제 40 장

259 37 0
                                    

Tiga hari telah berlalu pasca kejadian mengerikan itu namun, akhirnya iblis itu lenyap dan tidak akan muncul lagi dihadapan mereka. Sore yang dingin ini Sehun, Jennie dan Baekhyun, sedang berada dirumah. Sedangkan Jisoo kini, ia sedang berjalan-jalan bersama Taehyung.

"Jennie noona kau tahu jika dua hari adalah hari natal?"

"Aku tahu, apa kau mau merayakan natal denganku?"

"Tentu saja, ini natal pertamaku bersama kakak iparku." Wajah Jennie langsung merah mendengarkan ucapan Baekhyun.

"Hey, kenapa wajahmu merah Jennie?"

"B– benarkah?"

"Astaga, noona. Ternyata kau masih sangat pemalu. Aku rasa Sehun hyeong mengingatkan ku pergi dari sini. Jennie noona, bolehkah aku membawa dalgom bersamaku?"

Jennie memberikan kucing itu kepada Baekhyun lalu, meninggalkan Sehun dan Jennie berdua. Setelah kepergian Baekhyun dari mereka, Sehun mulai mendekati Jennie.

"Apa ingin kita lakukan nanti malam? Apa kau ingin berjalan-jalan?"

"Sehunnie, a– aku merindukanmu."

"Really? You miss me? You mean you miss this?"
Sehun mengelus paha Jennie yang hanya ditutupi dress sebatas lutut. Sehun mengelus dengan sensual hingga kini ia meraba titik sensitif milik Jennie.

"Ahh—" Jennie mendesah kecil saat merasakan tangan Sehun berada di area mahkotanya.

"Kau yang memintaku, vixen. Kau menyukainya, eum?"

"Sehun ku mohon, jangan disini."

Sehun mengangkat Jennie dan segera membawa Jennie ke kamarnya. Setibanya disana, Sehun menarik resleting dress Jennie hingga jatuh ke lantai dan menampakan tubuh indah Jennie yang masih dibaluti pakaian dalam. Kemudian, Sehun menidurkan Jennie dengan lembut dan melumat bibirnya.

Jennie benar-benar merindukan Sehun bahkan ia memperdalam ciuman Sehun dan menerima lidah Sehun masuk kedalam mulutnya. Sudah puas dengan bibirnya, Sehun beralih ke leher Jennie. Gigitan kecil dan lidah yang hangat begitu membuat Jennie terbakar apalagi saat Sehun menyesap kulit putih itu.

Kini Sehun membuka bra milik Jennie. Sehun meremasnya dengan pelan kemudian, ia pun menjilat nipple Jennie yang sudah mengeras. Sehun begitu menikmati tubuh gadisnya dan ia memuja tubuh itu tanpa henti.

"Ahh–, Sehun"

"Yes, vixen. Apa kau ingin lebih?"

Jennie menggangukkan kepalanya, matanya tertutup dan ia juga mengigit bibir bawahnya karena kenikmatan ini. Sehun melepaskan celana dalam dan ia melihat mahkota milik Jennie sudah basah.

"Baiklah, Jen. Kau akan menyukai ini."

Sehun menjilat mahkota Jennie dengan nikmat hingga Jennie membusungkan dadanya kedepan serta ia meremas sprei dengan kuat. Lidah Sehun begitu ahli dalam hal itu, ia menjilat dengan sensual terlebih pada klitoris yang Sehun jilat hingga Jennie menjepit kepala Sehun dengan kakinya hingga Sehun semakin liar menjilat mahkota miliknya. Tiba-tiba, Sehun merasa tubuh Jennie bergetar hebat begitu juga Jennie yang semakin mendesa dan Sehun semakin liar menjilat mahkota itu dan akhirnya Jennie melepaskan air kenikmatannya. Sehun menelan semua air itu kenikmatan dari Jennie hingga bersih. Jennie terlihat sangat lemas saat ini napasnya tidak teratur dan wajahnya penuh dengan keringat dan membuatnya semakin seksi.

"Apa kau menikmatinya, vixen? Lihatlah betapa panasnya dirimu saat ini. Baiklah aku akan memulai."

Sehun membuka celananya yang sesak sedari tadi. Junior Sehun yang besar dan panjang itu sudah siap menikmati tubuh Jennie. Saat Sehun memasukkan juniornya kedalam tubuh Jennie. Ia menahan teriaknya karena sakit.

Help Me! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang