Jennie kepada Sehun.

"Why? You asked me to kill you but, i won't it. I better enjoy your body." Ujar Sehun.

Pria itu mengarahkan juniornya kearah mulut Jennie untuk memanjakan dirinya. Tanpa berlama - lama Sehun menjambak mulut Jennie sangat kuat dan mulutnya berhasil terbuka untuk juniornya.

"Fuck, baby. You're so tasty, shit. Yeah, like that darling." Racau Sehun.

Pria itu mendorong kepala Jennie dengan pelan untuk merasakan kenikmatan yang ia dapatkan. Merasa ia hampir mencapai puncak Sehun mendorong kepala  Jennie dengan cepat.

"Akhh– yeah– fuck–  oh shit–"

Racau Sehun saat ia berorgasme didalan mulut Jennie. Gadis itu tersedak oleh ukuran penis Sehun dan cairan kenikmatannya lalu, Sehun menutup mulut Jennie agar ia tidak memuntahkan spermanya dan Jennie pun menelan susah payah cairan itu. Airmata Jennie tidak berhenti mengalir dipipinya, Sehun yang melihat itu langsung menjilat kedua pipi Jennie.

"Wae neo ulgo inni? Kau yang menginginkannya sendiri, sayang. Bersiaplah aku akan membuatmu kenikmatan."

Sehun langsung kepusat kewanitaan Jennie lalu, ia membuka paha Jennie dengan lebar dan melihat Jennie disana sudah basah hal itu membuat Sehun menjadi gila olehnya. Tanpa aba-aba Sehun langsung memasukkan juniornya dalam sekali hentakkan.

"Akhh! Sa– sakit. Hentikan, kumohon hentikan. Hiks– hiks– hiks."

"Kau masih sempit, sayang. Baiklah mari kita lihat betapa nikmatnya kita berdua."

Sehun menggerakan pinggulnya dengan tempo sedang. Saat ini Jennie menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri karena menerima kenikmatan yang luar biasa dari Sehun dan tidam lupa ia mencakar punggung dan bahu Sehun sedangkan Sehun sibuk menyesap leher Jennie layaknya vampire.

"Say my name, baby girl."

"Akh– akh– akh– Se– Sehun D– Daddy.

Desahan Jennie. Sudah jelas Sehun amat menyukai itu dan semakin menambah temponya. Suara desahan mereka saling bersautan hingga Jennie menjerit merasakan sesuata nan hangat didalam tubuhnya. Belum puas dengan ini Sehun melanjutkan menghujami tubuh Jennie karena nasfu gilanya belum reda.

Sementara, Rosè juga menerima hukumannya dari Chanyeol. Gadis malang itu menangis dan mendesah oleh permainan Chanyeol. Jika dibahas tentang sex Chanyeol lah yang menang ia terus menghujami tubuh ramping Rosè. Kegilaannya terhadap Rosè tidak habisnya walaupun sudah beberapa kali ia berorgasme didalam tubuh Rosè tetapi itu belum puas baginya sementara Rosè hanya pasrah dan menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri akhibat gairah tubuhnya yang diberikan oleh Chanyeol. Ingin sekali Rosè menampar lelaki yang menggagahi tubuhnya dan pria bejat yang mengambil mahkota yang ia jaga untuk orang yang ia cintai. Hatinya sangat hancur dan terasa dirinya seperti seorang jalang rendahan ia berharap dirinya bisa mati oleh ini.

.
.
.

➡️➡️➡️